Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menutup pelatihan public speaking. Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi personel kepada publik agar program-program unggulan Polda Riau tersampaikan dengan baik.
"Bukan hanya dalam konteks (sosialisasi) Green Policing, tetapi dalam konteks kehidupan sosial kita, bagaimana kita bisa menyampaikan ide dan gagasan, mentransfer kepada receiver dengan baik dan benar," ujar Irjen Herry Heryawan di Polda Riau, Senin (6/10/2025).
Herry Heryawan menekankan pelatihan public speaking ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga bagian upaya Polda Riau untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam arahannya, Kapolda juga menjelaskan bahwa permasalahan terbesar di Provinsi Riau saat ini adalah lingkungan. Melalui program Green Policing, Polda Riau berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial.
"Masalah terbesar di Riau adalah lingkungan. Karena itu, Green Policing menjadi program utama kami. Selain itu ada juga program Radar dan Raga yang sama-sama bertujuan membangun kepedulian sosial. Tagline kami: Melindungi Tuah, Menjaga Marwah," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam commander wishnya, Kapolda Riau telah menyampaikan kepada seluruh personel untuk mensosialisasikan serta menjalankan program-program unggulan Polda Riau, antara lain Green Policing, Radar (Riau Damai Anti Cyber Crime), Jalur (Jelajah Riau untuk Rakyat), hingga Tim Raga (Riau Anti Geng dan Anarkisme). Program-program ini sudah berjalan 5 bulan sejak diluncurkan. Diharapkan, dengan adanya pelatihan public speaking ini, seluruh personel dari top manager hingga kepada tingkat pelaksana.
![]() |
"Kalau kita sudah paham, tujuan program ini adalah memberikan edukasi, kesadaran kolektif kepada seluruh masyarakat agar semua paham. Bagaimana kita menyampaikan (program itu kepada masyarakat) kalau kita saja belum paham," jelasnya.
Kapolda Riau menambahkan, kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan terutama di era digital, di mana informasi cepat menyebar melalui media sosial.
"Bagaimana kita membangun kepercayaan masyarakat, tergantung bagaimana kita menyampaikan informasi dengan benar dan mudah dimengerti," ucapnya.
Sebagai contoh, ia menyebut kegiatan drag bike yang digagas Ditlantas Polda Riau sebagai bentuk komunikasi positif dengan masyarakat, agar generasi muda bisa menyalurkan hobi di tempat yang aman dan tidak kebut-kebutan di jalan.
"Saya harap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan. Teruslah belajar dan tingkatkan kemampuan diri untuk kebaikan personel dan kemajuan Polda Riau," tutup Irjen Herry.
Pelatihan ini menghadirkan Linda Nur Lestari sebagai pemateri. Dalam materinya, Linda menyampaikan pentingnya berbicara dengan percaya diri dan menyampaikan pesan secara jelas dan menarik.
"Public speaking bukan hanya soal berbicara, tapi bagaimana pesan kita bisa diterima dengan baik oleh orang lain. Polisi perlu punya kemampuan ini agar bisa lebih dekat dengan masyarakat," kata Linda.
(mea/dhn)