Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri dialog ekologis yang diselenggarakan oleh kelompok pemuda di Kota Pekanbaru. Irjen Herry Heryawan menyoroti hutan di Riau yang sudah separuhnya hilang akibat deforestasi hingga kebakaran hutan.
Dialog ekologis rembuk pemuda ini diselenggarakan oleh Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Pekanbaru dan Pemuda Melayu Riau Indonesia (PMRI), dan Pemkot Pekanbaru, Kamis (25/9/2025). Selain Irjen Herry Heryawan, dialog dengan tajuk 'Revolusi Hijau Dengan Pendekatan Ekologis, Keberlanjutan Dalam Perpektif Anak Muda' ini juga dihadiri Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan aktivis Rocky Gerung.
Dalam sambutannya, Irjen Herry Heryawan mengajak seluruh peserta untuk memulai 'semangat hijau' dari diri sendiri. Menurutnya, revolusi hijau merupakan model baru yang harus digaungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah model baru yang harus kita gaungkan dari Pekanbaru ke seluruh Indonesia," ujar Irjen Herry Heryawan.
Menurutnya, keharmonisan akan tercapai jika pola pikir masyarakat selaras dalam berbakti kepada alam, yang pada akhirnya akan memberikan timbal balik atau karma baik bagi kehidupan.
Ia mencontohkan bagaimana masyarakat di Bali menghargai pohon sebagai makhluk hidup, bahkan membungkusnya dengan kain. Kapolda Riau juga menyoroti banyaknya ajaran dalam Al-Quran dan hadits yang mendorong umat manusia untuk mencintai dan menjaga lingkungan.
Kapolda memandang isu lingkungan ini dari sudut pandang keamanan (security), kemanusiaan, keberlanjutan, dan masa depan generasi penerus. Ia mengakui bahwa isu lingkungan telah menjadi inti dari keberlangsungan bangsa.
"Isu lingkungan telah menjadi inti dari keberlangsungan bangsa, dan dalam konteks global, instrumen lingkungan adalah isu utama," katanya.
Namun, ia juga menyampaikan data yang mengkhawatirkan mengenai realitas di Provinsi Riau. Berdasarkan data Kementerian LHK, pada tahun 2014, hamparan hutan Riau seluas 2,9 juta hektar. Sembilan tahun kemudian, pada 2023, angka tersebut menurun drastis menjadi 1,3 juta hektar.
"Artinya, hampir 60% hutan hilang akibat deforestasi dan kebakaran hutan," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Agung Nugroho mengatakan forum ini sangat penting untuk keberlangsungan di masa yang akan datang. Hal ini juga sejalan dengan konsep Kota Pekanbaru sebagai 'Green City'.
"Apapun tentang kebijakan di Kota Pekanbaru sekarang sudah menerapkan Green City. Kami ingin seperti apa yang dilakukan Pak Kapolda, kembali menghijaukan Riau lagi, dan kita ingin penerapannya ada di Kota Pekanbaru. Walau susah, Pak Kapolda, Kota Pekanbaru ini sudah hampir 90% total sudah hampir dibangun semuanya," kata Agung.
Agung berharap para pemuda menjadi pencetus gerakan untuk menghijaukan Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, khususnya.
"Kami yakin, dengan adik-adik ini, kalian akan menjadi pencetus dan juga menjadi penggerak agar ke depan Pekanbaru kembali hijau dan rindang, karena ini adalah bagian dari paru-paru dunia," pungkasnya.
(mei/dhn)