Polda Riau dan jajaran berhasil memusnahkan ratusan dompeng dan menangkap belasan tersangka penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kuansing, demi kelancaran Pacu Jalur. Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memastikan penertiban terhadap PETI tidak akan berhenti hingga Pacu Jalur selesai.
"Banyak masyarakat yang sampaikan bahwa (penertiban PETI) untuk Pacu Jalur aja kelihatannya setelah itu selesai, saya bilang nggak," kata Irjen Herry Heryawan kepada wartawan di Tepian Narosa, Kuansing, Rabu (20/8/2025).
Herry Heryawan memastikan operasi PETI akan terus berlanjut. Bahkan, pihaknya telah melakukan penyegelan di lokasi-lokasi PETI sebagai bentuk peringatan agar area tersebut tidak lagi digunakan untuk aktivitas penambangan emas ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"InsyaAllah kita akan pasang itu plang-plang pengumuman yang apabila ada kegiatan kegiatan ilegal di situ kita akan melakukan tindakan tindakan penegakan hukum secara berkeadilan," tegas dia.
Sebagai informasi, Polda Riau menggelar operasi cipta kondisi yang menyasar penambangan emas ilegal (PETI) di sepanjang Sungai Kuantan, Kuansing menjelang Pacu Jalur ini. Operasi digelar selama 2 pekan berkolaborasi dengan Polda Sumbar, digelar pada tanggal 31 Juli-13 Agustus 2025.
![]() |
Selama operasi tersebut, Polda Riau berhasil mengamankan 16 tersangka dan menyita sebanyak 234 dompeng (alat rakit PETI) dari beberapa titik baik di sepanjang aliran Sungai Kuantan maupun yang berada di daratan.
Herry Heryawan menilai operasi PETI ini menjadi penting mengingat Pacu Jalur yang kini tengah menjadi sorotan dunia karena tren aura farmingnya itu. Kebersihan Sungai Kuantan harus terjaga demi menjaga marwah Provinsi Riau dan Kabupaten Kuansing khususnya.
Ia menyampaikan aktivitas penambangan emas secara ilegal telah merusak lingkungan. Kualitas air sungai menjadi keruh akibat tercemar mercuri yang kerap digunakan oleh para pelaku penambang emas ilegal.
"Dan pemahaman global tentang isu lingkungan hidup, makanya kita lihat setelah kita lihat sepanjang Sungai Kuantan ternyata sungai yang warnanya berubah-mungkin karena sudah tercampur mercuri-itu berasal dari banyaknya penambangan ilegal," jelasnya.
Lebih lanjut, Irjen Herry Heryawan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan Pacu Jalur ini. Ia menyampaikan situasi di Tepian Narosa selama pelaksanaan Pacu Jalur hingga siang ini aman dan kondusif.
"Kita ketahui bahwa yang menjadi objek sepanjang Sungai Kuantan, memang ini berulang setiap tahunnya," pungkasnya.
Simak juga Video: Suasana Jelang Festival Pacu Jalur, Bakal Dihadiri Gibran-Melly Mike