Cerita Sampan Karam Saat 'Jalur' Polda Riau Menembus Pedalaman

Cerita Sampan Karam Saat 'Jalur' Polda Riau Menembus Pedalaman

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 03 Jul 2025 09:07 WIB
Polda Riau melaksanakan program Jalur menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025).
Polda Riau melaksanakan program 'Jalur' menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025)./Foto: dok. Polda Riau
Kampar -

Pada Hari Kamis, 26 Juni 2025, pagi yang cerah, sejumlah personel Polda Riau melakukan perjalanan untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga yang tinggal di pesisir. Mereka mengemban misi program kemanusiaan yang diberi nama Jalur (Jelajah Riau untuk Rakyat.

Perjalanan dimulai dari Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Dari sana, tim melanjutkan perjalanan dengan menggunakan empat perahu menyisir Sungai Subayang.

Sungai Subayang ini menjadi satu-satunya akses untuk menempuh lokasi tujuan. Sepanjang Sungai Subayang terbentang Bukit Rimbang dan Bukit Baling yang indah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polda Riau melaksanakan program 'Jalur' menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025).Polda Riau melaksanakan program 'Jalur' menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025)./Foto: dok. Polda Riau

Namun, di tengah perjalanan, perahu sampan yang mereka tumpangi karam diterjang bebatuan dan arus sungai yang deras. Akan tetapi, kendala itu tak menyurutkan personel polisi untuk menyelesaikan misi.

"Sungai Subayang itu kalau airnya lagi bagus agak tinggi (kedalamannya), tapi kalau sekarang kan sudah lama tidak hujan, sehingga sampan itu kena bebatuan akhirnya perahunya miring dan bocor," kata Direktur Binmas Polda Riau Kombes Eko Budhi Purwono, Kamis (3/7/2025).

ADVERTISEMENT

Personel yang diawaki Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas), Direktorat Polair, dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Riau bahu-membahu hingga mereka pun sampai di tujuan. Dua desa yang menjadi tujuan adalah Desa Gajah Bertalut dan Aur Kuning, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Desa Gajah dan Desa Aur Kuning hanyalah sebagian dari desa yang masih kurang perhatian dari pemerintah. Masyarakat di desa tersebut hidup bergantung dari hasil hutan dan sungai, tanpa aliran listrik, dan sulitnya akses transportasi.

Polda Riau melaksanakan program 'Jalur' menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025).Di tengah perjalanan menuju lokasi, Kamis (26/6/2025), sampan yang ditumpangi personel karam diterjang bebatuan./Foto: dok. Polda Riau

"Jadi mereka ini hidupnya bergantung pada kayu karena ada demand dan supply. Ini yang kami ingin coba geser pola pikirnya agar supaya mata pencaharian mereka tidak dengan merusak hutan, kami mencoba mencarikan solusi agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan entah itu dengan UMKM atau lapangan pekerjaan lain yang tidak merusak hutan, kami di situ mencoba memberikan pemahaman itu," jelas Eko.

Di sana, polisi memberikan 100 paket sembako untuk membantu kebutuhan dapur masyarakat. Polisi juga memberikan pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan kepada warga.

Polda Riau melaksanakan program 'Jalur' menembus warga di pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (26/6/2025).Upaya polisi menyelesaikan misi memberikan bantuan tidak surut meski sampan bocor. Polisi akhirnya berhasil mencapai lokasi dan menyerahkan bantuan kepada warga. (Foto: dok. Polda Riau)

Polisi juga sempat berdialog dan mendengar keluh kesah warga, salah satunya listrik yang tak kunjung datang. Beberapa tahun lalu, harapan akan terang benderang menyelimuti Desa Gajah Bertalut dan Aur Kuning.

"(Keberadaan tiang listrik) itu adalah bentuk persiapan mereka menerima listrik. Jadi ada cerita lain di balik itu, 3 tahun lalu akan dibangun listrik masuk desa, tetapi tidak jadi. Listrik ini, masyarakat desa senang sekali sampai di rumahnya sudah siap jaringan listrik," katanya.

Rencana pembangunan listrik masuk desa membawa kabar menggembirakan. Jaringan listrik bahkan sudah terpasang di setiap rumah.

Namun, kegembiraan itu sirna. Kabel yang sedianya mengalirkan daya tak pernah tersambung, dan ironisnya, suatu hari kabel-kabel yang sudah terbentang itu lenyap dari tiang-tiangnya.

"Tiba saatnya kabel dibentangkan, belum tersambung, tapi kemudian tidak pernah tersalurkan. Satu saat kabel yang sudah terbentang itu hilang dari tiangnya, akhirnya desa-desa itu tetap memiliki jalur tetapi tanpa listrik," katanya.

Pihak kepolisian berupaya mencarikan solusi untuk permasalahan tersebut. Pihak kepolisian akan berkomunikasi dengan Pemda setempat untuk menindaklanjuti hal ini.

"Artinya, kami coba carikan solusi bagaimana agar warga juga mendapatkan penerangan," katanya.

Program Jalur hadir untuk menyentuh masyarakat di pesisir yang kurang sentuhan dari pemerintah maupun kepolisian. Program yang diinisiasi oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ini, diharapkan membawa wajah baru bagi masyarakat di pesisir.

Polda Riau berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas, dan organisasi sosial untuk mewujudkan agar masyarakat di pesisir mendapatkan kesetaraan hak dalam pendidikan hingga kesejahteraan.

Lihat juga Video 'Kapal Pengangkut Tim Sepakbola Tenggelam di Batam, 2 Orang Hilang':

(mei/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads