Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengunjungi personel yang mengalami sakit menahun. Kegiatan anjangsana itu merupakan rangkaian memperingati Hari Bhayangkara ke-79.
Kegiatan anjangsana ini merupakan bentuk kepedulian Kapolda Herry Heryawan selaku pimpinan di Polda Riau. Di tengah kesibukannya, ia bersama istri sekaligus Ketua Bhayangkari Daerah Riau, Ny Tina Herry Heryawan, menyempatkan diri untuk melakukan anjangsana kepada personel yang membutuhkan perhatian.
Adapun, personel tersebut bernama Brigadir Ega Harpi Dirga Selindo. Bintara di Biddokes itu lumpuh setelah mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat kakinya lumpuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Irjen Herry Heryawan menyampaikan pihaknya tetap akan memberdayakan Brigadir Ega dengan memindahkannya ke satuan kerja (satker) yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
"Salah satu opsi adalah penempatan sebagai operator di Satker Kriminal Khusus (Krimsus) atau Humas, agar personel tetap bisa menjalankan tugas dan memberikan kontribusi secara optimal tanpa membebani kondisi fisiknya," jelas Irjen Herry Heryawan.
Kapolda juga memberikan secara langsung bantuan berupa santunan dan satu unit kaki palsu kepada Brigadir Eka. Herry Heryawan berharap bantuan tersebut meringankan beban Ega dan keluarga.
Kegiatan anjangsana juga dilakukan Kapolda yang diwakili oleh pejabat utama (PJU) Polda Riau ke anak yatim, keluarga dari Brigadir Deddy Handoko, di Kecalamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Diketahui, Deddy Handoko meninggal dunia saat menjalani pelatihan Tim Raga.
PJU Polda Riau yang mewakili Kapolda juga melakukan anjangsana kepada anak dan istri dari Almarhum Aipda Jefrianto Sitorus, personel yang meninggal dunia karena sakit kanker. Dalam kunjungan tersebut, perwakilan kapolda memberikan santunan kepada keluarga almarhum.
Kegiatan anjangsana ini merupakan bentuk kepedulian pimpinan terhadap personelnya. Di samping melakukan pelayanan kepada masyarakat, Polda Riau juga menunjukkan kepeduliannya di lingkungan internal.
Lihat juga Video: Tangis Bocah di Sulteng Tak Bisa Sekolah Karena Ayah Lumpuh