×
Ad

Kolom

Menjaga Negeri, Menguatkan Harapan

Dody Hanggodo - detikNews
Senin, 01 Des 2025 16:23 WIB
Foto: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Akhir tahun selalu membawa suasana yang susah dijelaskan. Rasanya seperti campuran antara harapan baru dan kecemasan yang datang diam-diam. Orang-orang mulai menunggu cuti, mulai mencari tiket pulang, mulai menyiapkan hadiah kecil yang akan dibawa ke rumah orang tua.

Di jalan tol, suara mobil melonjak dari pagi sampai lewat tengah malam. Lampu-lampu menyala seperti benang panjang yang tidak pernah putus.

Sementara itu, di sisi lain negeri, hujan tidak berhenti. November kemarin seperti memiliki kehendak sendiri: Aceh terendam, Sumatra Utara tertahan oleh longsor, dan di beberapa kota, listrik mati begitu saja.

Di Jawa Tengah, tanah runtuh tanpa memberi ruang bagi orang-orang untuk menyelamatkan apa pun. Rumah hilang dalam hitungan menit. Ada keluarga yang menunggu pertolongan sambil memegang pakaian yang masih basah. Banyak sekali harapan yang ditahan udara lembap.

Di tengah semua itu, Hari Bakti PU tiba, bukan sebagai acara formal yang kerap kita saksikan, melainkan sebagai pengingat bahwa pekerjaan membangun negeri bukan urusan sederhana. Tidak pernah. Dan mungkin tidak akan pernah jadi pekerjaan yang tenang.

Arah Pembangunan dan Jejak yang Kita Lupakan

Jika menoleh sebentar ke belakang, sejarah PU punya cerita yang anehnya jarang kita bicarakan. Pada masa kolonial, para insinyur membangun jalan dan saluran air hanya untuk kepentingan administrasi.

Tapi tanpa sengaja, mereka meninggalkan fondasi. Setelah kemerdekaan, anak-anak bangsa mengambil alih tugas itu. Mereka bekerja dengan kekurangan, meminjam alat, menghitung ulang setiap keputusan, tapi mereka percaya bahwa negeri ini harus punya tulang punggung yang kuat.

Tanpa itu, Indonesia akan berhenti hanya sebagai sebuah ide. Lalu masa pembangunan besar datang. Bendungan berdiri di banyak tempat, jalan nasional menghubungkan kota-kota yang sebelumnya terasa jauh sekali. Air minum, sanitasi, rumah layak,
semuanya mulai tampak lebih teratur. Itu masa ketika orang merasa pekerjaan PU adalah tanda bahwa negara bergerak.

Reformasi mengubah banyak hal. Tugas tidak lagi bisa dipusatkan. Daerah punya suara. Pekerjaan Umum belajar menyesuaikan diri. Dan sekarang, tantangannya melompat ke arah yang tidak kita duga: cuaca makin sulit dibaca, kota makin padat, kebutuhan energi makin rumit. Bahkan dinamika politik global ikut menentukan arah konektivitas.

Asta Cita kemudian hadir sebagai pegangan. Delapan agenda besar yang mencoba memberi arah agar pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan, tetapi juga memastikan semua orang merasakan manfaatnya.

PU608 menggenggam gagasan itu dengan cara yang lebih konkret: enam pilar, delapan fokus, lima tahun kerja yang harus dijalankan dengan disiplin.

Infrastruktur yang Menemani Hidup Orang-Orang

Jika ada hal yang sering dilupakan, itu adalah fakta bahwa infrastruktur memengaruhi hal-hal kecil dalam hidup kita. Hal kecil, tapi penting. Seperti anak yang bisa berangkat sekolah tanpa harus memutar dua jam. Atau seorang ibu yang bisa membawa pangan ke pasar tanpa takut jalan licin. Satu kilometer IJD, Instruksi Jalan Daerah, di daerah terpencil itu misalnya. Di atas kertas, itu hanya proyek kecil. Tapi di lapangan, itu bisa berarti hidup lebih mudah.

Trisula pembangunan, air, jalan, permukiman, begitu dekat dengan hidup orang-orang biasa. Air membuat sawah tidak mati. Jalan membuat ekonomi bergerak. Permukiman membuat keluarga merasa aman. Tahun ini, beberapa bendungan mulai menambah kapasitas tampungnya. Irigasi diperbaiki.

Rumah-rumah di daerah rawan bencana direnovasi. Tidak semua muncul di berita, tetapi dampaknya nyata.

Ketahanan pangan, air minum, sanitasi, energi, semuanya saling menautkan diri. Tidak ada sawah yang produktif tanpa air. Tidak ada kesehatan warga tanpa sanitasi. Tidak ada bantuan bencana tanpa energi yang stabil. Semua saling menggantungkan diri satu sama lain, bagai jaring yang tidak boleh putus di titik mana pun.

Konektivitas pun demikian. Jalan tol membantu perjalanan jauh, tetapi jalan desa memastikan orang bisa hidup dari hari ke hari. Ketika longsor bulan lalu menutup akses utama, justru jalur alternatif yang menjadi penyelamat. Dalam momentum mudik pun, jalan tol dan jalan nasional menjadi ruang pertemuan: kelonggaran rindu dan kesabaran yang diuji di waktu yang sama.

Bencana, AGHT, dan Negeri yang Tidak Menyerah

Pembangunan selalu mengikuti AGHT, Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan. Semuanya datang bersamaan, kadang tanpa aba-aba. Ancaman dari cuaca ekstrem. Gangguan pada layanan dasar.

Hambatan berupa topografi negeri yang bergunung-gunung. Tantangan dari situasi dunia yang tidak stabil.

Namun pembangunan infrastruktur adalah cara negara menjawab semuanya. Kadang jawabannya tidak sempurna, tetapi ada. Bendungan menahan air ketika sungai ingin meluap.

Jembatan bertahan meski arus deras. Jalan alternatif dibuka cepat agar bantuan bisa berputar. Pompa air bekerja sepanjang malam supaya kota tidak tenggelam sepenuhnya.

Hal-hal seperti ini membuat kita sadar bahwa PU bukan sekadar kementerian teknis. Ia bagian dari jantung negara. Ia menjaga ruang hidup kita. Hari Bakti PU tahun ini terasa seperti pengingat bahwa Indonesia tidak dibangun dari ruang rapat saja.

Ia dibangun dari tanah yang digali, batu yang ditata, beton yang dituangkan, dan keberanian mengambil keputusan ketika cuaca buruk. Dari generasi ke generasi, pekerjaan ini diteruskan. Tidak pernah selesai. Mungkin tidak akan pernah. Tetapi dari situlah negeri ini menemukan kekuatannya.

Akibatnya sederhana namun penting: Indonesia bisa maju bukan karena bangunannya besar, tetapi karena orang-orang di dalamnya punya jalan pulang, punya air bersih, punya tempat untuk berlindung.

Selama pembangunan tetap berpihak pada manusia, bukan sekadar pada angka atau peta, negeri ini akan selalu punya cara untuk bertahan, bahkan ketika cuaca, ekonomi, atau dunia datang dengan tantangan yang sama sekali baru.

Dody Hanggodo. Menteri Pekerjaan Umum.




(rdp/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork