Sejalan dengan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan sangat penting bagi masa depan anak, karena dengan bekal pendidikan yang diperoleh baik itu di bangku sekolah atau di luar bangku sekolah, ia akan mampu melakukan penyesuaian diri secara mandiri dalam masyarakatnya, baik secara lokal, nasional maupun masyarakat global.
Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka semua unsur pendidik harus terlibat secara nyata dan aktif serta terkoordinasi secara efektif agar pelaksanaan pendidikan bagi anak dapat terlaksana ke arah tujuan yang telah direncanakan.
Salah satu unsur pendidik yang sangat besar peranannya untuk keberlangsungan pendidikan anak adalah unsur orang tua dalam keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Upaya mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional Indonesia berdasarkan konsep pertanggungjawaban sosial dari semua pemegang kepentingan, khusus dan utamanya orang tua dalam keluarga merupakan pemegang tanggung jawab utama dan pertama untuk kelangsungan kehidupan anak di masa depan.
Keluarga merupakan pusat pendidikan pertama dan utama. Karena dalam keluarga ayah dan ibu menanam segala benih kehidupan batiniah, pola-pola perilaku dasar yang diperlukan bagi pendidikan dan pengembangan diri selanjutnya.
Iklim keluarga merupakan fungsi esensial dalam pendidikan anak, karena iklim keluarga akan merupakan wahana bagi tindakan pendidikan dalam keluarga. Melalui keluarga, anak diharapkan menjadi suatu pribadi yang mantap, yang secara mandiri dapat melaksanakan tugas hidupnya dengan baik kelak dalam masyarakat dimana ia hidup.
Dengan demikian, suasana keluarga harus mampu mendukung seluruh proses pengembangan seluruh daya atau potensi anak sehingga ia mampu tampil sebagaimana dirinya sendiri.
Orang tua sebagai pendidik pertama sudah sepatutnya menanamkan nilai, moral, dan kebiasaan sejak anak lahir. Memberi teladan dan Lingkungan yang baik anak belajar dari sikap, ucapan, dan perilaku orang tua. Kolaborasi dengan sekolah dan lingkungan pendidikan anak tidak bisa berjalan sendiri; perlu kerja sama orang tua, guru, dan masyarakat.
Di era sekarang orang tua mengasuh dengan kasih Sayang dan disiplin, menggabungkan kasih sayang dengan aturan yang jelas. Menanamkan nilai agama dan moral agar anak memiliki pondasi akhlak yang kuat. Orang tua juga diharapkan mendukung minat dan bakat anak dengan cara membantu anak menemukan potensinya agar berkembang maksimal.
Di samping itu orang tua mengawasi pengaruh teknologi dengan cara yang mengarahkan anak agar bijak menggunakan gadget dan internet. Hal ini dimaksudkan agar anak tiak kecanduan gadget misalnya menggunakannya secara berlebihan yang berdampak pada terganggunya waktu tidur, bermain yang positif serta aktivitas lainnya.
Dampak selanjutnya adalah pada aspek konsentrasi anak yang cenderung mudah bosan dan mengalami kesulitan untuk fokus pada aktivitas lain karena sering berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya ditawarkan melalui beranda gadget. Yang paling mengkhawatirkan adalah anak akan mudah terpapar konten berbahaya seperti kekerasan, bullying, bahkan pada content pronografi dan pornoaksi.
Terakhir adalah dampak sosial dan emosional, anak bisa menjadi kurang bersosialisasi di dunia nyata, menjadi anak yang introvert, serta mengalami berbagai gangguan lainnya di antaranya kecemasan.
Tanggung jawab terhadap pendidikan anak diharapkan dapat terwujud melalui sikap orang tua, bagaimana respon atau tanggapan, perasaan orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak dalam mengarungi hidup pada masa yang datang, yang menyebabkan bagaimana upaya orang tuanya dalam menyukseskan pendidikan anak.
Pada dasarnya, ada orang tua yang memandang pendidikan merupakan bekal yang sangat penting dalam kehidupan anak di masa depan. Namun ada pula orang tua yang menganggap bahwa pendidikan itu sekedar dasar untuk mengetahui sesuatu, dan untuk hidup selanjutnya ditunjang oleh kemauan untuk bekerja.
Asal mau bekerja maka akan dapat hidup. Sikap orang tua seperti ini melemahkan sendi-sendi pendidikan bagi anak, karena hal ini akan berakibat terhadap perhatian orang tua terhadap pendidikan anak.
Dari uraian di atas, jelas bahwa sikap orang tua terhadap pendidikan anak merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak. Bila sikap orang tua positif terhadap pendidikan anak untuk masa depannya, maka perilaku mereka juga diramalkan akan bersifat positif, demikian pula sebaliknya.
Halim K Malik. Dosen Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Masyarakat.
Simak juga Video: Yuk, Belajar Ilmu Parenting dari Orang Tua di Jerman