Kolom

Merdeka dari Cacingan?

Agnes Kurniawan - detikNews
Senin, 25 Agu 2025 17:15 WIB
Foto: Ilustrasi antisipasi anak cacingan (Getty Images/rudi_suardi)
Jakarta -

Baru saja kita merayakan kemerdekaan RI ke 80 tahun tapi sudah muncul berita Balita di Sukabumi mengeluarkan 1 kg cacing dari tubuhnya dan meninggal. Hal ini membuat kita prihatin dan terpana, menandakan NKRI masih belum bebas dari penyakit tropis terabaikan (PTT).

Menurut WHO, keberadaan PTT menjadi penanda status ekonomi suatu negara karena PTT umumnya mengenai segmen populasi berpenghasilan rendah, keluarga miskin.

PTT dapat disebabkan oleh parasit, virus, bakteri, jamur; contohnya cacingan, filariasis (kaki gajah), lepra, skabies, rabies. PTT berdampak pada penurunan produktivitas, rendahnya prestasi akademik, dan beban pembiayaan kesehatan.

Untuk masyarakat sangatlah penting pemahaman mengenai cacingan untuk mencegah fatalitas. Cacingan umumnya diartikan sebagai infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh parasit cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang yang ditularkan lewat tanah; cacingan dapat disebabkan oleh satu atau lebih jenis cacing.

Anak balita dan SD merupakan kelompok yang paling rentan mengalami cacingan karena perilaku bermain, kontak dengan tanah dan kurangnya higienisitas dan praktek cuci tangan.

Cacingan pada anak dapat bermanifestasi sebagai infeksi berat dimana jumlah cacing dalam tubuh sangat banyak dan bisa menyebabkan komplikasi baik ringan hingga berat mulai dari kurang gizi, anemia, gangguan tumbuh kembang(stunting), sumbatan pada usus, kolaps usus, pecah usus yang dapat berakibat sepsis, bakteremia dan kematian.

Cacing yang paling mudah dikenali adalah cacing gelang (Ascaris) karena ukurannya yang besar 15-30cm, bentuknya gilik seperti spageti, warna putih kemerahan. Infeksi berat terjadi karena termakan telur matang berisi embrio, yang ada di tanah, air, atau sayuran terkontaminasi; kemudian telur menetas dan menjadi cacing dewasa yang hidup di usus halus.

Cacing Ascaris tidak dapat memperbanyak diri di dalam usus; infeksi berat terjadi karena termakan telur matang berulang kali dan tidak diobati sehingga jumlah cacing menjadi banyak di dalam usus dan bisa menimbulkan sumbatan dan pecahnya usus bila tidak tertangani dengan baik.

Masalah cacingan bukan masalah individu yang sakit saja, melainkan menjadi masalah keluarga dan komunitas karena penularan terjadi melalui perilaku dan berada di lingkungan yang sama, tanah yang tercemar oleh feses penderita.

Kewaspadaan masyarakat medis dan awam terutama para ibu terhadap cacingan perlu ditingkatkan karena ibu adalah garda utama keluarga; inisiatif skrining feses telur cacing sangat dianjurkan pada anak dan balita yang kurang gizi, stunting, sering kontak dengan tanah.

Kejadian keluar cacing dari anus apalagi dari hidung menjadi petanda adanya infeksi berat Ascaris dan perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat serta menghindari komplikasi dan fatalitas. Mari Merdeka dari cacingan!

Prof dr Agnes Kurniawan. Dokter dan Konsultan Parasitologi Klinik di Laboratorium Parasitologi Klinik FKUI.

Tonton juga video "Dokter Ungkap Dampak Cacingan: Bisa Terjadi Stunting" di sini:




(rdp/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork