Paus Fransiskus dan Gagasan Kesejahteraan
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Paus Fransiskus dan Gagasan Kesejahteraan

Jumat, 06 Sep 2024 10:17 WIB
Yanu Endar Prasetyo
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Pope Francis and the Grand Imam of Istiqlal Mosque Nasaruddin Umar attend an inter-religious meeting at the Istiqlal Mosque in Jakarta, Indonesia, September 5, 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/Pool
Foto: Paus Fransiskus (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)
Jakarta -

Ketika kesenjangan ekonomi semakin melebar dan jutaan orang hidup dalam kemiskinan, gagasan Universal Basic Income (UBI) atau Jaminan Pendapatan Dasar Semesta (Jamesta) semakin mendapatkan perhatian. Salah satu tokoh agama terkemuka yang pernah menyinggung konsep dan gagasan ini adalah Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Dunia dari Vatikan. Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan kini ia melanjutkan perjalanannya.

Dukungan Paus Fransiskus terhadap UBI bukan hanya mencerminkan keprihatinannya terhadap ketidakadilan sosial, tetapi juga menggambarkan visinya untuk dunia yang lebih adil dan manusiawi. Selama ini, Ia memang dikenal dengan pandangannya yang progresif dan kepeduliannya terhadap kaum papa.

Sejak terpilih menjadi Paus pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah secara konsisten mengangkat isu-isu keadilan sosial dalam berbagai kesempatan. Dalam ensikliknya Fratelli Tutti (2020), ia menekankan pentingnya persahabatan, persaudaraaan, solidaritas dan kerja sama internasional serta perlindungan terhadap martabat manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajaran sosial Gereja Katolik, yang telah lama mendukung hak-hak buruh dan keadilan sosial, menjadi landasan bagi sikap Paus dalam berbagai isu, termasuk UBI.

Paus Fransiskus berulang kali menekankan bahwa ekonomi harus melayani manusia, bukan sebaliknya. Ia juga rajin mengkritik sistem ekonomi yang menciptakan ketimpangan besar antara yang kaya dan miskin, serta mendesak para pemimpin dunia untuk memikirkan kembali model ekonomi yang ada. Dalam konteks ini, UBI dianggap sebagai alternatif solusi yang dapat membantu mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan.

ADVERTISEMENT

Dalam berbagai kesempatan, Paus Fransiskus secara terbuka mendukung gagasan UBI. Misalnya, dalam suratnya kepada Gerakan Populer pada bulan April 2020, ia menegaskan bahwa UBI - atau Ia menyebutnya Universal Basic Wage - menjadi langkah yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh banyak orang, terutama mereka yang paling rentan di tengah krisis global seperti pandemi COVID-19.

Ia melihat UBI sebagai alat untuk menjamin bahwa setiap orang memiliki akses ke kebutuhan dasar, terlepas dari status pekerjaan mereka.

Paus Fransiskus tampaknya percaya bahwa UBI bukan hanya soal memberikan uang kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga soal menghormati martabat manusia. Dalam pandangannya, UBI dapat mengurangi ketergantungan pada pekerjaan yang sering kali tidak adil atau eksploitatif, dan memungkinkan orang untuk hidup dengan lebih layak dan bermartabat.

Hal ini sejalan dengan pandangannya bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dengan layak dan terbebas dari belenggu kemiskinan yang menghancurkan harga diri serta martabat mereka.

Yanu Endar Prasetyo. Peneliti UBI dan Inisiator Indobig Network.

(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads