Tidak Ada Menang Kalah dalam Politik Kebangsaan

Kolom

Tidak Ada Menang Kalah dalam Politik Kebangsaan

Habiburokhman - detikNews
Rabu, 21 Agu 2024 09:49 WIB
Habiburokhman Gerindra, Muhammadi Iqbal PKS dan Masinton Pasaribu di dRooftalk
Foto Habiburokhman: (dok. detikcom)
Jakarta -

Alkisah pertandingan Liga Indonesia, Persiraja Banda Aceh dikalahkan PSMS Medan 3-2 ketika bertanding di Medan. Presiden Persiraja pun dirundung oleh masyarakat pengamat bola, wah Aceh kalah dari Medan ini. Padahal di klub tersebut bersaing sengit sepanjang masa.

Presiden Persiraja yang amat cerdik bilang, "mana ada Aceh kalah dari Medan, yang ada Kita menang dua, Medan menang tiga". Akhirnya baik orang Medan maupun orang Aceh merasa senang karena sama sama merasa menang.

Hikmah cerita di atas adalah hidup akan lebih indah kalau kita tidak melulu tersandera pada posisi menang dan kalah. Apakah dalam setiap kompetisi memang harus ada yang menang dan harus ada yang kalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa kita tidak bisa ciptakan situasi dimana semua pihak bisa merasa menang. Wabil khusus di bidang politik, kontestasi Pemilu memang menetapkan siapa menjadi Presiden dan Wakil Presiden, siapa juga yang berhak duduk di lembaga legislatif.

Tidak akan produktif bagi bangsa ini kalau kita terus tersandera dalam stigma menang dan kalah. Yang merasa menang bisa mabuk kemenangan, yang merasa kalah akan terpuruk dalam kehinaan.

ADVERTISEMENT

Akan jauh lebih produktif kalau kita sugestikan diri kita bahwa kita semua adalah pemenang. Pihak yang diberi kesempatan memimpin harus bisa merangkul pihak yang belum mendapatkan kesempatan memimpin.

Kompetisi kita ke depan bukanlah persaingan politik gontok- gontokan sesama anak bangsa, tapi kerja sama untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

Tantangan tugas tugas kebangsaan begitu besar di hadapan kita, tidak mungkin bisa dipanggul sendiri hanya oleh pihak yang dinyatakan menang. Kita tidak harus seperti Amerika yang tarung Demokrat Vs Republik tak pernah selesai dan meluas ke segala aspek kehidupan.

Ciri khas kita adalah musyawarah dan gotong royong, Pancasila.

Mengutip pernyataan Pak Prabowo, bahwa semua pemimpin politik saat ini, hatinya merah putih dan gagasannya adalah kejayaan bangsa dan negara.

(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads