Belajar Mengelola Kecemasan

Kolom

Belajar Mengelola Kecemasan

Fidela Ayu Syafira - detikNews
Minggu, 14 Jul 2024 14:00 WIB
Inside Out 2 perkenalkan karakter emosi baru.
Karakter Anxiety dalam film
Jakarta -

Film animasi Pixar yang hangat diperbincangkan baru-baru ini, Inside Out 2, membawa kita kembali menjelajahi dunia di dalam kepala Riley. Sekuel ini tak hanya menghadirkan petualangan seru Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, tetapi juga memperkenalkan empat emosi baru: Anxiety, Embarrassment, Envy, dan Ennui.

Kemunculan karakter Anxiety menjadi sorotan utama, terutama karena kaitannya dengan generasi muda, khususnya Gen Z. Di tengah berbagai tekanan dan kompleksitas kehidupan remaja, Anxiety digambarkan sebagai sosok yang selalu waspada dan berusaha melindungi Riley dari bahaya. Namun, niat baiknya terkadang justru berlebihan, mendorong Riley ke tepi kecemasan dan keraguan diri.

Kehadiran Anxiety di Inside Out 2 mencerminkan realitas yang dihadapi Gen Z. Generasi ini dikenal dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Bagaimana anxiety (kecemasan) dapat mempengaruhi Gen Z? Pertama, perbandingan di media sosial. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan membuat perbandingan/kesenjangan. Perbandingan terus-menerus ini menyebabkan perasaan tidak memadai dan kecemasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, tekanan untuk berprestasi. Tekanan untuk berprestasi secara akademis dan sosial bisa sangat membebani Gen Z. Tekanan ini diperparah oleh kebutuhan konstan akan validasi, baik secara langsung maupun di media sosial. Ketiga, takut ketinggalan (FOMO). Ketakutan akan ketinggalan kegiatan sosial, tren, atau pengalaman dapat menyebabkan kecemasan dan perasaan terisolasi terhadap lingkungan sekitar.

Bisa Menjadi Motivator

Dampak anxiety pada Gen Z dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan mereka, meliputi; pertama, kesehatan mental. Kecemasan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, serangan panik, dan gangguan kecemasan sosial. Kedua, hubungan sosial. Kecemasan dapat membuat Gen Z sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan menjalin hubungan yang sehat. Ketiga, kesejahteraan fisik. Kecemasan dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, seperti kelelahan, sakit kepala, dan masalah pencernaan.

ADVERTISEMENT

Namun, Inside Out 2 bukanlah semua tentang kesuraman dari karakter Anxiety. Film ini juga memiliki pesan tentang; pertama, managing anxiety, not eliminating it. Film ini menekankan bahwa kecemasan bukanlah emosi yang buruk; kecemasan bisa menjadi motivator. Kuncinya adalah belajar mengelolanya, bukan menghilangkannya. Demikian juga, Gen Z membutuhkan alat untuk mengelola kecemasan mereka, bukan menghilangkannya sepenuhnya.

Kedua, power of connection. Inside Out 2 mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan kita. Film ini menyoroti pentingnya sistem pendukung, di mana kita dapat menemukan pemahaman, validasi, dan semangat untuk menghadapi masa-masa sulit.

Menggambarkan kesan yang menyentuh tentang emosi anxiety dalam kehidupan Gen Z, film ini menyoroti tantangan dalam menjalani masa remaja dan ancaman kecemasan yang selalu ada. Dengan mengeksplorasi emosi-emosi ini, film ini mendorong penonton untuk berempati dengan perjuangan orang lain dan mencari bantuan saat dibutuhkan.

Fidela Ayu Syafira penggemar film

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads