Pemilu, Pertahanan Negara, dan Kesejahteraan Rakyat
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Pemilu, Pertahanan Negara, dan Kesejahteraan Rakyat

Senin, 19 Feb 2024 15:00 WIB
Inggar Saputra
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Ilustrasi Surat Suara Pemilu
Ilustrasi: Fuad Hasim
Jakarta -
Tidak ada negara tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa uang. Tidak ada uang tanpa kemakmuran. Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera. Tidak ada rakyat yang bahagia dan sejahtera tanpa pemerintah yang bersih dan adil. Itu tujuan kita berpolitik, bernegara, dan berbangsa. Membuat rakyat kecil dapat tersenyum bahagia, karena kita berhasil menghapuskan kesusahan, kesengsaraan, dan kesedihan mereka.

Potongan pidato Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengenai negara, tentara, dan kesejahteraan adalah kondisi Indonesia hari ini. Kita membutuhkan negara yang kuat, mandiri, dan berdaulat sehingga mampu bersaing dalam kehidupan global. Tidak semata persaingan dalam konflik, tapi bagaimana Indonesia mampu bermitra sejajar dengan negara lain. Kekuatan sumber daya manusia Indonesia harus meningkat, salah satunya Tentara Nasional Indonesia. Instrumen pertahanan ini adalah penopang dalam menjaga ketahanan nasional dan keamanan nasional di Indonesia.

Kekuatan Tentara Nasional Indonesia saat ini sangat diakui dunia internasional. Mengutip rilis Global Fire Power 2021, kekuatan militer Indonesia menempati peringkat 16, mengalahkan Spanyol, Australia, dan Israel. Tingkat ASEAN, militer Indonesia menempati peringkat pertama dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Sebuah pencapaian besar yang menjadi tanda militer Indonesia diakui secara luas oleh masyarakat dunia.

Pengakuan luas masyarakat dunia menandakan Indonesia adalah negara yang kuat secara militer. Tentara Indonesia mampu berperan penting dalam upaya menjaga kondusivitas dan kestabilan keamanan dalam negeri. Berbagai konflik internasional, tentara Indonesia ikut berperan aktif dalam mengusung misi perdamaian. Posisi ini sesuai dengan garis kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif. Sehingga upaya diplomasi militer harus memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa dan negara yang cinta perdamaian dalam merespons konflik geopolitik global.

Membangun tentara yang kuat jelas membutuhkan uang dalam jumlah yang besar. Dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2023 dijelaskan, anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 139 triliun. Anggaran besar itu mencakup tiga matra yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Kemudian anggaran dibagi dalam tiga jenis belanja, yakni belanja pegawai Rp 54 triliun, belanja barang Rp 44 triliun, dan modal Rp 40 triliun. Angka ini tentu masih jauh dari sempurna dalam membangun pertahanan Indonesia. Tetapi optimalisasi dari kerja sama semua stakeholder sangat membantu dalam menguatkan pertahanan nasional.

Tugas Selanjutnya

Ketika bicara anggaran pertahanan, kita membicarakan bagaimana kemakmuran sebuah negara. Dukungan pertahanan dan keamanan yang kuat akan mendorong sebuah negara memiliki stabilitas sosial-politik yang baik. Ukuran kemakmuran sebuah bangsa tentu banyak variabel, salah satunya bagaimana rakyat mampu bahagia dan sejahtera. Ketika kondusivitas sosial masyarakat dan perpolitikan nasional berjalan baik, termasuk di dalamnya sirkulasi kepemimpinan nasional melalui pemilu presiden-wakil presiden 2024 berjalan lancar. Maka tugas selanjutnya adalah bagaimana pemimpin terpilih mampu mendorong kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat.

Tentu stabilitas sosial-politik dan kemakmuran sebuah bangsa ikut didorong pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang bersih, baik, dan mendukung keadilan akan membuat pemimpin dicintai masyarakat Indonesia. Tak berhenti sampai sebatas dicintai, melainkan bagaimana pemimpin tersebut mampu disegani masyarakat dunia.

Bung Karno pernah mengingatkan bahwa nasionalisme Indonesia harus hidup dalam taman sari internasionalisme. Indonesia adalah bangsa yang kuat di dalam negeri, mampu membahagiakan masyarakatnya, tapi tidak boleh kehilangan peran strategisnya mendukung perdamaian dunia. Ketika sekarang dunia tidak sedang baik-baik saja, bangsa Indonesia harus ikut berkontribusi aktif menciptakan keharmonisan politik global.

Pada titik inilah, seorang pemimpin memiliki tujuan dalam berpolitik, menciptakan tujuan bernegara, dan mendorong kehidupan terbaik bagi bangsanya. Keterlibatan dan kerja sama pemerintah, tentara, dan masyarakat di Indonesia adalah kunci memajukan bangsa Indonesia dalam segala bidang kehidupan.

Ketahanan nasional yang kuat akan menciptakan daya tahan yang tangguh dalam menghadapi segala ancaman fisik dan non-fisik baik berasal dari dalam dan luar negeri. Kehidupan manusia Indonesia dan masyarakat dunia memang berkembang dinamis, tetapi kepemimpinan yang kuat akan mampu mendorong bangsa Indonesia hidup adil, sejahtera, dan bahagia.

Bangsa Indonesia tumbuh dari empat imajinasi besar dan strategis para pendiri bangsa. Momentum Pemilihan Umum 2024 diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kemampuan pemimpin ini akan lahir dari perpaduan generasi tua dan muda, militer dan sipil, serta pengalaman dan kreativitas berbasis pengetahuan.

Kolaborasi antargenerasi sangat dibutuhkan dalam mendorong inovasi setiap anak bangsa dalam memecahkan problematika nasional dan internasional. Kita ingin menjadi bangsa yang memajukan kesejahteraan umum. Bangsa yang memiliki masyarakat sejahtera lahir dan batin. Menjadi bangsa yang setiap anak-anaknya sebagai generasi penerus bangsa mampu memiliki kecerdasan pengetahuan, emosional, dan spiritual.

Terakhir, kita menginginkan Indonesia mampu melaksanakan peran penting dalam menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Jika semua terpenuhi, maka hakikat kemerdekaan sebuah negara akan tercapai dengan baik.

Inggar Saputra peneliti Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia, lulusan S2 Ketahanan Nasional UI, dosen di beberapa perguruan tinggi
Simak juga 'Massa Protes Pemilu Tuntut Bawaslu Bersikap Netral':
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads