KTT ASEAN dan Kerja Sama Kesehatan
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

KTT ASEAN dan Kerja Sama Kesehatan

Jumat, 15 Sep 2023 16:50 WIB
Tjandra Yoga Aditama
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Pengantar: Sebagai ahli paru, Prof Tjandra Yoga Aditama boleh jadi tak dimusuhi kalangan industri rokok karena gigih memerangi bahaya merokok.. Sejak awal Oktober dia pensiun dari WHO.
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Ilustrasi: detikcom)
Jakarta -

KTT ASEAN ke-43 telah selesai minggu yang lalu, dan tentu ada berbagai hasil yang amat penting mencakup berbagai aspek kehidupan serta geopolitik kawasan dan dunia, serta sedikitnya delapan hasil tentang kesehatan.

Pertama adalah peningkatan investasi pada pembangunan sumber daya manusia dan penguatan arsitektur kesehatan regional, meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah perubahan cuaca (climate change) dan isu lingkungan lainnya, yang semuanya untuk mewujudkan kawasan ASEAN yang lebih kompetitif, punya ketahanan dan juga berkelanjutan.

Kedua, menyambut baik implementasi deklarasi pimpinan ASEAN tentang inisiatif "One Health", kerja bersama kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan. Ini mencakup pembentukan TOR "One Health Network" dan juga pembentukan "Joint Action Plan on One Health".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ketiga, komitmen untuk memperkuat ketahanan (resiliensi) arsitektur kesehatan ASEAN dalam hal penyakit baru emerging dan non-emerging, pandemi, demografi dan perubahan cuaca. Area yang dicakup antara lain pelayanan kesehatan esensial penyakit menular dan penyakit tidak menular, kesehatan ibu dan anak serta mengakselerasi program eliminasi tuberkulosis, eradikasi malaria, dan mengakhiri masalah HIV/AIDS di kawasan ASEAN.

Aspek kesehatan keempat adalah tentang kemungkinan kemampuan ASEAN dalam pembuatan serta riset dan pengembangan vaksin, moda terapi dan diagnosis. Kelima, kemungkinan pengembangan mekanisme verifikasi universal ASEAN untuk sertifikat digital kesehatan selain COVID-19 yang terintegrasi dan tersentralisasi.

ADVERTISEMENT

Keenam, komitmen memperkuat arsitektur kesehatan regional sesudah pandemi COVID-19 untuk mencapai ketahanan komunitas ASEAN. Disepakati tentang pentingnya finalisasi kesepakatan dan operasionalisasi ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

Ketujuh, ditekankan tentang pentingnya memperkuat kolaborasi antara para Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan untuk pendanaan kegawatdaruratan kesehatan (health emergencies). Hal kedelapan akan melanjutkan upaya memperkuat kesiapan regional dalam menghadapi kegawatdaruratan kesehatan.

Kita semua tentu berharap agar hasil-hasil yang dicapai dalam ASEAN Summit ke-43 ini benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik di kawasan Asia Tenggara dan juga di masing-masing negara anggota ASEAN. Tantangan kesehatan kita semua masih amat besar; komitmen politis memang amat diperlukan, tetapi kerja nyata di lapangan jelas perlu ditingkatkan guna jaminan derajat kesehatan kita bersama.

Prof Tjandra Yoga Aditama Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Guru Besar FK UI, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads