Taman Bacaan sebagai Pusat "Trauma Healing"
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Perjalanan

Taman Bacaan sebagai Pusat "Trauma Healing"

Sabtu, 15 Jul 2023 10:30 WIB
Muhammad Subhan
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Taman Bacaan sebagai Pusat Trauma Healing
Duta Baca Indonesia Gol A Gong di Rumah Baca Aia Tayo (Foto: ist.)
Jakarta - Anak-anak Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat masih merekam dengan jelas peristiwa gempa bumi dahsyat 6,1 SR yang terjadi pada 25 Februari 2022 silam. Lindu itu merusak rumah-rumah mereka. Bermalam-malam anak-anak bersama orangtua dan warga lainnya mengungsi di lokasi aman. Bahkan, setelah yakin kondisi aman, mereka kembali diancam gempa susulan, banjir bandang, dan tanah longsor.

Sepulang dari lokasi pengungsian, warga tetap siaga di tenda-tenda darurat yang terpancang di halaman rumah. Tenda itu bantuan pemerintah pusat dan daerah serta berbagai lembaga kemanusiaan. Kalau-kalau di tengah malam tanah berhoyak, tubuh dapat dibawa berlari ke luar, dan bisa rehat di tenda-tenda yang tersedia.

Pascabencana Nagari Kajai dan daerah terdampak sekitarnya luluh lantak. Negeri itu bagai disapu sayap garuda. Aroma kematian menyeruak. Kecemasan dan ketakutan kian melanda. Namun, peristiwa ngeri itu telah berlalu, lebih setahun lalu. Warga sudah kembali mendiami rumah-rumah mereka, menyongsong hidup baru yang harus dijalani dengan berbagai aktivitas pekerjaan, terutama sebagai petani dan pedagang.

Nagari Kajai negeri yang subur, dikelilingi hutan belantara dan ladang-ladang sawit yang terhampar. Beberapa sungai yang berhulu di Gunung Talamau (2.920 m.) membelah negeri itu. Lokasi nagari ini tepat berada di kaki Gunung Talamau yang merupakan gunung api tidak aktif namun tertinggi di Sumatra Barat.

Kampung Pasir

Kampung Pasir merupakan salah satu kampung di wilayah administratif Nagari Kajai. Dari pasar Kajai jarak ke kampung ini sekitar satu kilometer.

Sekitar 23 tahun lalu, pembangunan belum pesat di Kampung Pasir. Rimba lebat asri mengelilinginya. Kabut merayap di atap rumah-rumah penduduk. Saya sempat menyinggahi kampung ini dan melihat kehidupan masyarakat yang begitu mesra dengan alam.

Beberapa rumah penduduk mayoritas terbuat dari kayu berpasak. Usianya sangat tua, diperkirakan lebih seratus tahun. Jalan menuju kampung ini pada masa itu masih buruk, jalan tanah berbatu. Listrik belum ada. Kalau malam hari, orang berjalan dengan lampu damar.

Berbagai kisah yang menjadi cerita rakyat saya dengar dari warga setempat. Cerita-cerita itu telah menjadi kearifan lokal yang turun-temurun. Misal, cerita harimau jadi-jadian. Anak-anak tak boleh bermain saat magrib, dipantangkan. Tujuannya tak lain agar pada malam hari keluarga inti dapat berkumpul, baik untuk beribadah, mengaji, atau interaksi sosial lainnya.

Setelah pembangunan menyentuh Kampung Pasir, kehidupan masyarakat sedikit lebih baik, meski belum sepenuhnya. Jalan masuk ke Kampung Pasir sudah beraspal, pun listrik mulai menerangi rumah-rumah penduduk.

Pascagempa Kajai, sebuah taman bacaan masyarakat tumbuh di jantung Kampung Pasir. Namanya Rumah Baca Aia Tayo, diambil dari nama sungai yang berada di belakang rumah baca ini. Sungainya berbatu, berair bening dan deras, juga banyak anak ikan di lubuk-lubuknya. Rumah baca ini tumbuh sebagai pusat trauma healing, membantu anak-anak sekitar yang merupakan korban gempa untuk belajar bersama, agar mereka lupa pada peristiwa yang menakutkan itu.

Pengurus Rumah Baca Aia Tayo bernama Yeni Eliza, S.Pd. Ia mengelola rumah baca dibantu keluarga. Ia seorang guru muda di MTs Muhammadiyah Kajai. Ia mendedikasikan dirinya di sela-sela kesibukan, layaknya Bu Muslimah dalam film Laskar Pelangi.

Rumah baca itu ia buka setiap hari, khususnya sore, sepulang sekolah. Ia mendampingi anak-anak membaca buku, bercerita, menulis, baca puisi, mengaji, praktik ibadah, menari, membuat kerajinan tangan, hingga ikut bermain permainan tradisional. Dari pengabdiannya itu, ia tak memungut serupiah pun kepada anak-anak yang ia dampingi.

Keajaiban

Tiga bulan pasca berdirinya Rumah Baca Aia Tayo yang ruang belajarnya memakai sedikit ruangan sempit di rumahnya yang dinding-dindingnya juga retak akibat gempa, datanglah keajaiban. Ia dikunjungi tim Kitabisa.com, sebuah lembaga kemanusiaan yang bersedia membangun sebuah rumah baca yang lebih representatif dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang rumahnya.

Kini, bangunan rumah baca bantuan ribuan orang baik itu sudah berdiri. Sudah dipakai pula oleh anak-anak binaan Rumah Baca Aia Tayo untuk belajar setiap hari. Anak-anak yang dulu hanya bermain di rumah mereka, kini punya tempat belajar alternatif, dan para orangtua tidak risau di mana anak-anak mereka berada.

Eksistensi taman bacaan tentu sangat membantu kerja pemerintah dalam upaya mencerdaskan masyarakat yang tidak sepenuhnya tersentuh oleh program-program pemerintah. Jauhnya akses perpustakaan daerah maupun toko buku menjadi problem tersendiri ketika anak-anak di pelosok butuh sumber-sumber bacaan.

Sudah selayaknya keberadaan taman-taman bacaan di pelosok menjadi perhatian banyak pihak agar mampu terus bertumbuh dan ikut bersama-sama meliteratkan generasi masa depan bangsa. Terkait trauma healing anak-anak korban bencana, keberadaan taman bacaan cukup efektif mengobati luka batin mereka. Dari program-program yang tersedia di taman baca setidaknya menjadi terapi ampuh sehingga menyembuhkan trauma masa lalu.

Muhammad Subhan penulis, praktisi literasi, founder Kelas Menulis Daring (KMD) Elipsis; berdomisili di pinggir Kota Padang Panjang, Sumatra Barat

Simak juga 'Gampang Terdistraksi? Ternyata Habit Baca Buku, Bisa Melatih Mindfullness Loh!':

[Gambas:Video 20detik]



(mmu/mmu)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads