Sukses dan Mulia
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Sukses dan Mulia

Jumat, 08 Sep 2006 07:20 WIB
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Jakarta - Mr. Cheah, seorang guru besar bidang kesehatan berkewarganegaraan Australia yang bekerja di Brunai Darusalam bertanya kepada saya, "Pak Jamil, kapan seseorang dikatakan sukses? Apakah pak Jamil sudah sukses? Siapa contoh orang sukses?" Beberapa pertanyaan ini diajukan ketika saya berkunjung ke negara Sultan Bolkiah untuk mempresentasikan konsep Kubik Leadership beberapa waktu yang lalu. Secara sederhana, seseorang dikatakan sukses bila telah memiliki 4-ta (harta, tahta, kata, cinta) yang tinggi. 4-ta yang tinggi itu, diperoleh karena expertise (keahlian, core competence, prestasi) yang dimilikinya. Selain itu, 4-ta yang dimiliki itu diperoleh dengan cara yang fair, tidak melanggar etika serta ajaran agama.Bila orientasi hidup anda hanya sukses semata, hidup anda akan terisolasi. Egoisme muncul di dalam diri anda. Boleh jadi harta anda berlimpah. Anda menduduki jabatan bergensi. Ilmu dan tingkat pendidikan anda tinggi. Anda menjadi berita di berbagai media dan nama anda semakin populer. Akan tetapi, jiwa dan kehidupan anda gersang. Bahkan boleh jadi, anda tak memiliki sahabat sejati, dibenci dan dimusuhi banyak orang,Sukses saja tidak cukup. Anda perlu menambahkan satu kata lagi, mulia. Orang yang mulia adalah orang yang memberikan banyak manfaat kepada orang lain. Orang mulia adalah orang yang senang berbagi. 4-ta yang telah anda peroleh, dibagikan secara benar dan tepat kepada siapapun yang memerlukan. Ingatlah, disetiap harta yang anda miliki terdapat hak kaum papa. Untuk itu, Anda bagi harta anda untuk orang-orang di sekitar anda yang memerlukan. Perilaku berderma akan menyebabkan kehidupan anda dipenuhi keberkahan dan keberuntungan. Majalah SWA edisi April 2006 melaporkan, orang kaya yang semakin banyak berderma ternyata dia semakin kaya.Seorang yang mulia, ketika ia memiliki tahta atau jabatan yang tinggi maka ia kan gunakan untuk memberikan manfaat kepada banyak orang. Tahta yang ia punya, digunakan untuk melahirkan orang-orang sukses baru. Dia menciptakan kader-kader berilmu. Dia mendelegasikan tugas-tugas yang menantang bagi orang yang dipimpinnya.Andrew Carnegie, orang terkaya di dunia pada Abad ke-19, memiliki kader berilmu lebih dari 50 orang yang mengelilinginya setiap hari. Di atas batu nisannya tertulis:"Di sini terbaring seseorang yang dapat mencari orang-orang di sekitarnya yang lebih pandai daripada dirinya sendiri." Berbagi kata (ilmu), manfaatnya bukan hanya kepada si penerima curahan ilmu. Berbagi kata manfaatnya juga bagi si pemberi ilmu. Semakin sering anda berbagi kata (ilmu) maka ilmu yang anda miliki akan semakin dalam dan bernas. Berbagi Cinta, bisa dilakukan sebagaimana yang dilakukan Mak Eroh. Perempuan peraih penghargaan Kalpataru asal Kecamatan Cisayong Tasikmalaya ini mampu menggali saluran air melewati 8 bukit dari kali Cilutung menuju desanya di Pasir Kadu. Pada awalnya, selama 45 hari dia gali sendiri saluran air itu. Bahkan, dia dicemooh banyak orang. Rasa cintanya kepada warga desa yang terjerat kemiskinan menjadikan Mak Eroh tetap semangat melakukan pekerjaannya itu. Hasilnya, 60 hektar tanaman padi di kampungnya dapat dipanen 3 kali setahun. Kesejahteraan masayarakat di desa Pasir Kadupun berangsur membaik. Jadi, ukirlah terus expertise (prestasi dan core competence) agar anda semakin sukses dan mampu meraih 4-ta di tingkatan yang lebih tinggi. Tapi jangan lupa, bagilah 4-ta yang telah anda miliki kepada orang-orang di sekitar anda. Maka anda semakin mulia. Sukses dan Mulia adalah pasangan yang tak boleh dipisahkan. Usai diskusi Mr. Cheah tersenyum. Sambil menjabat tangan saya dia berkata, "Saya ingin termasuk orang yang SUKSES dan MULIA."Keterangan Penulis: Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup. (/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads