Apakah Blockchain Hanya Soal Crypto dan Spekulasi?
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Apakah Blockchain Hanya Soal Crypto dan Spekulasi?

Jumat, 05 Mei 2023 17:00 WIB
Tuhu Nugraha
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
tuhu nugraha
Tuhu Nugraha (Foto: dok. pribadi)
Jakarta -

Perjalanan saya sejak awal 2022, diawali dengan melakukan riset untuk buku tentang Metaverse, membawa saya untuk memahami ekosistemnya termasuk juga blockchain. Saya mewawancara berbagai pemangku kepentingan, hadir di berbagai konferensi, bahkan menjadi panelis di berbagai sesi dari Bali, Jakarta hingga Singapura.

Pertemuan dan diskusi-diskusi itu membawa saya pada sebuah kesimpulan bahwa blockchain mempunyai potensi yang sangat besar untuk merevolusi dan memecahkan masalah yang ada saat ini. Tetapi ironisnya selama ini blockchain masih dipersepsikan sekadar crypto currency, Non-Fungible Token (NFT) karya seni digital, dan spekulasi. Lalu kita menempelkan label blockchain ini adalah tipu-tipu dan perjudian.

Padahal teknologi blockchain kini semakin populer di Indonesia dan di seluruh dunia. Tidak hanya terbatas pada keuangan dan mata uang digital, teknologi blockchain juga memiliki potensi untuk menghasilkan perubahan sosial yang positif di berbagai sektor. Misalnya, di Indonesia, teknologi blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, memperkuat sektor kesehatan dan pendidikan, serta meningkatkan efisiensi dalam sektor logistik dan industri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blockchain adalah teknologi terdesentralisasi yang memungkinkan penyimpanan, pengiriman, dan verifikasi informasi tanpa memerlukan otoritas pusat. Teknologi ini memanfaatkan jaringan node atau simpul untuk memastikan keamanan dan integritas data yang disimpan di dalamnya. Setiap transaksi atau blok data di dalam blockchain memiliki kunci kriptografi yang unik, sehingga tidak dapat diubah atau dihapus tanpa sepengetahuan semua pihak yang terlibat.

Contoh nyata dari penggunaan blockchain dalam perubahan sosial adalah di sektor pendidikan. Beberapa sekolah di Indonesia telah memperkenalkan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan dan integritas data siswa. Dengan menggunakan teknologi blockchain, informasi yang dikirim dari sekolah ke orangtua atau lembaga lain dapat dipastikan keasliannya dan tidak dapat diubah oleh pihak yang tidak berwenang. Bayangkan sebuah sistem di mana Anda tidak perlu lagi legalisir ijazah, mempercepat proses, lebih murah dan mudah, dan tentunya lebih valid.

ADVERTISEMENT

Selain itu, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan. Studi kasus dari India menunjukkan bahwa teknologi blockchain dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan aksesibilitas ke layanan kesehatan di daerah yang sulit dijangkau. Dalam studi kasus tersebut, platform kesehatan digital yang menggunakan teknologi blockchain membantu para pasien di perdesaan mengakses layanan kesehatan dari rumah sakit dan dokter yang berlokasi jauh dari tempat tinggal mereka.

Di sektor logistik, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam rantai pasokan. Sebagai contoh, perusahaan logistik di Indonesia dapat menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan dan integritas data dari pengiriman barang, mulai dari gudang hingga pengiriman ke konsumen akhir. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk proses administratif dan pengiriman barang.

Misalnya bayangkan rantai pasok obat, yang dari hulu ke hilir rawan pemalsuan, dan penyelewengan komposisi bahan baku. Sistem blockchain akan mampu mendeteksi, dan mengurangi potensi risiko ini, dengan sistem yang transparan, realtime, dan teraudit.

Selain itu, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk memperkuat sistem identifikasi dan verifikasi di Indonesia. Misalnya, platform identitas digital yang menggunakan teknologi blockchain dapat membantu mengurangi penipuan dan pemalsuan identitas dalam proses pembuatan paspor, sertifikat keahlian, dan lainnya. Kemenkominfo dalam hal ini juga sedang melakukan percobaan untuk memanfaatkan sistem blockchain untuk menghindari pemalsuan identitas, dengan uji coba dimulai dengan sertifikasi.

Penggunaan teknologi blockchain di Indonesia masih terbatas dan masih membutuhkan dukungan dan investasi yang lebih besar dari pemerintah dan sektor swasta. Dalam konteks Indonesia, beberapa tantangan yang perlu diatasi adalah terbatasnya akses ke teknologi dan infrastruktur digital, kurangnya kesadaran akan potensi teknologi blockchain, serta tantangan hukum dan regulasi.

Dengan adopsi dan pengembangan teknologi blockchain yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan perubahan sosial yang positif di berbagai sektor. Teknologi blockchain dapat membantu memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan, serta meningkatkan keamanan dan integritas dalam industri dan logistik.

Dan tentu saja, adopsi teknologi ini membuat kita mempunyai daya saing yang lebih baik di skala global, dengan sistem yang lebih transparan, efisien, dan kompetitif.

Tuhu Nugraha konsultan bisnis digital dan metaverse, Executive Director Indonesia Blockchain & Metaverse Center (IBMC)

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads