Rapuhnya Tata Kelola Infrastruktur Industri
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Rapuhnya Tata Kelola Infrastruktur Industri

Selasa, 28 Mar 2023 15:00 WIB
Totok Siswantara
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Irasionalitas Relokasi TBBM Plumpang
Totok Siswantara (Ilustrasi: dok. pribadi)
Jakarta - Peristiwa kebakaran yang terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM ) Plumpang milik PT Pertamina menjadi pelajaran penting untuk membenahi sistem pengamanan dan pencegahan bahaya kebakaran dan kebocoran. Sejumlah infrastruktur TBBM dan kilang BBM yang tersebar di pelosok tanah air berpotensi mengalami kecelakaan atau musibah kebakaran dan ledakan.

Kegiatan TBBM adalah menerima, menimbun, dan menyalurkan bermacam jenis BBM. Metoda penerimaan TBBM pada prinsipnya melalui dua cara yakni melalui jaringan pipa dari industri kilang dan yang kedua melalui sistem Single Point Mooring (SPM). Pengertian SPM adalah konstruksi terapung tempat bertambatnya kapal tanker, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat. Beberapa SPM telah dibangun oleh Pertamina untuk mengalirkan BBM ke TBBM.

Potensi bahaya tidak hanya di kawasan TBBM, tetapi juga mengancam di sepanjang jalur pipa distribusi dari kilang BBM dan juga sepanjang jalur SPM. Panjang jalur bisa mencapai ratusan kilometer harus diawasi secara ketat dan dibersihkan dari kegiatan masyarakat dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jalur pipa Pertamina saat ini kondisinya sangat rawan karena aktivitas masyarakat dan tata ruang yang tidak terkendali.

Hasil penyelidikan sementara penyebab kebakaran pipa pengisian di TBBM Plumpang akibat kesalahan teknis saat pengisian BBM jenis Pertamax dari kilang minyak Balongan ke depo. Terjadi gangguan aliran (atau mampet ) pada pipa distribusi jarak jauh dari Balongan saat aliran akan memasuki tangki timbun.

Selama ini jenis Pertamax diterima TBBM Plumpang melalui pipa dari Kilang Balongan dengan sistem interface, yaitu pengiriman tiga jenis BBM secara bersama-sama dengan menggunakan kerosin (minyak tanah) sebagai media penyekat. Jalur pipa ini terbentang sepanjang 221 kilometer dengan diameter 16 inchi. Pertamax yang diterima selanjutnya ditampung dan disimpan dalam tangki timbun yang terletak di area tank farm.

Operasi penimbunan dilakukan dengan pengaturan yang ketat berdasarkan ketersediaan tangki dan untuk mencegah agar Pertamax yang diterima tidak melampaui kapasitas tangki timbun yang tersedia sehingga tidak terjadi overfilling. Pertamax kemudian disalurkan ke konsumen dengan menggunakan mobil tangki. Pengisian mobil tangki dilakukan di lokasi filling shed atau bangsal pengisian.

Penyebab kebakaran dan ledakan diduga akibat gangguan pada sistem valve atau katup perpipaan yang menyebabkan kebocoran dengan tekanan yang membesar lalu menyembur ke udara dan terbakar. Jilatan api di udara itu searah dengan angin menimpa pemukiman penduduk yang jaraknya sangat dekat dengan pagar pembatas kawasan TBBM Plumpang.

Seandainya semua pihak mematuhi ketentuan tentang buffer zone (ruang steril) yang mengitari kawasan TBBM Plumpang yang telah ditetapkan sejak depo itu dibangun, maka bahaya kebakaran seperti ini tidak banyak memakan korban jiwa penduduk di luar Depo.

Tak Bisa Dihindari

Risiko terjadinya kebakaran di TBBM dan industri kilang tidak bisa dihindari. Di negara lain juga sering terjadi kasus serupa. Yang membedakan adalah di Indonesia tidak adanya ketertiban umum dan ketegasan pemerintah untuk menjaga kawasan objek vital. Akibatnya terjadi penyerobotan tanah sempadan atau tanah yang berfungsi buffer zone untuk mengatasi kondisi darurat seperti kebakaran dan ledakan.

Kasus kebakaran dan ledakan di TBBM di berbagai belahan dunia mengakibatkan kecelakaan yang serius dan menyebabkan kerugian materi yang besar. Berdasarkan hasil studi dari The International Association for the Study of Insurance Economics atau yang dikenal dengan The Geneva Association diketahui bahwa kerugian akibat kebakaran di banyak negara mencapai sebesar satu persen dari Gross Domestic Product (GDP).

Perlu audit teknologi terkait dengan keandalan dan kinerja semua jenis tangki timbun di Plumpang untuk mencegah risiko kebakaran dan ledakan. Potensi bahaya kebakaran dan ledakan mesti bisa dieliminasi sesuai dengan metode terkini, antara lain metode Dow's Fire and Explosion Index. Mestinya TBBM Plumpang mempertahankan predikat sebagai salah satu tangki penyimpanan BBM terefisien di dunia dan tentunya ditambah dengan faktor keamanan dan keselamatan kerja yang baik. Efisiensi ini didapat setelah fasilitas penampungan BBM ini mengadopsi teknologi baru dengan berbagai keunggulan.

TBBM Plumpang beroperasi mulai 1974, menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui sistem Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Musibah TBBM Plumpang perlu diselidiki secara komprehensif dan transparan oleh pihak Polri. Publik menunggu langkah penyidik Polri apakah menemukan unsur pidana peristiwa kebakaran seperti halnya pada peristiwa kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Balongan tahun lalu.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) perlu dibenahi. Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja mengamanahkan kepada pegawai pengawas, yakni pegawai berkeahlian khusus dari Kementerian Tenaga kerja untuk mengawasi implementasi undang-undang ini di domain perusahaan secara tegas dan konsisten.

Saat ini banyak kerawanan terhadap kondisi instalasi pipa dan tangki bertekanan tinggi di berbagai perusahaan swasta maupun BUMN. Karena tangki tersebut sudah pasti dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi tekanan, temperatur, serta dilengkapi dengan cooling system atau sistem pendinginan.

Menurut standar operasi tentu semua sensor di atas setiap saat dapat dimonitor oleh teknisi yang memiliki tanggung jawab pada reliability plant equipment (keandalan peralatan di lapangan ). Sehingga instalasi pressurized system, dari yang namanya pipeline hingga storage tank semuanya memiliki prosedur monitoring yang baku untuk mencegah kerusakan dan bahaya lainnya.

Kasus kebakaran kawasan industri yang sering terjadi merupakan puncak gunung es yang menunjukkan rapuhnya tata kelola infrastruktur industri. Potensi gangguan yang berpotensi mendatangkan bahaya itu semakin serius karena umur operasi infrastruktur pabrik semakin tua sehingga didera oleh biaya perawatan yang sangat tinggi.

Totok Siswantara pemerhati transformasi teknologi, infrastruktur, dan keselamatan kerja

(mmu/mmu)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads