Anwar Ibrahim, ternyata kawan lama dari Chairul Tanjung. Beberapa hari mereka bertemu dan membagikan ceritanya di gedung CT Corp Menara Bank Mega, Komplek Perkantoran Transmedia, Jakarta Selatan pada 10 Januari 2023 lalu. Pertemuan itu juga dihadiri oleh para menteri-menteri dan pengusaha di Indonesia. Keduanya juga membagikan kenangan pertemanan mereka selama 30 tahun lamanya. Tidak sedikit juga kenangan itu membuat tamu yang hadir terpukau dan salut.
Siapa Anwar Ibrahim? Ia adalah Perdana Menteri Malaysia yang baru saja diangkat. Sebelum bertamu di CT Corp, pemilik nama lengkap Dato' Seri Haji Anwar bin Ibrahim berkunjung terlebih dahulu ke Istana Negara, Bogor bertemu Presiden Joko Widodo. Kemudian di hari kedua baru berkunjung ke CT Corp. Tokoh yang terkenal penegak reformasi Malaysia secara eksklusif berdialog membahas sejumlah isu.
Dalam kesempatan dialog langsung antara CT dengan Anwar, CT bercerita bahwa dirinya lebih dari 30 tahun dirinya menjadi saksi perjalanan hidup Anwar Ibrahim, dari menjadi menteri, dipenjara tiga kali, hingga kini menjadi Perdana Menteri Malaysia. Menurut CT, Anwar merupakan sosok yang konsisten. Sekarang Anwar sudah resmi menjadi PM Malaysia, CT mengucapkan selamat datang kepada Anwar Ibrahim dan berterima kasih mau membagi ceritanya di Menara Bank Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar Ibrahim, dalam kesempatan itu juga bercerita pengalaman hidupnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan sambutan hangat kedatangannya. Pertemuan antara Indonesia dan Malaysia ini dimaksud untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara dalam posisi apapun, ekonomi, politik, atau bilateral.
Anwar Ibrahim bercerita mengenai persahabatannya dengan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT). Saat itu Anwar merasa terkesan dianggap sahabat oleh CT dan beberapa pejabat di Indonesia. Walaupun Anwar merasa dirinya selalu dalam keadaan di bawah, dia mengatakan beruntung tidak pernah merasa terasingkan di Indonesia. Banyak topik yang diceritakan PM Malaysia yang baru itu. Anwar juga menyatakan visinya ke depan untuk Negeri Jiran, yakni ia menargetkan negara tercintanya itu akan menjadi negara serumpun yang belum pernah tercatat sebelumnya. Baik itu peningkatan untuk masalah ekonomi, seperti sempadan, layanan pekerja.
Anwar juga membagikan ceritanya saat di penjara. Ia mengatakan hal tersebut tak membuatnya gentar, tetapi jadi bisa mengerti bagaimana derita yang dialami ketika dalam situasi tersebut. Anwar juga membagikan ceritanya saat di penjara. Ia mengatakan hal tersebut tak membuatnya gentar, tetapi jadi bisa mengerti bagaimana derita yang dialami ketika dalam situasi tersebut. Saking dekatnya dengan Indonesia, Anwar sering kali dinilai pernah belajar atau sekolah di Indonesia. Padahal Anwar mengatakan dirinya tidak pernah belajar di Indonesia. Meski begitu, dia sangat menghargai tokoh-tokoh hebat di Indonesia, termasuk Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.
Anwar juga membagikan pandangan terhadap berbagai isu. Salah satunya adalah sikap tegasnya mendukung Palestina. Sebagai pimpinan Malaysia yang baru, ia mengecam kezaliman Pemerintah Israel kepada rakyat Palestina. Pandangan itu menurutnya juga sejalan apa yang dipikirkan masyarakat Malaysia. Ia berkomitmen terus menyuarakan perihal ketidakadilan terhadap Palestina. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga memberikan pandangannya berkaitan dengan korupsi. Seperti diketahui kasus korupsi memang menjadi isu atau masalah yang tidak termaafkan. Ia berpandangan praktik korupsi yang sudah membudaya di negara muslim, miris memang.
Menurut Anwar, Indonesia tercinta ini telah banyak ikut ambil andil membantu Negeri Jiran. Ia bercerita kepada CT dan tamu yang datang di Menara Bank Mega mengenai bagaimana Indonesia banyak mengirimkan pekerja ke Malaysia. Khususnya pada tahun 1970-1980an, pekerja yang dikirim merupakan dokter, dosen, dan tenaga pengajar. Cerita Anwar tersebut di kala Malaysia yang tengah berjuang dari jajahan Inggris.
Berdasarkan informasi dari detikcom, Anwar ke Indonesia bukan tidak ada membawa oleh-oleh untuk Tanah Air. Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi dan jajarannya, ada kesepakatan yang diteken Malaysia untuk Indonesia, terutama berkaitan dengan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur. Pemerintah Indonesia dengan Malaysia telah menyepakati delapan nota kesepahaman yang nilainya diproyeksi mencapai RM 1,16 miliar atau sekitar Rp 4,11 triliun. Kesepakatan itu di antaranya pada bidang perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, pengembangan industri baterai, dan lain-lain. Kesepakatan itu diteken di tengah-tengah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Anwar Ibrahim.
Selain itu ada sebelas letter of intent (LoI) atau atau surat ketertarikan dari sepuluh investor Malaysia untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Surat itu telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada Otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi, dan properti. Surat tersebut secara langsung diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Suswantono.
Jakarta, 14 Februari 2023
Ishadi SK Komisaris Transmedia
(mmu/mmu)