Agrowisata merupakan sebuah aktivitas yang mengkombinasikan sektor pariwisata dan sektor pertanian dalam satu bentuk usaha, sebagai upaya sektor pertanian meningkatkan kualitas hidup kaum tani. Agrowisata merupakan tuntutan akan pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Agrowisata adalah pemanfaatan alam sebagai atraksi wisata, pariwisata berwawasan pertanian yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek.
Sebagai pariwisata dengan peminatan khusus, agrowisata dapat dipandang sebagai pariwisata alternatif ketika sektor pariwisata melibatkan petani dalam usaha pariwisata. Keterlibatan petani dalam pengembangan pariwisata merupakan syarat utama keberlanjutan pembangunan agrowisata. Keterlibatan ini terkait dengan partisipasi, pemberdayaan ataupun perencanaan partisipatif melalui pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata menciptakan model agrowisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui pengembangan agrowisata, petani diyakinkan untuk mampu menjadi pemangku kepentingan yang proaktif.
Ruang Lingkup dan Potensi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk agrowisata berdasarkan perspektif permintaan, harga, pendapatan wisata, sosial budaya, kondisi politik, kondisi keluarga, produk pengganti dan produk pelengkap adalah faktor pendorong atau pelemah terhadap sektor pertanian. Agrowisata harus dikemas sesuai dengan ruang lingkup dan potensi daya tariknya, seperti agrowisata tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan.
Masing-masing jenis agrowisata tersebut memiliki karakter yang berbeda sehingga memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Agrowisata tanaman pangan dan hortikultura menyajikan berbagai kreasi dan proses kegiatan mulai dari pra panen, pasca panen berupa pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya. Daya tarik objek wisata yang ditawarkan bisa berupa bunga-bungaan, yakni menampilkan nilai kekhasan bunga Indonesia, cara pemeliharaan yang masih tradisional, seni keindahan bunga seperti merangkai bunga, pameran bunga, taman bunga dan sebagainya.
Atau, buah-buahan. yakni dengan menampilkan kebun buah-buahan pada umumnya di desa atau pegunungan dan mempunyai pemandangan alam sekitar yang indah, memperkenalkan asal kota khas buah tersebut, cara tradisional pemetikan buah, pengelolaan buah. Bisa juga sayuran, yakni menampilkan kebun sayuran pada umumnya di desa atau pegunungan yang mempunyai pemandangan alam sekitar yang indah, cara tradisional pemeliharaan dan pemetikan sayuran, teknik pengelolaan serta budidaya sayuran. Dan, kebun tanaman obat-obatan atau jamu.
Sementara itu, agrowisata perkebunan menawarkan daya tarik historis dari areal perkebunan tersebut, pemandangan dan udara segar, cara konvensional dalam pola tanam, teknik pengolahan ataupun proses pengemasan hasil produk olahan. Objek agrowisata perkebunan dapat berupa perkebunan kelapa sawit, cengkeh, karet, teh, kopi, kakao, dan tebu. Objek agrowisata tidak hanya terbatas kepada objek dengan skala hamparan yang luas, tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat menjadi objek wisata yang menarik.
Agrowisata perikanan merujuk pada penyediaan sarana wisata dan rekreasi bagi wisatawan berupa aktivitas budidaya, pemancingan, proses pengolahan ikan, arung jeram, dan menyelam. Sedangkan, agrowisata peternakan lebih banyak tercakup dalam wilayah farm-tourism seperti aktivitas berburu binatang, berkuda, dan suguhan pemandangan kehidupan liar alami. Kegiatan lainnya seperti peternakan unggas, penggemukan ternak, ternak potong, karapan sapi, adu domba, pacu itik.
Adapun agrowisata kehutanan umumnya memanfaatkan hutan produksi ataupun aktivitas rekreasi yang hanya dapat dilaksanakan di hutan. Aktivitas rekreasi di hutan menjadi daya tarik bagi wisatawan minat khusus.
Meningkatkan Pendapatan dan Taraf Hidup
Pengembangan agrowisata berdampak pada aspek sosio-psikologis, aspek ekonomis, aspek lingkungan. Aspek sosiopsikologis dari agrowisata untuk memberikan keterampilan, wirausaha, pengalaman, dan profesi baru bagi petani. Aspek ekonomis dari agrowisata untuk menstimulasi pengembangan fasilitas akomodasi, pengembangan pertanian, penyediaan kesempatan kerja, dan mengurangi pengangguran. Aspek lingkungan dari agrowisata untuk peningkatan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan, pengembangan infrastruktur lokal, pemanfaatan sumber daya manusia.
Agrowisata dapat memunculkan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta kelangsungan usaha mereka. Mengurangi arus urbanisasi ke perkotaan karena masyarakat telah mampu mendapatkan pendapatan yang layak dari usahanya di desa. Menjadi sarana yang baik untuk mendidik orang banyak/masyarakat tentang pentingnya pertanian dan kontribusinya untuk perekonomian secara luas dan meningkatkan kualitas hidup.
Agrowisata dapat menjadi media promosi untuk produk lokal, membantu perkembangan regional dalam memasarkan usaha, menciptakan nilai tambah yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah dimana agrowisata dikembangkan.
Agrowisata juga erat kaitannya dengan edukasi. Agrowisata memungkinkan wisatawan dapat berwisata sambil belajar tentang sistem pertanian. Dalam menciptakan iklim agrowisata sebagai eduwisata, seorang pengusaha agrowisata perlu memperhatikan potensi alam, potensi kebudayaan, dan potensi sumber daya manusia. Agrowisata sebagai wisata minat khusus memberikan pembelajaran kepada para pengunjung tentang pentingnya sebuah pelestarian lingkungan, meminimalisasi dampak negatif terhadap alam dan kebudayaan.
Agrowisata sebagai eduwisata memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengakses, belajar, menimba pengalaman serta berwisata. Agrowisata berwawasan eduwisata menjadikan agrowisata terpadu dan berkelanjutan. Agrowisata terpadu dan berkelanjutan akan menciptakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia dan ramah lingkungan.
Agrowisata juga memberi peluang bagi pelaku usaha pertanian untuk belajar dalam hal mengelola sektor pertanian menjadi bagian dari sektor pariwisata yang menguntungkan agar mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Pengelola harus memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyajikan atraksi wisata bagi para pengunjung. Untuk dapat menyediakan atraksi agrowisata, pihak pengelola dan petani harus meningkatkan pengetahuan mereka tentang usaha agrowisata.
Komitmen dan Strategi
Pengembangan sektor agrowisata membutuhkan komitmen dan strategi yang mumpuni untuk mendorong terciptanya agrowisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Untuk membangun agrowisata yang berkualitas seorang pengusaha agrowisata perlu memperhatikan atraksi, fasilitas, infrastruktur, transportasi, kenyamanan, dan pemilihan lokasi. Kegiatan agrowisata juga harus dimonitoring dan dievaluasi agar dapat menciptakan suasana agrowisata yang berkualitas dalam pelayanan.
Agrowisata akan memberikan suatu angin segar bagi para petani dan masyarakat umum untuk dapat memperluas sektor pertanian yang selama ini mereka geluti menjadi objek pariwisata bagi para wisatawan minat khusus. Pengembangan sektor pertanian dalam bentuk agrowisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Agrowisata sebagai bentuk aktivitas terpadu yang terkolaborasi demi tercapainya model wisata yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Melalui kegiatan agrowisata, petani diajak untuk menemukan sistem berbisnis dalam dunia pertanian yang mengedepankan aspek pariwisata. Dengan kata lain agrowisata adalah salah satu bentuk bisnis sektor pertanian yang mengedepankan aspek wisata pertanian sebagai daya tarik bagi pengunjung.
Dalam kegiatan agrowisata yang diperoleh tidak hanya keuntungan finansial oleh pengusaha atau petani, tetapi lebih dari itu kepuasan batin bagi para pengunjung. Dari kegiatan agrowisata petani atau pelaku agrobisnis dan wisatawan saling belajar untuk saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.
Yoseph Yoneta Motong Wuwur alumnus Fakultas Pertanian Universitas Flores
(mmu/mmu)