5 Aspek Bank Syariah Dorong Keamanan-Kenyamanan Pengguna Digital Banking

ADVERTISEMENT

Kolom

5 Aspek Bank Syariah Dorong Keamanan-Kenyamanan Pengguna Digital Banking

Mudrika Deka Putra - detikNews
Sabtu, 31 Des 2022 11:38 WIB
Penjaga SDN Lodjiwetan, Solo, Samin (53), membuka tabungan haji di Bank Syariah Indonesia (BSI). Sebelumnya, uangnya yang ditabung di plastik celengan hancur dimakan rayap.
Foto: Dok BSI
Jakarta -

Aktivitas perekonomian sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Karena itu banyak pro kontra ekonomi yang dihadapi manusia, maka para ahli mulai memikirkan bagaimana mengubah seni ekonomi menjadi ilmu ekonomi seperti yang ada sekarang ini.

Ilmu ekonomi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Pada masa sekarang ini, banyak bermunculan perbankan syariah dengan banyaknya perkembangan syariah. Ekonomi konvensional memang masih lebih di atas ekonomi syariah. Para ekonom memprediksi tahun-tahun yang akan datang ekonomi syariah akan berkembang lebih pesat dari ekonomi konvensional.

Bank syariah merupakan salah satu produk perbankan yang berlandaskan sistem perekonomian Islam. Sistem Ekonomi Islam atau syariah sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem ekonomi Islam dalam sistem perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem ekonomi kapitalisme.

Bank syariah pada dasarnya memiliki potensi dan peluang yang luar biasa besar. Pertumbuhan dari segi aset pun sudah membuktikan bank syariah merupakan model bank yang sangat ideal untuk mendorong kemajuan perekonomian Negara. Namun dari segi kualitas pelayanan bank syariah harus mengejar ketinggalannya dari Bank Konvensional yang telah lebih awal berdiri.

Selain itu, untuk menghasilkan persaingan yang produktif antara bank syariah dan bank konvensional, diperlukan peraturan perbankan khusus untuk perbankan syariah sehingga mampu menjalankan tugasnya tanpa harus mengekor kepada sistem konvensional namun dengan kemajuan teknologi bank syariah terus berkembang.

Perubahan perbankan sudah bergerak menuju perbankan yang digital, baik dalam bentuk layanan digital dari bank tradisional, maupun bank digital murni. Menggunakan teknologi, bank digital juga banyak memiliki keunggulan dibandingkan tradisional, seperti aksesibilitas, data, biaya, layanan pelanggan dan lain-lain, namun, tentu masih ada beberapa risiko, terutama dalam perlindungan konsumen. Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar digital yang besar dan berkembang, baik dalam perbankan digital konvensional ataupun syariah, dengan banyaknya pemain baru yang masuk dan adanya dukungan pemerintah mendorong digitalisasi.

Masyarakat modern saat ini semakin beralih menuju aktivitas digital, termasuk dalam perbankan. Maka perbankan menghadapi tren digital dengan meningkatkan layanan digitalnya. Penggunaan industri di sektor perbankan tidak hanya dituntut untuk menerapkan berbagai teknologi digital, namun juga mampu dalam menangkap berbagai peluang agar dengan lebih mudah memahami perubahan perilaku konsumen yang semakin mengarah ke ranah digital yang dapat lebih memudahkan kebutuhan transaksi nasabahnya. Dengan penggunaan teknologi digital yang semakin hari semakin kian meningkat, pengguna Indonesia telah terbiasa dan memilih layanan yang lebih cepat, transparan, luas, dan dapat dipersonalisasikan dengan kebutuhan mereka maka bank syariah Indonesia hadir sebagai solusi untuk masyarakat Indonesia.

Selain itu, untuk mengoptimalkan tren penggunaan bank syariah maka bank syariah menentukan lima aspek untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan digunakan para nasabah yang meliputi Compliance With Islamic Law. Dengan adanya bank syariah telah memenuhi kepatuhan kemampuan untuk memenuhi hukum Islam dan beroperasi di bawah prinsip-prinsip perbankan dan ekonomi Islam. Apabila dalam semua transaksi dan kegiatan usahanya tidak mengandung unsur riba, gharar dan maisir, bank syariah menjalankan bisnis yang berbasis pada keuntungan yang halal, menjalankan amanah yang dipercayakan nasabah kepada bank.

Tangibles (bukti langsung) seperti fasilitas fisik, kondisi gedung yang bersih, nyaman dengan interior menarik, tempat parkir yang aman, keamanan, serta menjaga penampilan dan keterampilan pegawai seperti tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik di setiap cabang kantor dan ruang tunggu nasabah yang nyaman dan tentunya islami. Dan penampilan karyawan yang syar'i dan rapi.

Reliability (kehandalan), seperti kemampuan bank syariah untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Seperti Pelayanan yang diberikan bank syariah tepat waktu. Tidak ada diskriminasi pelayanan setiap pelanggan, pelayanan sesuai amanat yang dijanjikan, layanan yang cepat dan akurat dan Bank syariah mampu menciptakan rasa aman kepada nasabah melalui karyawannya.

Responsiveness (daya tanggap), bank syariah membantu nasabah dan memberikan pelayanan yang cepat. Seperti bank syariah memberi layanan yang responsif dan efisien. Bank syariah menyediakan jasa konsultasi keuangan, karyawan bersedia membantu nasabah dan karyawan melayani konsumen secara islam.

Assurance (jaminan) pengetahuan dan kesopanan dari karyawan dan kemampuan untuk menyampaikan kepercayaan dan keyakinan. Selain itu, bank syariah juga memberikan kenyamanan dan keamanan saat nasabah bertransaksi.

Dengan adanya tren penggunaan bank syariah maka bank syariah menerapkan lima aspek demi terciptanya keamanan dan kenyamanan para pengguna digital banking dan layanan lainnya dari Bank Syariah Indonesia dan merupakan salah satu elemen dari penilaian kepuasan pelanggan, yaitu keandalan dan daya tanggap. Dengan menerapkan digital banking, bank syariah dapat diandalkan dan memiliki daya tanggap yang tertinggi terhadap kebutuhan nasabah.

Kita sangat menaruh harapan besar bagi Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah dan mensejahterakan umat serta rakyat Indonesia. Bank syariah benar-benar menjadi bank syariah yang universal. Artinya, bank yang terbuka, inklusif, yang menyambut baik siapapun yang menjadi nasabah agar menjangkau lebih banyak masyarakat yang menggunakan bank syariah. Bank BSI memiliki prinsip ekonomi dan keuangan syariah, operasional BSI tidak hanya terbuka bagi umat muslim saja, tapi juga dapat diikuti oleh nasabah dari berbagai kalangan.

Mudrika Deka Putra

(prf/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT