Kabar buruk datang dari Bank Dunia yang mengatakan dunia diprediksi bergerak menuju resesi global di 2023. Ancaman krisis yang menghantui dunia juga digaungkan oleh tiga orang penting di negeri ini (Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Negara Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) membawa pesan penting yang isinya mengingatkan agar semua pihak waspada.
Melihat laporan perkembangan ekonomi global yang mengkhawatirkan, semakin sadar bahwa jurang krisis dan resesi ada di depan mata. Resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam periode waktu yang panjang.
Masyarakat tetap harus memiliki persiapan jika skenario buruk tersebut terjadi dan menimpa ekonomi Indonesia. Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segera atur ulang portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.
Logam mulia seperti emas juga cenderung kebal resesi. Banyak investor yang berhasil membuktikan bagaimana emas mendatangkan keuntungan pada saat krisis moneter 1998 silam.
Emas dinilai menjadi investasi aman untuk mengelola keuangan, oleh karenanya, menabung emas dianggap salah satu solusi untuk menyisihkan dana darurat di kemudian hari. Pasalnya, emas merupakan barang yang mudah digadai, dijual serta berlaku di mana saja.
Emas juga bentuk investasi yang menjanjikan serta bisa memberikan keuntungan menarik. Jenis investasi ini merupakan pilihan yang tengah naik daun di masa pandemi COVID-19. Saat inflasi maupun resesi melanda negara, harga emas juga cenderung meningkat.
Dari sisi emas harganya kontradiktif, saat PDB turun, nilai tukar turun, harga emas tetap meningkat. Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank Syariah terbesar di Indonesia memiliki produk dan layanan syariah unggulan yang bisa dimanfaatkan masyarakat yaitu BSI Cicil Emas.
Dilihat dari segi agama produk cicilan emas di BSI tidak termasuk riba, artinya diperkenankan. Menurut hadis, Imam Syafi'i dan Imam Malik, emas bukanlah sebuah alat pembayaran atau alat tukar melainkan sebagai komoditas sehingga produk cicilan emas syariah masih aman.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merupakan bank hasil merger tiga bank BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BNI Syariah (BRIS) terus memacu bisnis cicil emas.
Bank syariah terbesar ini mencatatkan bisnis Cicil Emas BSI tumbuh 57,1% year on year (yoy) atau Rp 435,7 Miliar per Mei 2022. Saat ini, BSI masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Dari sisi jaringan, BSI didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.500 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara. Masyarakat akan mendapatkan berbagai fasilitas BSI Cicil Emas diantaranya aman karena fisik emas sudah tersedia saat akad.
Emas diasuransikan selama masa pembiayaan, menguntungkan karena emas menjadi salah satu instrumen investasi yang disarankan untuk jangka menengah dan jangka panjang. Layanan profesional dan kemudahan membeli emas dengan cara dicicil selama 1 sampai 5 tahun dengan cicilan tetap.
Fasilitas BSI Cicil Emas juga telah mendapatkan izin dari OJK dan sesuai prinsip syariah berdasarkan Fatwa DSN MUI No 77/DSN-MUI/V/2010. Pembiayaan menggunakan akad Murabahah (di bawah tangan) dan pengikatan agunan dengan menggunakan akad rahn (gadai).
Jenis emas pada Cicil Emas BSI adalah emas lantakan (batangan) dengan minimal jumlah gram adalah 10 gram. Masyarakat yang ingin mengikuti program BSI Cicil Emas cukup menyiapkan biaya administrasi, materai dan asuransi.
Selain itu, uang muka yang disiapkan minimal 20% dari harga perolehan emas dan plafon pembiayaannya maksimum 80% dari harga perolehan untuk emas jenis lantakan (batangan). Harga perolehan emas ditentukan pada saat akad.
Proses pembayaran dilakukan dengan cara angsuran dalam jumlah yang sama setiap bulannya. Supplier emas untuk produk ini adalah PT Antam Persero, Toko Emas atau Perorangan yang telah memiliki kerja sama dengan Bank.
Masyarakat diprediksi akan menghadapi sebuah resesi besar pada tahun 2023 dan di saat itu emas akan mencapai harga All Time High/harga tertinggi sepanjang masa. Resesi adalah bagian dari siklus bisnis atau ekonomi sehingga masyarakat harus mampu melewatinya dan melakukan recovery secepat mungkin.
Investasi emas menjadi salah satu pilihan terbaik dan aman untuk persiapan menghadapi resesi tersebut. Hal ini dijadikan peluang oleh BSI menawarkan program/layanan unggulannya yang bernama BSI Cicil Emas.
BSI Cicil Emas adalah program yang dibuat untuk membantu dan mempermudah masyarakat memiliki investasi emas yang dibeli dengan cara dicicil dengan harga emas yang tetap sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga dan emas aman tersimpan di BSI. Emas yang dicicil bisa diuangkan dengan cara digadaikan jika ada kebutuhan mendesak.
Manfaat produk ini adalah sebagai sarana perencanaan keuangan keluarga antara lain untuk biaya pendidikan, biaya perjalanan ibadah, perencanaan pernikahan dan persiapan masa pensiun. Masyarakat yang mau investasi emas namun uang belum cukup maka cicil emas adalah solusinya.
Mari nikmati dan gunakan layanan BSI Cicil Emas sebagai pilihan bijak untuk pengelolaan keuangan di tengah bayang-bayang resesi tahun 2023 yang menghantui masyarakat dunia.
Sarah Mulida
(ads/ads)