.webp)
"Ingin banget mengajukan pinjaman ke bank buat nambah modal usaha, tapi sayangnya hanya bisa mimpi. Soalnya bakalan susah kalau usaha masih kecil begini. Saat ini hanya bisa muterin modal yang ada saja. Syukur-syukur masih bisa bertahan sampai saat ini. Soalnya beberapa pelanggan suka menunda-nunda bayarnya. Alasannya karena belum gajian, huff!"
"Ibu sudah ikutan program-program pembinaan buat UMKM belum? Juga ada semacam pelatihan, pendamping serta dukungan pembiayaan bagi nasabah sesuai kebutuhan dan perkembangan usaha masing-masing,"
"Memangnya ada program semacam itu? Dan, mungkinkah usaha kecil seperti Saya ini bisa mendapatkan kesempatan layaknya mereka yang usahanya sudah besar?"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu coba aja dulu, apalagi sekarang ini makin banyak kebijakan yang siap mendukung UMKM agar naik kelas. Jadi kemungkinan untuk mendapatkan pelatihan bahkan pinjaman modal usaha bisa didapatkan,"
"Udah kayak zaman sekolah ya, pakai naik kelas."
"Nah, itulah enaknya di era serba digital seperti sekarang ini. Kita semakin terbantu, khususnya para UMKM, transformasi digital yang dilakukan oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI) tbk semakin mempermudah dalam memberikan pelayanan terbaiknya bagi nasabah perbankan syariah di Indonesia,"
"Kalau begitu, Saya mau, mana tahu usaha cokelat karakter ku ini bisa naik kelas,"
"Aamiin,"
Dukungan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang Belum Begitu Banyak Diketahui
Ibu Wenie, memiliki usaha cokelat karakter dengan berbagai karakter yang lucu dan sudah cukup lama ia membangun usahanya itu. Namun, meski sudah cukup lama membangun usahanya tersebut, rupanya informasi yang sedemikian masif tersebar belum begitu dipahami dengan baik dan benar.
Sebelum pandemi, Ibu Wenie melayani pembelian secara offline. Namun, akibat diberlakukannya PSBB/PPKM, pembelian langsung ke toko pun kian berkurang bahkan tokonya nyaris hampir tutup. Sementara ia belum membekali diri dengan pengetahuan, baik secara teknis maupun nonteknis. Sebagai pelaku UMKM yang punya akses internet harusnya mau memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Termasuk soal BSI yang memberi dukungan kepada UMKM agar mereka bisa naik kelas.
Namun, kalian sendiri sudah tahu belum apa saja bentuk dukungan BSI terhadap UMKM? Ada empat bentuk dukungan Bank Syariah Indonesia (BSI) terhadap pelaku UMKM, yakni memberikan pendampingan dan dukungan pembiayaan, memberikan pelatihan, mengikutsertakan UMKM dalam pameran, dan melakukan pembinaan secara kontinu.
Untuk mewujudkan dukungan tersebut, Bank Syariah Indonesia (BSI) pun melakukan transformasi digital, dan terus konsisten melakukannya demi mempermudah memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah perbankan syariah di Indonesia. Sebab, tak dapat dipungkiri jika di era modern seperti sekarang ini perkembangan teknologi ke arah serba digital kian melesat. Pentingnya transformasi digital dikarenakan sebanyak 85 persen jasa keuangan melalui saluran elektronik.
Dukungan Bank Syariah Indonesia (BSI) Terhadap UMKM Melalui Transformasi Digital
UMKM saat ini menjadi prioritas yang mendapat dukungan perbankan. Sebab sektor UMKM paling banyak berjasa terhadap ekonomi Indonesia, hal itu tampak saat terjadi COVID-19. Di saat bisnis di Indonesia maupun dunia banyak yang hancur akibat badai COVID-19, nyatanya tidak dengan UMKM.
UMKM di Indonesia justru dianggap paling kuat dalam menghadapi goncangan badai tersebut. Bahkan kontribusi UMKM sangat besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Melihat hal itulah BSI sebagai bank berbasis syariah milik pemerintah berkomitmen untuk menjadi salah satu bank yang memberikan pinjaman kredit pada UMKM dengan tetap menjaga nilai-nilai syariah dan sesuai konsep green economy.
Transformasi digital yang dilakukan oleh BSI adalah mobile banking BSI yang menjadi sebuah super app, yakni dalam mobile banking ini nasabah dapat menggunakan layanan fitur gadai dan cicilan emas, pembayaran, transfer hingga QRIS yang memudahkan para nasabah dalam bertransaksi.
Selain itu, ada juga fitur pembukaan rekening dengan biometric face recognition yang memungkinkan nasabah tidak perlu datang ke bank hanya untuk membuat rekening tabungan. Menariknya lagi, mobile banking BSI telah terhubung e-commerce dan fintech, sehingga lebih memudahkan siapa saja, baik perorangan maupun badan usaha dan tanpa terkecuali para pelaku UMKM dalam bertransaksi dan mengakses perbankan. Sebab selama ini pelaku UMKM disinyalir kesulitan dalam mengakses perbankan.
Layanan digital perbankan BSI sangat mudah dan lengkap bagi pelaku UMKM, sehingga mereka tidak akan lagi mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi maupun mengajukan pinjaman untuk modal usaha.
Dengan transformasi digital dan ditambah dengan pengambilan segmentasi penyaluran pembiayaan kredit pada UMKM, diharapkan dapat turut serta memajukan perekonomian nasional dan secara khusus mampu membawa serta mewujudkan UMKM Indonesia yang lebih berdaya saing dan bisa naik kelas.
Penyaluran Pembiayaan untuk Segmen UMKM
Dalam tahun ini BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM sekitar Rp 40,8 triliun, atau sekitar 23,05 persen dari total portofolio pembiayaan BSI. Selama ini masalah utama yang menjadi penghambat kemajuan UMKM adalah karena minim dan susahnya mengakses permodalan dari perbankan.
Namun, kini penyaluran penyaluran pembiayaan permodalan untuk UMKM telah didukung dengan kemudahan mengakses kredit secara online, sehingga tidak mustahil jika UMKM di Indonesia akan lebih mudah dalam mendapatkan modal usaha dari BSI.
Elva Susanti E, Blogger
