Inovasi Digital Membuat Bank Syariah Indonesia Tumbuh Pesat

ADVERTISEMENT

Kolom

Inovasi Digital Membuat Bank Syariah Indonesia Tumbuh Pesat

Achmad Humaidy - detikNews
Rabu, 28 Des 2022 20:06 WIB
BSI
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Peran digitalisasi perbankan syariah membuat industri ini tumbuh dan gerak lebih cepat dari tahun ke tahun. Apalagi jumlah penduduk muslim di Indonesia punya andil yang tangguh untuk bangun perekonomian syariah sehingga memacu transformasi ke ranah digital. Sejak Februari 2021, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami progress pesat dalam sistem digital perbankannya untuk dinikmati semua kalangan.

Dikutip dari Islamic Financial Services Board (IFSB), maraknya kanal digital telah menghadirkan peluang bagi lini produk perbankan syariah untuk menjangkau lebih luas segmen nasabah. Pertumbuhan nasabah yang pesat didukung dari proses buka rekening secara online yang bisa dilakukan setiap saat. Alur ini sudah dilakukan perbankan syariah yang ada di Indonesia dan Brunei dengan adopsi digital yang membuat produk keuangan lebih mudah diakses.

Tiga bank syariah besar di Indonesia seperti BNI Syariah (BNIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BRI Syariah (BRIS) sudah punya modal digital sebelum semua sistem digabungkan menjadi terpusat. Setelah ketiga bank tersebut merger jadi Bank Syariah Indonesia (BSI), semua masyarakat muslim di Indonesia merasa lebih aman dan tenteram melakukan transaksi keuangan sesuai prinsip syariah. Lebih dari setahun penggabungan ini, peran bank syariah pun turut mendorong peradaban digital untuk finansial teknologi Tanah Air.

Awalnya, umat muslim di Indonesia harus pindah dari satu bank syariah ke bank syariah lain. Misal, untuk punya kartu kredit harus buka tabungan di BNIS, untuk layanan pembiayaan konsumer harus ke BSM, dan untuk peroleh pembiayaan KUR UMKM harus ke BRIS. Kini, semua layanan bisa didapat hanya dalam satu genggaman yaitu BSI Mobile.

Kebaikan dalam genggaman ini menjadi daya tarik dari BSI mobile sehingga nasabah bisa merasakan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah kondisi lingkungan yang religius tentu akan sangat menyenangkan saat proses transaksi keuangan bebas antri atau tak mengganggu waktu beribadah. Ada 3 kebaikan yang bisa dirasakan nasabah BSI setelah unduh BSI Mobile ditengah kesibukan.

Pertama, punya sahabat finansial. Fitur-fitur pada BSI Mobile tak hanya sekedar untuk cek saldo, transfer dana, atau bayar tagihan saja. Nasabah BSI juga bisa membuat transaksi terjadwal dan manajemen kartu perbankan yang dimilikinya.

Kedua, punya sahabat spiritual. Aplikasi BSI Mobile memungkinkan pengguna untuk akses informasi dan transaksi islami. Ada fitur untuk cek lokasi masjid terdekat, arah kiblat, waktu salat, sampai proses pembayaran kurban dan aqiqah. Layanan digital seperti ini tentu tak akan nasabah dapatkan pada aplikasi digital bank konvensional.

Ketiga, punya sahabat sosial. Fasilitas mobile banking dari BSI mampu mengajak pengguna untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Saat nasabah punya saldo yang lebih, maka pengguna bisa langsung menyalurkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf dari mana saja dan kapan saja. Kalkulator zakat juga bisa dipergunakan untuk menghitung besaran dana yang wajib disisihkan berdasar prinsip Islam.

Uniknya, BSI Mobile juga punya fitur gadai dan cicil emas lewat mobile banking. Dimulai dari nominal Rp 50.000, nasabah sudah bisa beli emas dan melakukan transaksi lain seperti jual, transfer, atau tarik fisik emas tanpa perlu datang ke kantor cabang. Kondisi demikian mendorong siapa saja yang mau investasi jangka panjang tanpa harus lakukan mobilitas yang kadang penuh risiko.

Aktivasi BSI Mobile terbilang aman bagi nasabah. Sebab bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu telepon ke call center 14040, datang ke kantor cabang Bank Syariah Indonesia terdekat, dan registrasi serta verifikasi melalui fitur face recognition. Sebagai bagian dari milenial dan Gen Z yang erat dengan teknologi tentu proses aktivasi yang tidak menyita waktu ini menjadi alasan untuk beralih ke digital banking syariah yang terus berinovasi. Dari situs web bankbsi.co.id, berkat hadir BSI Mobile maka transaksi kumulatif per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan kontribusi fee based income tercatat Rp 199 miliar. Sungguh nilai pengembangan digital yang fantastis hanya dalam jangka waktu satu tahun operasional.

Inilah hal-hal yang mengubah sudut pandang bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) itu tak pernah ketinggalan zaman. Tak perlu lagi ada kegundahan saat ambil keputusan untuk menjadi nasabah BSI. Cakupan digital yang komplit tentu membuat pondasi perbankan syariah ini makin kuat dan memberi kontribusi terhadap umat muslim secara luas.

Inovasi lain yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengikuti tantangan zaman yaitu beradaptasi sesuai teknologi robotik yang menarik perhatian. Sederhana saja, para nasabah yang sudah melek teknologi diajak masuk ke dalam konsep yang diusung melalui Conversational User Interface atau dikenal dengan istilah chatbot. Kehadiran chatbot dianggap sebagai garda depan yang menerima berbagai bentuk pertanyaan dari nasabah atas informasi produk, layanan, dan promo terbaru yang interaktif.

Agen digital untuk berinteraksi dengan nasabah ini disebut BSI Aisyah. Tidak hanya responsif, para agen juga bisa memberitahu nasabah saat bertanya melalui situs web atau messaging apps terkait lokasi atm dan kantor cabang terdekat. Saat nasabah merasa bingung harus bertanya ke mana atau malu untuk melangkah ke bank langsung, maka chatbot memberi pengalaman berbeda melalui saluran teknologi yang begitu cepat. Inilah langkah solutif yang pesat untuk membantu nasabah dan bisa menjadi pencegahan saat risiko penipuan dalam industri perbankan makin marak.

Tak butuh waktu lama, inovasi-inovasi digital dari Bank Syariah Indonesia terus bermunculan. Pola nasabah yang mengandalkan hidup berdampingan dengan digital menjadi suatu bentuk keniscayaan yang harus diikuti. Improvisasi terhadap fitur-fitur digital yang sudah ada akan terus diperbaharui seiring dengan misi dari BSI untuk memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia.

Bank Syariah Indonesia (BSI) memang hadir belakangan menghiasi industri perbankan nasional. Tapi, bukan berarti ketinggalan zaman untuk mengikuti perkembangan teknologi. Masyarakat mulai percaya bahwa layanan digital dari BSI bisa membentuk stigma bahwa inilah bank masa depan yang terus bertransformasi tanpa henti. Banyak hal yang sudah dilakukan seperti percepatan kapasitas digitalisasi, peningkatan stabilitas sistem mobile, pembaharuan fitur-fitur terkini, sampai fokus pada pengalaman pengguna yang menitikberatkan user experience produk digital. Kualitas inovasi teknologi digital yang kuat nyatanya mampu menumbuhkan bisnis yang pesat. Niat mulia yang diiringi upaya sesuai nilai-nilai Islami akan menjadi keberkahan tersendiri saat tantangan demi tantangan yang datang silih berganti mampu dilewati.

Strategi inovasi digital yang sudah diterapkan Bank Syariah Indonesia bak kebaikan yang mengalir tanpa henti dan dirasakan manfaatnya oleh semua nasabah. Semoga makin banyak orang yang tergerak hatinya untuk mempercayakan hartanya atau menitipkan amanah berupa uang melalui BSI. Jayalah perbankan syariah dan terus tumbuh bersama membangkitkan masyarakat ekonomi digital di Indonesia secara pesat.

YI di Masa Kini

Setelah saya merenung, saya sadari bahwa keputusan untuk mendirikan YI hampir 6 tahun yang lalu adalah salah satu keputusan yang selalu saya syukuri sepanjang hidup. Ternyata, berawal dari impian sederhana untuk dapat menolong orang lain telah mampu mengubah sedikit-banyak hidup saya dan orang lain.

Saya juga belajar bahwa langkah kebaikan harus selalu diupayakan sesederhana apapun bentuknya karena bisa jadi dengan langkah sederhana itulah banyak orang yang akan memetik inspirasi, hikmah, terbantu penghidupannya hingga kembali menemukan semangat untuk meraih mimpi-mimpinya di masa depan.

Bersama YI pula, saya pahami makna bahwa perjalanan membangun sebuah misi sosial harus diiringi dengan langkah yang baik dan sesuai dengan nilai Islami sehingga keberkahan akan senantiasa mengiringi. Termasuk hal-hal teknis seperti rekening donasi yang digunakan. Tak dapat dipungkiri pula, bahwa salah satu faktor penunjang kegiatan YI adalah keberadaan bank syariah. Karena sepanjang perjalanan YI, hampir sebagian besar lalu lintas penerimaan maupun penyaluran donasi diatur dalam sebuah prosedur keuangan yang menggunakan beberapa produk layanan bank syariah antara lain Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.

Bank-bank tersebut telah menjadi partner sekaligus jembatan kebaikan yang menghubungkan banyak kebaikan lainnya. Dampaknya, banyak dhuafa sakit tertolong, anak-anak sekolah kurang mampu yang dapat melanjutkan pendidikannya, puluhan korban bencana alam yang kembali bangkit, tersalurkannya laptop untuk sarana belajar adik-adik panti asuhan, maupun anak-anak yatim/piatu non panti yang terbantu penghidupannya. Sinergisme ini patut diapresiasi dan terus dipererat agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertolong.

Menabung Mimpi dengan Bank Syariah

Di tahun 2021, bukan hanya YI yang bertambah usianya, begitu pula saya sendiri yang hampir memasuki usia 28 tahun. Peran saya sudah banyak berubah. Kini, saya adalah istri dan ibu yang gemar berkegiatan sosial dan juga berbagi cerita melalui sebuah tulisan. Tidak berhenti sampai di situ, bahkan setelah mendapat peran baru tersebut, ternyata muncul berbagai impian baru yang ingin diraih baik impian diri sendiri, keluarga maupun bersama yang lainnya.

Sejak tahun 2018, saya bersama suami bermimpi jika suatu saat nanti YI dapat menjadi sebuah yayasan sosial, sehingga akan ada banyak program sosial di bawah naungan Yayasan Yasara Indonesia. Di antaranya membangun rumah sakit, pondok pesantren, masjid dan sekolah. Lagi dan lagi bersama bank syariah lah impian tersebut kami tabung sedikit demi sedikit. Kami juga percaya jika suatu saat nanti dapat berkolaborasi dengan bank syariah dalam berbagai program yang tentunya dapat membawa lebih banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia.

Selain impian bersama YI, ada pula impian keluarga kecil kami yang sedang kami perjuangkan. Sejak tahun 2018, saya dan suami membulatkan tekad untuk bersama-sama bermimpi mengunjungi Baitullah suatu saat nanti bersama anak-anak kami. Impian tersebut kami iringi dengan ikhtiar terbaik salah satunya dengan membuka tabungan haji dan umroh di Bank Muamalat. Satu rekening atas nama suami dan satu rekening atas nama saya sendiri. Kami pun berusaha untuk menabung setiap bulannya agar impian menginjakkan kaki dan beribadah di depan Kabah semakin nyata terasa.

Oh ya, salah satu alasan mengapa kami membuka rekening hanya di bank syariah juga datang karena dukungan dan pengalaman suami saya. Beliau adalah orang yang lebih dahulu mengenal dan menjadi nasabah bank syariah jauh ketika menjadi mahasiswa S-1 di UGM, Yogyakarta. Berkat beliaulah, saya semakin ter-influence untuk membuktikan testimoni positif beliau tentang bank syariah dan setelah menjalaninya, apa yang beliau katakan memang benar adanya. Ada ketentraman dan kesan yang berbeda setiap kali kita menitipkan dan mengelola rezeki dari-Nya melalui media yang lebih berkah yaitu bank syariah.

Maka sejak menikah pula, pengelolaan uang masuk dan keluar selalu menggunakan bank syariah. Baik untuk kegiatan belanja bulanan, transfer maupun keperluan lainnya. Termasuk menyiapkan sebuah rekening untuk persiapan persalinan. Mengingat pentingnya persiapan finansial, maka sejak menikah dan dinyatakan hamil oleh dokter, kami pun segera menyiapkan segala keperluan kehamilan maupun persalinan. Salah satu ikhtiarnya dengan menyisihkan gaji dan menabungnya di rekening Bank BNI Syariah. Alhasil, ketika buah hati kami terlahir ke dunia, dana untuk keperluan persalinan telah tersedia dan siap dipakai.

Selain itu, berbagai bentuk kontribusi sebagai umat muslim dalam hal ini sedekah, zakat, infaq, qurban juga kami salurkan melalui Bank BNI Syariah. Lalu, ada pula satu rekening di Bank Syariah Mandiri yang juga kami siapkan apabila kami hendak menabung untuk impian-impian lainnya yang ingin kami perjuangkan.

Jika boleh bercerita tentang masa lalu, ada beberapa pula pengalaman berharga dalam hidup saya pribadi yang tentunya sangat terbantu dengan adanya bank syariah. Pengalaman berharga tersebut adalah ketika saya berkesempatan untuk berpergian ke luar negeri seperti Jepang (Desember, 2015), Korea (November, 2016) dan Australia (Juli, 2017) untuk mengikuti acara pertukaran budaya, seminar internasional maupun acara lainnya.

Seperti yang kita tahu bahwa untuk dapat mengunjungi negara-negara tersebut diperlukan surat referensi dari bank untuk keperluan pengajuan visa dan waktu itu, saya masih ingat betul surat yang saya urus di Bank Muamalat keluar dalam waktu yang singkat. Sejak awal, customer service Bank Muamalat memberikan rincian prosedur dan biaya pembuatan surat secara jelas dan mudah dipahami sehingga saya pun dapat mengurus surat referensi dengan lancar. Tak lama setelah itu, diri ini pun telah berhasil menginjakkan kaki di negara-negara yang menjadi salah satu impian besar dalam hidup saya. Selain itu, dengan jaringan luas yang dimiliki bank syariah hingga ke luar negeri menjadikan saya pun tetap dapat melakukan berbagai transaksi di ATM yang ada di luar negeri.

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa keberadaan bank syariah menjadi salah satu hal terpenting dalam hidup saya dan keluarga. Karena melalui wasilah tersebut, kami dapat melakukan berbagai transaksi untuk berbagai macam kepentingan. Mulai dari keperluan belanja rumah tangga, tabungan persalinan, umroh dan haji, keperluan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah), tabungan YI, hingga keperluan tabungan untuk impian-impian keluarga kecil kami.

Kami dedikasikan pula beragam pilihan bank syariah yang kami gunakan sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata kami dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Kami percaya, dengan langkah sederhana yang kami lakukan dapat memberikan multiplier effect baik untuk perkembangan bank syariah tersebut, nasabah bank syariah di seluruh Indonesia dan dunia maupun pihak-pihak lainnya.

Pelayanan Bank Syariah

Setelah beberapa tahun menggunakan berbagai macam produk beberapa bank syariah, tentunya ada beberapa pengalaman menarik yang saya ingat. Suatu hari di tahun 2019, suami saya mengambil uang di sebuah ATM BNI di daerah Cebongan, Sleman sejumlah Rp 300.000. Uang tersebut ada di rekening BNI Syariah milik suami saya. Ketika sampai di rumah dan membuka aplikasi m-banking BNI Syariah, ternyata saldonya berkurang dua kali lipat sebesar Rp 600.000. Maka, untuk mengkonfirmasi transaksi tersebut, kami pun mengurusnya di Bank BNI Syariah cabang UGM, Yogyakarta keesokan harinya. Setelah diperiksa oleh salah satu customer service ternyata memang terjadi kesalahan pada mesin ATM tersebut sehingga menyebabkan double counting.

Selanjutnya, customer service tersebut mewakili bank BNI Syariah pun meminta maaf dan menjelaskan prosedur untuk pengajuan pengembalian dana. Suami saya pun diminta untuk mengisi sebuah formulir. Formulir tersebut harus diisi sesuai dengan biodata nama pemilik rekening, lokasi ATM, kronologis kejadian hingga saran untuk perbaikan Bank BNI Syariah. Setelah semua urusan selesai, kurang dari seminggu saldo yang ada pada rekening suami saya pun telah bertambah sebanyak Rp 300.000 alhamdulillah. Pengalaman ini tentunya menjadi pelajaran baik bagi diri kami pribadi maupun bagi bank syariah tersebut untuk selalu rutin memeriksa transaksi termasuk memeriksa kondisi mesin ATM .

Selain cerita menarik di atas, saya juga ingin menyampaikan sisi lain ketika memasuki kantor sebuah bank syariah. Selain atmosfer yang lebih religius, dimulai dari sapaan salam dari security, bersih dan rapinya layout dan dekorasi ruangan, keramah tamahan customer service maupun teller hingga bersihnya sanitasi dan tersedianya ruangan sholat bagi nasabah ternyata memberikan kesan dan efek yang positif bagi diri saya pribadi dan mungkin bagi nasabah yang lainnya. Hal-hal inilah yang patut untuk diapresiasi dan terus dijaga agar kualitas bank syariah baik dalam hal pelayanan maupun hal-hal teknis di dalam kantor tetap terpelihara.

Harapan untuk Bank Syariah

Sebagai seorang nasabah yang telah menggunakan berbagai produk layanan bank syariah selama hampir 6 tahun, maka saya pun ingin menyampaikan sedikit harapan untuk bank-bank syariah yang ada di Indonesia. Saya percaya, jika pesan maupun harapan seorang nasabah tersampaikan dan ditindaklanjuti dengan baik, maka akan ada berbagai keuntungan yang dapat diraih baik untuk nasabah secara umum maupun untuk bank syariah itu sendiri.

Saya pribadi berharap dengan berbagai bank syariah yang ada di Indonesia dapat terus berkembang dan menyempurnakan diri sehingga kontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah dapat dimaksimalkan dengan baik. Selain itu, saya juga berharap bank syariah dapat menjadi salah satu tempat teraman, universal dan terbuka dalam menerima dan menyambut siapa saja yang ingin menjadi nasabah. Tak hanya untuk umat muslim, namun juga menyambut dengan baik nasabah dari berbagai kalangan.

Saya juga optimis, bank syariah yang ada di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen nasabah baik untuk para pelaku ekonomi seperti UMKM, korporasi, retail maupun para aktivis sosial seperti yayasan, komunitas multibidang atau lembaga non profit lainnya. Selain itu, bank syariah juga harus dapat menarik minat generasi muda untuk menggunakan bank syariah sebagai salah satu pilihan bank terbaik dalam merencanakan keuangannya. Sebab, generasi muda di Indonesia yang dikenal sebagai generasi melek teknologi jumlahnya sangatlah besar sehingga menjadi peluang yang bagus apabila bank syariah dapat memanfaatkan kondisi tersebut. Poin positif ini dapat dijadikan pemicu untuk bank syariah agar melakukan beberapa pembaruan seperti digitalisasi produk maupun layanan perbankan di berbagai platform sehingga sesuai dengan karakter generasi milenial.

Memang tidak mudah dan membutuhkan proses yang tidak sebentar, apalagi keadaan pandemi sekarang yang tentunya menghadirkan tantangan yang lebih berat bagi perbankan syariah di Indonesia, namun saya percaya jika semua pihak bersatu baik nasabah, pemerintah, bank syariah, maupun pihak lainnya, maka tantangan tersebut dapat teratasi dengan baik melalui langkah-langkah strategis dan konkret yang dapat dilakukan bersama maupun dengan ikhtiar langit berupa doa-doa yang selalu dipanjatkan. The power of jamaah, the power of doa harus diyakini sebagai salah satu ikhtiar terbaik dalam menggapai ridho-nya. Jika ridho-nya telah didapatkan, maka berbagai kemudahan dan kelapangan akan senantiasa mengiringi kita dalam meraih sebuah impian. Apalagi, impian besar terhadap perekonomian syariah di Indonesia agar tidak lagi menjadi sekedar follower negara-negara lain namun menjadi trendsetter insyaallah perlahan-lahan dapat tercapai.

Achmad Humaidy, Blogger

(akd/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT