Implementasi Layanan Syariah untuk Dukung Potensi Wirausaha Masyarakat
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Implementasi Layanan Syariah untuk Dukung Potensi Wirausaha Masyarakat

Rabu, 28 Des 2022 16:51 WIB
Khamid, S.Pd
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Bank Syariah Indonesia
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Masyarakat Indonesia yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas di berbagai wilayah yang terpencar-pencar letaknya, merupakan kondisi riil yang ada saat ini dan menjadi wahana untuk mengakomodasi potensi yang ada di tengah mereka. Penduduk Muslim yang merupakan mayoritas, belum sepenuhnya memahami dan menggunakan jasa perbankan syariah yang ada saat ini.

Padahal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jasa perbankan tidak bisa dinafikan dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat luas.

Bank Syariah Indonesia (BSI) yang telah hadir di tengah masyarakat Indonesia, memberikan pilihan alternatif bagi penduduk Indonesia yang beragama Islam pada khususnya dan bagi non-Islam pada umumnya. Layanan syariah yang menjadi program utamanya, memberikan banyak kemudahan dan keuntungan bagi kedua belah pihak antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan masyarakat sebagai pemanfaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari semua layanan yang ada pada Bank Syariah Indonesia, semuanya dilandasi dengan sistem syariah dan meninggalkan sistem ribawi yang selama ini berlaku di semua Bank Non-Syariah. Dengan kejelasan kinerja yang benar-benar menggunakan sistem syariah, masyarakat membutuhkan pemahaman dan pendekatan terhadap keberadaan Bank Syariah Indonesia (BSI) supaya semua layanan yang diberikan optimal bagi masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat Muslim.

Dengan pemberdayaan dari orang Muslim Indonesia, apabila dikelola dan diberdayakan dengan baik, akan menjadi sesuatu yang luar biasa hasilnya dalam waktu tertentu dan akan memberi banyak manfaat bagi semua orang.

ADVERTISEMENT

Untuk mencapai target dari keberhasilan jasa layanan yang diberikan oleh BSI, salah satu hal yang harus dilakukan tidak hanya sebatas cukup memberikan modal usaha tertentu. Akan tetapi perlu adanya pendampingan dan pengawasan terprogram dari awal sampai akhir, supaya hal-hal yang menjadi kendala dapat tertangani dengan baik dan tidak menimbulkan dampak negatif dan kerugian bagi pelaku wirausaha yang mengakibatkan kebangkrutan.

Cara tersebut sangat penting dilakukan dengan adanya pendampingan, terutama bagi masyarakat pemula yang memulai dan merintis wirausaha baru yang butuh pendampingan dari orang lain yang ahli sesuai dengan wirausaha yang dilakukan.

Manfaat lain adanya pendampingan dalam rintisan wirausaha bagi masyarakat adalah tumbuhnya kemantapan dalam menjalankan roda wirausaha yang digeluti dan tidak adanya keraguan. Serta hambatan dan persoalan-persoalan yang dihadapi secepatnya akan ditemukan jalan keluarnya, sehingga saat menghadapi permasalahan risikonya terminimalisir.

Pendampingan bagi wirausaha baru sangat penting dan dibutuhkan, karena hal yang akan dihadapi bukannya mudah, akan tetapi membutuhkan sebuah keterampilan inovatif dan paham terhadap pangsa pasar yang ada dan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Adapun bagi para wirausaha yang telah berpengalaman dan mempunyai keahlian di bidangnya dan telah malang melintang di bidangnya dan membutuhkan tambahan modal dari Bank Syariah Indonesia untuk mengembangnya usahanya, orang-orang yang telah berhasil semacam itu juga membutuhkan pendampingan dari tim pengembang wirausaha BSI yang membidangi sesuai dengan jenis wirausaha yang digeluti. Agar dalam perjalanannya terfokus untuk mengembangkan dan tidak menyimpang di luar jalur yang disepakati.

Adanya keahlian dari para nasabah yang benar-benar berhasil dalam mengembangkan wirausahanya di bidang tertentu, pihak BSI bisa mengakomodir potensi yang ada untuk kemanfaatan orang lain melalui pemberian pendidikan latihan (Diklat) secara terprogram, sehingga antar nasabah bisa berbagi ilmu pengetahuan untuk memajukan wirausaha yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Namun sentral dari koordinator pemberdayaan nasabah tetap berada pada pihak BSI dan bukan berada di pihak nasabah. Sehingga antar nasabah bisa mengembangkan segala potensi yang ada yang satu sama lainnya bisa saling berguru dan melengkapi untuk memajukan wirausahanya menuju keberhasilan bersama.

Untuk mengembangkan berbagai jenis wirausaha yang tidak terlepas dari kebutuhan ketercukupan modal, pihak BSI sebagai penyandang dana bisa mengoptimalkan pendanaan yang ada dengan hal-hal yang memang diperlukan dan dibutuhkan oleh para nasabah dalam menjalankan wirausaha.

Takmir masjid yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, saatnya diberdayakan dengan baik keberadaannya. Yang belum aktif diaktifkan dan yang sudah aktif dioptimalkan. Jika keberadaan takmir masjid tersebut terberdayakan dengan baik maka masyarakat secara umum akan mudah memahami peran dan fungsi dari keberadaan BSI yang dalam menjalankan program-programnya mengedepankan nilai-nilai syariah dan tidak ribawi seperti bank-bank lain pada umumnya.

Kondisi jamaah di masing-masing masjid yang heterogen apalagi berbeda daerahnya, akan memperkaya kemampuan para jamaahnya untuk mengembangkan wirausaha yang tepat dan sesuai dengan kondisi jamaahnya. Kondisi semacam ini yang ada di tiap-tiap masjid yang ada di berbagai daerah, menjadi tantangan bagi BSI untuk memajukan ekonomi jamaah melalui program BSI dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Takmir Masjid yang ada di daerah terpencil yang para jamaahnya bertani dan berkebun, peluang yang ada seperti ini bisa diberdayakan untuk mengembangkan wirausaha peternakan modern yang selama ini banyak dilakukan dengan cara-cara tradisional, yang keuntungannya pun terbatas. Melalui peternakan modern, hasilnya bisa menjadi berlipat ganda serta kotoran ternaknya bisa diolah dan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman melalui proses olah lanjutan terlebih dahulu.

Ilmu-ilmu semacam inilah yang selama ini belum dipahami oleh para jamaah secara umum yang tersebar di berbagai masjid yang ada di Indonesia. Ternak kambing yang jenisnya sangat banyak dan biayanya terjangkau untuk diberdayakan dengan baik, jika diberdayakan dengan optimal melalui peternakan modern, hasilnya akan memberikan banyak keuntungan bagi para jamaah dalam mengembangkan peternakan kambing melalui cara-cara terbaru.

Wirausaha ternak kambing yang terbagi menjadi dua yaitu jenis peranakan dan jenis penggemukan, bisa disesuaikan dengan kondisi daerah, pangsa pasar dan peluangnya. Jika disiapkan untuk musim Iedul qurban, sangat tepat wirausahanya jenis penggemukan kambing khusus jantan. Karena di musim Iedul Qurban tiba, kambing jantan jenis gembel, kambing jawa dan berbagai jenis kambing lainnya, semuanya banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk berkurban.

Hanya saja jenis kambingnya harus jantan. Peluang semacam ini bisa dipersiapkan dan diagendakan jauh-jauh hari untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Bentuk pemeliharaan yang baik dan modern, diterapkan oleh para peternak.

Disinilah peran aktif adanya pendampingan dari awal sampai masa jual dari pihak BSI yang mempunyai keahlian di bidangnya dan bisa bekerja sama dengan lembaga lain yang ahli dan sangat dibutuhkan di tengah para jamaah yang ada pada takmir masjid di berbagai daerah.

Untuk jenis kambing peranakan, sepanjang musim bisa dilakukan dengan pemeliharaan intensif. Agar kambing-kambing indukannya mampu menghasilkan bibit yang berkualitas. Pemeliharaan yang bagus mulai dari pemberian makan dan perawatan pendukung lainnya, berdampak baik pula kepada pertumbuhan anak-anak kambing yang siap untuk diperjual belikan dan disesuaikan dengan kondisi umur serta besar kecilnya kambing.


Khamid, S.Pd

(prf/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads