.webp)
Upaya yang dilakukan BSI sebagai bentuk keseriusan guna mendorong untuk membangkitkan ekonomi umat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat. Inovasi-inovasi dan kegiatan yang dilakukan BSI mendapat dukungan semua pihak, mulai dari Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Sudah pasti Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mendukung terobosan-terobosan yang dilakukan BSI.
Dalam berbagai kesempatan, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk mendukung para pelaku UMKM untuk naik kelas. Pihaknya pun tidak membatasi jenis UMKM, siapa saja pelaku UMKM bisa naik kelas, dan bisa dibantu. Seperti kemudahan akses pembiayaan untuk UMKM.
"Kita mendukung UMKM. BSI mendukung UMKM, termasuk mikro,'' ujar Hery Gunardi saat berada di Yogyakarta, belum lama ini.
BSI mencatat per Agustus 2022, jumlah UMKM yang telah dibina BSI di tiga provinsi sekitar 1.037 UMKM, yakni, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdapat 777 UMKM yang dibina, 143 UMKM di Yogyakarta, dan 117 UMKM di Surabaya.
Tak hanya itu, BSI juga telah melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM Center. Pelatihan tersebut di antaranya melakukan pendampingan terintegrasi, monitoring hasil pembekalan, melakukan penilaian hasil dan pembekalan dan pendampingan.
Para pelaku UMKM juga diberikan ruang untuk membuat komunitas sehingga diharapkan mereka bisa saling sinergi satu lain. Dengan demikian, mereka diharapkan bisa naik kelas serta bisa bersaing baik di level nasional maupun internasional.
Juga tidak kalah penting, BSI memberikan pelatihan go digital. Diharapkan, para pelaku UMKM tidak gaptek (gagap teknologi) dan bisa jualan online dengan hasil yang optimal. Di era serba digital, UMKM transformasi usaha ke arah digital sangat tepat. Mau tidak mau, pelaku UMKM harus beralih jualan secara online.
Selain itu, BSI juga memberikan pelatihan tentang literasi keuangan. Dan, literasi keuangan sangat penting mengingat harus ada pemisahan antara uang pribadi dengan keuangan usaha.
Yang dilakukan BSI selaras dengan pesan Presiden Jokowi yang menaruh harapan besar terhadap BSI dalam pengembangan ekonomi syariah dan mensejahterakan umat serta rakyat Indonesia.
Presiden Jokowi berpesan kepada BSI harus menjadi bank syariah yang universal, yakni harus terbuka, inklusif, menyambut baik siapa pun nasabah di seluruh Indonesia. Terlebih rakyat Indonesia sebanyak 270 juta. Jumlah tersebut sangat besar sehingga harus benar-benar jeli dan gesip untuk menciptakan tren-tren baru.
"Saya mengharapkan agar Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, mampu menciptakan tren-tren dalam perbankan syariah, dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada,'' pesan Jokowi di Istana Negara, tahun lalu.
Penen Sabet Penghargaan
Belum genap berusia dua tahun, Bank Syariah Indonesia (BSI), yang diresmikan pada 1 Februari 2021, sudah rajin meraih bermacam kategori penghargaan.
Bank yang merupakan hasil penggabungan antara Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, diharapkan menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia dalam lima tahun ke depan.
Menjelang tutup tahun, BSI meraih dua penghargaan sekaligus dari Bank Indonesia Awards 2022.Dua penghargaan tersebut adalah Bank Syariah Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah dan Valas Terbaik.
Kemudian, sebagai Apresiasi Bank Pendukung UMKM Terbaik untuk kategori Kegiatan Bank dengan Modal Inti (KBMI) 3 dan 4. Selanjutnya, di ajang LPS Banking Awards. BSI sebagai pelaku perbankan syariah dianugerahi tiga penghargaan, yakni Bank Teraktif Dalam Kegiatan CSR, Bank Terakhir Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat dan Bank Teraktif Dalam Praktik Green Banking.
Selain itu, dalam Anugerah Syariah Republika 2022, BSI menyabet tiga penghargaan yakni Mobile Banking Terbaik, Tabungan Syariah Terbaik, dan Bank Syariah Terbaik.
Direktur Utama BSI, Hery Gunadi mengatakan, bahwa BSI terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social dan Governance).
"Ke depannya hal ini kami akselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholder-nya,'' ujarnya.
Muhidin, Jurnalis Poskota
(akd/ega)
