BSI Wujudkan Impian Pedagang Kopi Keliling untuk Punya Kedai Sendiri
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

BSI Wujudkan Impian Pedagang Kopi Keliling untuk Punya Kedai Sendiri

Selasa, 27 Des 2022 17:26 WIB
Agung Pramono
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
BSI Wujudkan Impian Pedagang Kopi Keliling untuk Punya Kedai Sendiri
Foto: Agung Pramono
Jakarta -

Pandemi menjadi pukulan yang cukup berat bagi sebagian besar pelaku usaha di Indonesia. Tidak sedikit UMKM lokal yang akhirnya gulung tikar karena tak kuat melawan gempuran COVID-19.

Kesulitan ini dialami oleh Muh Ridwan, salah seorang pedagang kopi keliling di Makassar. Kadang juga berjualan di pinggir Jalan Boulevard. Menjual hingga tengah malam.

Awalnya usahanya itu laris hingga memiliki pelanggan tetap untuk diantarkan. Namun akhir Desember pandemi melanda seluruh daerah Indonesia. Pembatasan terjadi dimana-mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridho sapaan akrab Muh Ridwan tak mampu membendung itu dan memilih hijrah ke kampung halamannya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Apalagi saat itu juga ayahnya meninggal dunia.

"Saya di Makassar jual es kopi awalnya di pinggir jalan, karena pandemi harus tutup. Di sisi lain juga bapak saya meninggal, dan saya harus pulang ke Bone temani ibu saya," katanya Jumat (11/11/2022).

ADVERTISEMENT

Ridho sempat menganggur saat tiba di Bumi Arung Palakka, Bone. Bingung memulai bisnis dari awal, apalagi modal usaha tidak ada. Dia beranikan diri untuk membuka jualan kopi kembali sama saat di Makassar.

"Tahun 2021 sekitar bulan Agustus mula merintis usaha kopi di Bone. Saya ambil kopi di Makassar dan diolah menjadi es kopi," sebutnya.

Kedai kecil yang dibuatnya di samping SMA 1 Bone, di Jalan Sulawesi mampu menggaet banyak pengunjung dari berbagai kalangan. Baik itu dari anak sekolah, pegawai PLN, perbankan.

"Saya punya tempat gerobak-gerobak kecil saja. Ternyata banyak yang suka kopinya, padahal saya masih ambil dari luar itu kopi," bebernya.

Ridho menginginkan bisnis kopinya ini bisa berkembang dengan memproduksi sendiri. Ridho menginginkan ada mesin roasting kopi sendiri, dan alat pembuat kopi.

Hingga suatu ketika saat lagi banyak pikiran, datang salah seorang karyawan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Akhirnya ditawari modal usaha untuk menambah peralatan dan luasan gerobak, dan membeli mesin roasting kopi.

"Bank BSI bisa support dan bantu kebutuhannya saya. Itu mi saya bisa buat brand sendiri Jalur Kopi, karena sudah punya peralatan sendiri," ungkapnya.

Tak sampai disitu saja, Ridho mencari kopi hasil dari Bone sendiri, dan menemukan kopi asli Bontocani. Kopi itu terletak di daerah pegunungan di Desa Bana, Kecamatan Bontocani yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai.

"Biji mentah yang saya ambil di Desa Bana, dan saya kasih brand The Bontocani Coffe agar bisa mendunia juga kopi dari Bone. Bukan hanya dari Toraja. Itu mi saya pakai untuk buat kopi rasa buah. Berbagai varian rasa sekarang sudah saya miliki setelah dapat bantuan modal usaha Rp 50 juta," jelasnya.

Ridho mengaku, Bank BSI selain memberikan modal usaha juga membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Bank BSI punya program pelatihan mikro, dan memberikan semacam reward kepada pelaku UMKM.

"BSI bimbing terus dan dibina terus para pelaku usaha. Dimasukkan ke dalam grup Whatsapp TW BSI Pemula #1. Bahkan sampai kami dikawal untuk diberikan sertifikasi halal," akunya.

Ridho menegaskan sangat terbantu dengan modal bantuan usaha Bank BSI. Momen keinginan untuk memproduksi sendiri, berkarya sendiri dengan produk lokal, dan BSI bisa dukung pelaku usaha kecil.

"Mimpi yang diharapkan bisa terwujud dengan bantuan itu. Bank BSI memperhatikan pelaku usaha kecil untuk membuatnya berkembang. Saya bersyukur sekali bisa dibantu BSI," tegasnya.

"Alhamdulillah sejauh ini baru kami mau melakukan pengembangan usaha. Kami sudah beli ruko, di sana nanti dibuat khusus untuk kawasan milenial dan kami juga buatkan galeri untuk produk kopi, dan UMKM lainnya yang dalam binaannya BSI," sambung lelaki kelahiran Bandung, 7 April 1979 itu.

Agung Pramono, Jurnalis detikcom

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads