Transformasi digital perbankan syariah berkembang pesat beberapa tahun terakhir. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berupaya terus mempercepat penetrasi digital banking hingga ke seluruh pelosok negeri.
Area Manager BSI Pontianak, Totok Sudiarto mengatakan satu di antara transformasi digital melalui BSI Mobile, nasabah mendapatkan kemudahan layanan pembukaan rekening online melalui mobile banking tanpa harus ke bank.
Nasabah yang ingin membuka rekening kian mudah dari rumah dengan hanya men-download BSI Mobile tanpa harus datang ke cabang.
"Nasabah bisa membuka rekening tanpa harus ke bank. Caranya mudah, buka Play Store tinggal download saja cari pilihan buka rekening. Jadi sekarang tinggal download aplikasi mobile BSI," ujarnya.
Untuk nasabah lama yang belum memiliki mobile banking, Totok mengatakan secara otomatis akan diarahkan petugas men-download aplikasi BSI mobile pada saat bertransaksi.
"Jadi saat melakukan transaksi baik ke frontliner, customer service maupun teller sudah diarahkan oleh karyawan untuk men-download agar kedepannya mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi," ujarnya.
Dilansir dari website resmi bankbsi.co.id, nasabah cukup mempersiapkan data diri berupa kartu identitas dan NPWP bagi wajib pajak.
Langkah mudah membuka rekening online, pertama nasabah cukup men-download BSI mobile di Play Store dan App Store, selanjutnya buka aplikasinya lalu klik buka rekening.
Pilih jenis rekening, terdapat dua pilihan yaitu tabungan easy mudharabah dan easy wadiah. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Setelah itu, nasabah meng-upload dokumen yang berisi foto KTP, NPWP untuk wajib pajak, tanda tangan dan isi data diri, selanjutnya video call untuk verifikasi.
Setelah rekening berhasil dibuat, nasabah otomatis menerima kode aktivasi dan dapat melakukan transaksi di BSI mobile termasuk penarikan tunai di ATM tanpa kartu.
Setoran awalnya minimal Rp 100.000 yang bisa dilakukan melalui transfer bank dan untuk kebutuhan kartu debit bisa diambil di cabang Bank Syariah Indonesia terdekat.
Pertumbuhan Transaksi BSI Mobile
Per September 2022, BSI mencatat jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 4,44 juta user, naik sebesar 43 persen secara year on year (yoy).
Jumlah pengguna yang semakin meningkat tersebut dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.
Dilansir dari website resmi bsimobile.co.id, saat ini profil nasabah BSI sebanyak 97 persen telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan.
Sementara, transaksi kumulatif BSI Mobile per September 2022 mencapai 187,20 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 173 miliar.
BSI Mobile Sudah Di-download Lebih dari 83 Ribu User di Kalbar
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya mempercepat penetrasi digital banking tak terkecuali di Kalimantan Barat. Pertumbuhan yang pesat lantaran kebutuhan nasabah akan transaksi yang cepat dan aman hanya dalam satu genggaman.
"Nasabah sekarang kita wajibkan. Jadi di seluruh cabang, nasabah yang buka rekening harus langsung download BSI mobile banking atau net banking. Minimal buka mobile banking, saat ini BSI mobile sudah di-download lebih dari 83 ribu user di Kalbar," ujar Totok.
Totok mengatakan untuk meningkatkan pengguna mobile banking, BSI terus membidik nasabah instansi. Misalnya nasabah yang bekerja sama dalam hal pembayaran gaji karyawan atau payroll.
"Bidikannya memang kita tidak menunggu nasabah datang, tapi kita masuk melalui komunitas seperti komunitas pekerja di satu instansi. Misalnya Kanwil Kemenag, nah pegawainya payroll dengan BSI, karena dia buka rekening BSI otomatis kita arahkan harus mobile banking," ujarnya.
Adanya aplikasi mobile banking kata Totok tujuannya adalah untuk mempermudah berbagai transaksi. Sedangkan bagi yang belum menggunakan aplikasi BSI mobile banking, nasabah melakukan transfer via ATM.
"Jadi begitu nanti ada gajian masuk, dia mau transfer ke istrinya tidak perlu tunai lagi. Gajian kan sekarang udah tidak pernah dan tidak perlu diterima tunai yang penting masuk rekening. Tinggal transfer via mobile banking atau mau belanja tinggal pakai Qris tinggal tap, fungsinya banyak," jelasnya.
Kembangkan Aplikasi Super atau Super Apps
Transformasi digital perbankan syariah berkembang pesat beberapa tahun terakhir. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berupaya terus mempercepat penetrasi digital banking.
Totok mengatakan BSI yang merupakan hasil penggabungan antara Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRIsyariah sedang mempersiapkan core banking baru, yaitu aplikasi super atau super apps.
"Terkait dengan platform digital, untuk elektronic banking-nya kita aktif mobile banking dan net banking. Ada lagi satu yang sedang kita kembangkan namanya super app yang semakin lengkap," ujar Totok.
Totok mengatakan dengan adanya mobile banking, transaksi cukup dalam genggaman begitu juga kemudahan dengan net banking yang bisa diakses asalkan tersambung internet. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu mempermudah transaksi.
"Mau apa bisa, kita mau kirim uang atau kita mau jual sesuatu atau kita mau beli sesuatu. Top up ke platform digital lain seperti di Gojek, Grab atau di OVO atau apa bisa lewat mobile banking kita. Nah itu semua bisa dilakukan di apa mobile banking maupun di net banking," jelasnya.
Kedepannya, melalui super apps, nasabah akan lebih nyaman dalam bertransaksi finansial melalui mobile. Hal ini dikarenakan tampilan UI/UX mobile banking akan lebih friendly dan memiliki kapasitas yang lebih tinggi.
Layanan mobile banking BSI antara lain transfer, berbagai jenis pembayaran dan pembelian, membeli emas, membayar zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf), tarik tunai, e-commerce, dan sebagainya.
Ke depannya, disamping transaksi finansial seperti tarik-setor dan nasabah BSI akan menerima layanan berbasis digital secara penuh dengan adanya layanan investasi dan pembiayaan.
Fitur yang tersemat di super apps ini nantinya juga memungkinkan nasabah bisa melihat jam waktu sholat, arah kiblat, hingga ayat-ayat Al-Qur'an.
Maskartini, Jurnalis TribunPontianak
(prf/ega)