Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan 2019 masing-masing mencapai 38,03% dan 76,19%. Angka yang terbilang cukup tinggi karena sudah melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Pemahaman yang baik tentang keuangan tentu penting dipelajari sedari dini. Pasalnya kemampuan dalam mengelola keuangan secara bijak akan berpengaruh pada perilaku konsumtif masyarakat.
Literasi keuangan sangat bermanfaat bagi lembaga keuangan, tentu saja saling menguntungkan bagi masyarakat sekalipun. Semakin tinggi persentase literasi keuangan, maka semakin banyak pula pemanfaatan produk atau layanan jasa keuangan yang digunakan masyarakat. Perancangan dan kemampuan produk yang baik akan mempermudah pemakaian dan bisa digunakan untuk memenuhi pengelolaan hidup yang efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya stabil terkendala karena adanya pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat. Arus deras teknologi yang tidak bisa dihindarkan dan semakin cepat karena krisis pandemi 2019 silam, membuat beberapa interaksi secara luring lumpuh. Tidak hanya berpengaruh pada kehidupan masyarakat yang memasuki era baru, bahkan lembaga keuangan terdampak. Pada kondisi tersebut teknologi sangat berperan penting.
Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 adalah kebijakan OJK mengenai percepatan akselerasi digital. Transformasi menuju perbankan digital dinilai penting sebagai bahan acuan yang lebih konkret. Kebijakan tersebut dijabarkan dalam Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Proses akselerasi menuju perbankan digital menjadi tuntutan tersendiri pada industri perbankan guna menjadi yang terdepan dan tidak ketinggalan zaman, serta pemanfaatan digitalisasi secara maksimal.
"Kita tidak merepresentasikan OJK, tetapi kita membantu OJK untuk mensosialisasikan ini, supaya bank-bank di Indonesia selaras dengan blueprint transformasi digital perbankan OJK. Jadi kalau kita bergerak secara selaras alangkah baiknya, antara otoritas dan pelaku industri bergerak selaras," kata Founder dan chairman Intellectual Business Community Bayu Prawira Hie pada acara Digital Banking Awards 2022.
Pemanfaatan teknologi di bidang pelayanan keuangan membawa perubahan yang signifikan pada industri perbankan, yakni meningkatkan pelayanan yang inklusif, efisiensi operasional yang tidak hanya berlaku pada bank konvensional, tetapi berlaku juga pada perbankan syariah.
Arahan Presiden perihal percepatan transformasi digital di istana merdeka, Kamis (25/08) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam sambutannya memaparkan bahwa perbankan syariah dituntut mewujudkan transformasi digital secara cepat, yang bertujuan untuk memperkuat posisi di pasar syariah domestik dan global. Sambutan yang dikemukakan dalam acara yang dilaksanakan secara daring bertajuk 'The Future of Indonesia's Sharia Economy' pada 21 April 2022.
Dilansir dari laman bankbsi.co.id Rabu (9/11) dalam acara State-Owned Enterprises (SOE) International Conference 2022: Driving Sustainable & Inclusive Growth, yang dilaksanakan pada 17-18 Oktober 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center yang dimotori oleh Kementerian BUMN. Direktur BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa transformasi digital menjadi sangat penting.
"Digitalisasi melalui proses online banking menjadi hal tak terhindarkan. Saat ini transaksi dari electronic channel mencapai 85% di industri jasa keuangan. Transformasi digital membuat BSI mampu berkinerja impresif. Selain itu, memberikan nilai tambah bagi stakeholder BSI yang inklusif," ujarnya di sela-sela acara yang merupakan bagian dari agenda resmi Road to G20 Summit dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia tersebut.
Mengingat pentingnya hal tersebut PT Bank Syariah Indonesia berkomitmen dalam mewujudkan aspirasi transformasi digital pada perbankan syariah, didukung dengan percepatan pertumbuhan secara konsisten. Transformasi digital yang ditempuh BSI berupa inovasi baru perihal produk digital BSI, pengembangan produk serta memperkuat ekosistem digital berupa pengembangan Agile Squad, produk investasi dan asuransi di super apps, konversi beberapa cabang yang ada (existing) menjadi digital box atau bionic banking serta memberikan layanan berbasis digital untuk mempermudah transaksi dan berbagai produk digital lainnya.
Kesungguhan BSI dalam mendorong transformasi digital perbankan syariah dapat dilihat dari bentuk kerja sama yang dilakukan untuk memperkuat layanan, meningkatkan inklusi dan literasi perbankan Syariah di Indonesia. Teknologi yang digunakan sebagai enabler harus mampu berimbang dengan mitra teknologi yang tepat, guna meraih visi bersama.
Eka Nuraeni, Jurnalis LPM Gemasuara