Mudah sekali membuka rekening di Bank Syariah Indonesia (BSI). Tak perlu datang ke kantor cabang. Cukup gunakan jemari melalui handphone, dengan lebih dulu mengunduh aplikasi BSI Mobile.
Dimulai dengan mengklik Buka Rekening, Pilih Jenis Rekening, Upload Dokumen, Video Call untuk verifikasi, Rekening Berhasil dan Aktivasi, kemudian lanjutkan dengan Setoran Awal. Sederhana dan cepat bukan? Ya, hanya hitungan menit rekening langsung jadi dan saya bisa langsung bertransaksi secara digital melalui BSI Mobile.
Tak usah khawatir, BSI berkomitmen menjaga kerahasiaan data diri. Apalagi, BSI merupakan pelaku jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lagipula, bukankah kini sudah ada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. BSI pasti menjunjung tinggi penerapan 'payung hukum' itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi saya, memiliki rekening BSI berarti leluasa melakukan berbagai transaksi secara digital. Digital? Ya, di Beranda aplikasi BSI Mobile, serangkaian menu bisa saya pilih dan gunakan. Mulai dari Info Rekening, Transfer, Pembayaran, Pembelian, Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), Kotak Masuk, Manajemen Kartu, Info Kurs dan Emas, Informasi Limit, Keyboard, Aktivasi, Pengaturan Kata Sandi, Ubah Pin dan masih banyak lagi. Membuat saya termudahkan bertransaksi digital.
Contoh, usai santap malam di sebuah cafe dan saat sang kasir menyatakan belum bisa melakukan transaksi debet dari kartu ATM, maka layanan pembayaran digital BSI melalui QRIS pun sama-sama sepakati.
Bahkan tidak hanya di cafe saja bisa menggunakan layanan QRIS BSI, saya pun memanfaatkannya juga untuk membayar pesanan menu gado-gado yang penjualnya saban hari biasa mangkal dekat kantor saya. Sungguh praktis dan memenuhi kebutuhan layanan transaksi keuangan digital saya.
Kelebihan bertransaksi digital BSI Mobile lainnya yang membuat saya sangat mengapresiasi adalah kemudahan 'mengalap' berkah. Jujur, saya menyetujui benar tagline BSI, 'Dapatkan Rekening Anda dan nikmati pengalaman #lebihberkah bersama Bank Syariah Indonesia'. Saya kok membenarkan dan merasakan betul makna kalimat tersebut.
Insya Allah berkah, Aamiin. Karena melalui BSI Mobile, berbagai pilihan bisa saya lakukan dalam upaya berbagi dan meraup mahabbah Ilahi. Misalnya, saya ambil contoh. Ada semacam flyer yang menawarkan saya berpartisipasi dalam Wakaf Pembangunan Masjid, Berbagi Nasi Berkah, hingga Berdonasi secara Lebih Mudah. Khusus untuk Berbagi - Ziswaf (Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf) ada pilihan ikon menunya tersendiri. Menunya bersebelahan dengan menu Layanan Islami. Ada juga top up e-wallet, pembiayaan multiguna online bagi ASN, tarik tunai, dan layanan emas
Alhamdulillah lagi, dengan aplikasi BSI Mobile di genggaman, membuat saya juga semakin tidak ketinggalan informasi jadwal salat lima waktu, kemudahan menentukan arah kiblat, dan masih banyak lagi layanan #lebihberkah lainnya. Di sinilah, sungguh tepat bila BSI mengklaim sebagai Sahabat Finansial, Sahabat Spiritual dan Sahabat Sosial. Saya merasakan itu semua.
Semakin nyata, layanan digital BSI, seperti yang dikatakan bahasa gaul, bukan 'kaleng-kaleng'. Apalagi 'abal-abal'. Tidak.
Mengapa saya berani menyebut demikian? Coba telusuri saja prestasi yang diraih BSI untuk sisi layanan digital. Pasti membuat kita tercengang. Karena, bank yang baru berdiri awal 2021 ini sukses meraih 10 penghargaan sekaligus di ajang '11th Infobank Digital Brand Award 2022'.
Mau tahu apa saja penghargaan itu? Ini rinciannya. Mulai dari Best Overall Bank Umum Syariah untuk Corporate Brand (Peringkat 1), Best Overall Tabungan Bank Umum Syariah untuk produk BSI Tabungan Easy Mudharabah (Peringkat 1), Best Overall Deposito Bank Umum Syariah untuk BSI Deposito (Peringkat 2). Lalu, Best Overall KKB Bank Umum Syariah untuk BSI OTO (Peringkat 1), dan Best Overall KPR Bank Umum Syariah untuk BSI Griya Khasanah (Peringkat 1).
Selain itu, BSI juga meraih Best Overall Kartu Debit Bank Umum Syariah untuk BSI Debit (Peringkat 1), Best Overall Mobile Banking Bank Umum Syariah untuk BSI Mobile (Peringkat 1), Bank Umum Syariah untuk KBMI 3, Modal Inti di Atas Rp 14 Triliun sampai Rp 70 Triliun (Corporate Brand - Peringkat 1), Mobile Banking Bank Umum Syariah untuk BSI Mobile (Peringkat 1), dan Tabungan Bank Umum Syariah untuk BSI Tabungan Easy Mudharabah (Peringkat 1).
Berkat prestasi moncer itu, tak berlebihan bila aplikasi BSI Mobile dinobatkan sebagai mobile banking terbaik untuk kategori bank umum syariah di ajang 'Infobank Digital Brand Awards 2022'.
Menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi, penghargaan yang diraih semakin memacu menyuguhkan kinerja dan layanan lebih baik. Tak hanya itu, BSI pun kian berkomitmen berinovasi layanan jasa keuangan digital banking.
"Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis," tutur Hery dalam keterangan tertulis, Senin (26/12/2022).
Akselerasi digital juga menciptakan efisiensi yang semakin mendorong kinerja perseroan. Hal ini nampak dari lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile yang mencapai 4,44 juta pengguna atau naik 43% secara year-on-year.
Kenaikan ini dipengaruhi perubahan perilaku masyarakat yang kian beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM dan Internet Banking. Tidak tanggung-tanggung, 97% profil nasabah BSI sudah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Saya, pasti termasuk salah satunya.
Alhasil, transaksi kumulatif BSI Mobile per September 2022 mencapai 187,20 juta transaksi, dan berkontribusi memberikan fee based income hingga Rp 173 miliar.
Akselerasi digital memang jadi keharusan, seiring meningkatnya nilai dan kepuasan pelanggan. Menurut survei Islamic Financial Services Board (IFSB) 2020, sebanyak 77% dari Islamic Bankings mengindikasikan proses transformasi digital sistem perbankannya mengalami progress, dan hanya 3% yang baru berencana memulai digitalisasi.
Survei itu juga memuat lima alasan terbanyak, mengapa bank umum syariah harus bertransformasi ke layanan digital, yaitu melawan disrupsi dan persaingan dari pesaing lama (1,9%), guna mengurangi biaya operasi (1,71%), meningkatkan perolehan pendapatan (1,57%), penguatan kompetensi inti (1,57%), dan untuk mewujudkan bisnis model baru (1,54%).
Survei yang sama juga mengemukakan lima terbanyak risiko bank umum syariah bertransformasi digital. Kelima risiko itu adalah keamanan siber (76%), teknologi (59%), pihak ketiga atau outsourcing (57%), penguncian vendor (53%), dan risiko integritas data (52%).
Dari sisi BSI, risiko transformasi digital memang mutlak dipersiapkan, baik literasi maupun mitigasinya. Begitu juga dengan improvement dari sisi teknologi, dan dari sisi user experience. Tak salah bila Hery menekankan transformasi digital merupakan inti dari arah pengembangan perusahaan untuk mampu bersanding dengan jajaran bank syariah kelas dunia.
Kelas dunia? Seperti juga disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang berkomitmen mendukung BSI agar tumbuh lebih cepat, dan menjadi Top Ten Global Islamic Bank. BSI juga diharapkan semakin menjadikan Indonesia kiblat industri syariah dan ekosistem halal dunia.
R. Fadli Jurnalis KBR.com
(ads/ads)