UMKM Digdaya, Indonesia Berdaulat
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

UMKM Digdaya, Indonesia Berdaulat

Senin, 26 Des 2022 11:06 WIB
Achmad Faisal
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Ilustrasi UMKM
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Sebagai Negara yang penduduknya mayoritas muslim, merupakan yang hal fundamen bagi Indonesia memiliki lembaga keuangan dengan corak keislaman. BSI sebagai merger tiga bank syariah di Indonesia merupakan lembaga keuangan yang memiliki corak keislaman tersebut.

Sebagai lembaga keuangan yang baru, BSI tentu diharapkan mampu menjadi energy baru dalam mendorong perekonomian nasional, sebagai upaya terciptanya kemandirian ekonomi bangsa ini.

Sebagai lembaga keuangan yang baru, perlahan BSI mulai mendapat tempat di hati masyarakat, riset yang dilakukan oleh majalah Forbes, sebuah majalah bisnis dan finansial di Amerika Serikat, tentang The World's Best, menempatkan BSI pada posisi ke 5 bank terbaik di Indonesia. Hal ini tentu menjadi acuan untuk BSI terus berbenah diri menuju cita-cita BSI pada 2024 mendatang. Menjadi top 10 bank syariah dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menuju top 10 bank syariah dunia, BSI harus tetap melakukan evaluasi, inovasi, melihat peluang juga tantangan, dan yang utama adalah tetap berkomitmen pada kemaslahatan hajat hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Paling dekat adalah keberpihakan BSI kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas.

Kontribusi pelaku UMKM dalam menyelamatkan ketahanan perekonomian bangsa tidak ada yang bisa menafikkan. Dalam catatan sejarah kelam krisis Indonesia, pelaku UMKM memainkan peran sentral dalam keberlangsungan jalannya perekonomian.

ADVERTISEMENT

Sejarah mencatat, kontribusi UMKM pada tragedi krisis moneter tahun 1998 silam, saat banyak perusahaan besar yang jatuh dan gulung tikar, UMKM tetap berdiri tegak dalam terpaan badai.

Saat pandemi COVID-19 memporak-porandakan perekonomian seluruh Negara di penjuru dunia, UMKM kembali memainkan perannya sebagai penyelamat Negara terhindar dari kelaparan, UMKM tetap berdiri kokoh saat banyak perusahaan raksasa yang terkapar akibat keganasan wabah pandemi COVID-19.

Meski sampai hari ini UMKM tetap perkasa, bukan berarti tidak mendapatkan rintangan yang berat, Kondisi yang dialami oleh perusahan-perusahaan besar tentu juga dialami oleh UMKM, hanya saja manuver yang dilakukan oleh UMKM terbilang sukses, sehingga bisa secepatnya melakukan recovery.

Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Micro Mentor Indonesia pada maret 2020 lalu. Menyimpulkan terdapat ketidak stabilan Cash-flow pada tubuh UMKM. Penelitian ini memberi indikasi, bahwa UMKM membutuhkan sokongan agar tetap mampu bertahan sebagai penyangga perekonomian bangsa ini. Pada kondisi ini Peran BSI sebagai lembaga keuangan yang mengedepankan kemaslahatan umat sangat dibutuhkan.

Rio F Wilantara, dalam strategi dan kebijakan pengembangan UMKM, membagi dua hambatan yang dialami oleh UMKM, hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal terkait dengan (kelembagaan dan SDM), (pemasaran dan teknologi), dan yang utama adalah (modal intelektual). Sementara hambatan eksternal terkait dengan (pembiayaan usaha yang terbatas), (tarif biaya infrastruktur yang mahal) dan yang terakhir (layanan birokrasi yang tidak efisien).

Hambatan internal ini bersumber dari modal intelektual pelaku UMKM yang lemah, oleh membutuhkan pelatihan yang kontinu untuk mengasah skill dan soft skill. Sementara hambatan eksternal membutuhkan usaha aktif dari birokrasi dan lembaga keuangan seperti BSI untuk mengatasinya.

BSI sebagai lembaga keuangan yang di dalam struktur perusahaannya dihuni oleh beberapa aktivis muda Islam, tentu bisa melihat secara jeli apa yang dibutuhkan untuk memajukan UMKM. Peran mereka dibutuhkan untuk memecahkan kedua problem ini, sebab, jika ingin memajukan perekonomian nasional, salah satu poinnya adalah UMKM harus mendapatkan ruang yang terbuka lebar untuk mengekspresikan diri. Selain itu UMKM perlu mendapat sokongan dari berbagai pihak, seperti BSI. Hanya dengan jalan inilah UMKM bisa tetap bertahan dan naik kelas.

2023 mendatang diprediksi dunia akan mengalami resesi. Jika benar demikian, maka sudah pasti kondisi perekonomian Indonesia akan kembali mengalami ketidakpastian. Untuk mencegah kondisi ini, UMKM menjadi salah satu pilar penting untuk mendapat perhatian.

BSI, sebagai lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan memajukan perekonomian nasional, sesegera mungkin harus menemukan win-win solusi. Salah satu diantaranya adalah melihat potensi besar pada UMKM.

Dari segi ukuran, UMKM memang sangat kecil, tapi dari segi jumlah, ia seperti raksasa yang sedang tidur, mendominasi perekonomian Indonesia. Data Bank Indonesia menyebutkan jumlah UMKM tahun 2012 sebanyak 56,5 juta unit, sama dengan 99,99 persen keseluruhan pelaku bisnis nasional.

Menghadapi prediksi resesi pada 2023, UMKM mesti mendapat sokongan dari BSI. Sebab UMKM bisa dijadikan sebagai perisai untuk menghalau resesi. Selain itu, perlu kesungguhan dalam mengelolanya.

Setidaknya dengan UMKM yang menjamur maka lapangan pekerjaan akan semakin banyak bermunculan, secara otomatis angka pengangguran akan menurun, dan akan semakin sedikit orang yang kelaparan di negeri ini.

Kerja sama yang baik dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menghadapi resesi global yang diprediksi. Semua pihak bertanggung jawab dalam menjaga kestabilan perekonomian nasional.

Sebab hanya dengan kestabilan ekonomi nasional Negara bisa tetap berdiri kokoh, sebagaimana nawacita founding fathers yang tertuang dalam tiga rumusan trisakti (berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan).

UMKM ibarat lentera kecil di kegelapan, memberi cahaya kehidupan. Untuk menjaga lentera ini agar tetap memberi cahaya, dibutuhkan suplai minyak agar lentera tidak padam. BSI bisa menjadi penyuplai minyak untuk UMKM agar tetap bisa memberi cahaya dalam kegelapan. Hanya dengan UMKM digdaya, Indonesia berdaulat.

Achmad Faisal, Jurnalis Sulbar Update

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads