Geliat UMKM di Bumi Serambi Mekah
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Geliat UMKM di Bumi Serambi Mekah

Minggu, 25 Des 2022 17:40 WIB
Muhammad Fadhil
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Geliat UMKM di Bumi Serambi Makkah
Suami Yuliana, Murtala menunjukkan produk Capli Sambal Ijo di tempat produksi, Gampong Blang Oi, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Selasa (25/10/2022). (Foto: Muhammad Fadhil)
Jakarta -

Lahirnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi energi positif dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Hal ini tentu butuh sokongan pemerintah, agar mereka tumbuh dan berkembang sehingga dapat bersaing di pasar lokal, nasional, maupun internasional.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi salah satu perbankan yang selama ini ikut berperan dalam menyokong bangkitnya para pelaku UMKM di Tanah Air. Tercatat, ada 1037 UMKM yang saat ini menjadi binaan BSI. Dari jumlah tersebut, 777 UMKM berada di Provinsi Aceh.

Sebagai bentuk dukungan nyata, BSI meluncurkan BSI UMKM Center di Provinsi Aceh yang berlokasi Jalan Jenderal Sudirman I, Nomor 12, Gampong Lamtemen Timur, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh pada Rabu, 29 Desember 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BSI UMKM Center tersebut diharapkan menjadi "rumah besar" bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Sehingga, wisatawan maupun calon konsumen akan lebih terarah ketika ingin membeli produk UMKM karya anak Aceh.

Salah satu UMKM yang menjadi binaan BSI adalah, Capli Sambal Ijo. Owner Capli Sambal Ijo, Yuliana mengaku ikut merasakan dampak dari binaan tersebut. Kemitraan yang mereka jalin selama ini membuat produk Capli Sambal Ijo dikenal luas masyarakat, sehingga bermuara pada meningkatnya jumlah pemasaran.

ADVERTISEMENT

Dalam perjalanannya bersama BSI, Campli Sambal Ijo berhasil meraih juara tiga dalam kegiatan Talenta Wirausaha Bank Syariah Indonesia (BSI) 2022. Yuliana menerima anugerah itu di Jakarta pada Selasa, 12 Juli 2022.

"Alhamdulillah, kami bisa meraih juara tiga pada Talenta Wisausaha BSI 2022, ini tentu berkat dukungan dan doa semua pihak, termasuk dukungan pihak BSI," kata Yuliana saat ditemui di tempat usahanya, Blang Oi, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Yuliana merintis usaha tersebut bersama suaminya, Murtala sejak 2018. Usaha tersebut didirikan untuk menjawab permasalahan sulitnya pemasaran cabai yang dikeluhkan para petani di dataran tinggi Gayo.

Sulitnya pemasaran, kata Yuliana, menyebabkan hasil panen para petani membusuk, sehingga terpaksa dibuang. Usaha para petani yang menanam tanaman cabai akhirnya sia-sia karena tidak menghasilkan keuntungan.

"Petani rugi kalau begitu terus menerus, sehingga kami berinisiatif untuk membangun usaha ini dan bahan bakunya kami pasok dari mereka," kata Yuliana.

Kurang lebih lima tahun menjalankan usaha, Capli Sambal Ijo sudah mempekerjakan delapan karyawan. Lima di antaranya karyawan tetap dan tiga lainnya pekerja rumahan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga (IRT).

Khusus karyawan IRT, mereka bertugas membersihkan cabai yang tiba dari para petani. Setelah dibersihkan, baru kemudian diantar ke tempat produksi. Mereka dibayar sesuai dengan jumlah cabai yang berhasil dibersihkan.

"Dalam satu hari misalnya mereka bisa bersihkan 20-30 kilogram, mereka sudah dapat penghasilan Rp 60 ribu, tanpa keluar rumah," sebut Yuliana.

Yuliana sengaja mempekerjakan IRT agar mereka dapat menghasilkan uang. Mereka yang dipekerjakan adalah berasal dari sekitar lokasi produksi dan ekonominya rata-rata berada di kelas bawah.

Kata Yuliana, IRT tersebut berada di situasi sulit. Di satu sisi, mereka harus menetap di rumah karena menjaga anak dan rumah. Di sisi lain, mereka ingin bekerja agar bisa membantu perekonomian keluarga.

"Selama ini kami lihat, mereka ingin kerja, tetapi kondisi yang membuat mereka tidak bisa untuk keluar dari rumah. Mudah-mudahan dengan hadirnya Capli Sambal Ijo ini mampu membantu perekonomian keluarga mereka tanpa harus keluar rumah," kata Yuliana.

Geliat UMKM di Bumi Serambi MakkahSuami Yuliana, Murtala menunjukkan produk Capli Sambal Ijo di tempat produksi, Gampong Blang Oi, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Selasa (25/10/2022). (Foto: Muhammad Fadhil)

Capli Sambal Ijo diproduksi 15 kali dalam sebulan, di mana setiap produksi menghasilkan 350-400 pcs. Setiap pcs, Capli Sambal Ijo dijual dengan harga Rp13 ribu. Secara keseluruhan, Capli Sambal Ijo menghasilkan cuan jutaan rupiah setiap bulannya.

Produk Capli Sambal Ijo kini sudah merambah ke seratusan swalayan di 21 dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Dua kabupaten tersisa yakni Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh Selatan menjadi proyeksi dalam waktu dekat ini.

Selain di tingkat lokal, Capli Sambal Ijo juga sudah memasuki pasar nasional, melalui pemasaran online maupun pergerakan reseller. Hingga akhir 2024, Yuliana menargetkan usaha Capli Ijo merambah ke berbagai pelosok Nusantara.

"Mudah-mudahan di tahun 2025 kami bisa bangun pabrik besar dan Capli Sambal Ijo bisa diekspor ke luar negeri, semoga saja ekspektasi kami bisa direalisasikan, insyaallah," kata Yuliana.

Agar hal tersebut terwujud, Yuliana menilai pentingnya sokongan dari BSI yang memang selama ini telah banyak membantu. Keterlibatan perbankan syariah terbesar di Tanah Air itu dinilai sangat penting agar Capli Sambal Ijo naik kelas, dari lokal untuk dunia di tahun 2025 nanti.

"Selama ini kami di lokal dan sedang mencoba naik kelas nasional, serta mudah-mudahan cita-cita kami di 2025 naik kelas dunia," kata Yuliana.

Musrida, pemilik Ivone Care juga ikut merasakan peran BSI dalam menyokong UMKM di Bumi Serambi Makkah. Melalui BSI, Ivone Care kini telah merambah ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Medan dan Surabaya.

"Selama ini BSI membantu kami melalui penitipan produk di UMKM Center BSI, ikut bazar dan pembuatan QRIS BSI, semuanya gratis," kata Musrida saat dihubungi, Kamis (3/11/2022).

Dia mengatakan, Ivone Care diolah menggunakan bahan dasar minyak nilam yang menjadi komoditas utama di Aceh saat ini, lalu dicampur dengan bahan-bahan berkhasiat lainnya seperti menthol dan peppermint.

"Produk ini berkhasiat mengobati sakit kepala, mual, perut kembung, nyeri sendi, dan digigit semut," jelasnya.

Musrida terus berinovasi agar produknya mampu bersaing di pasaran, meski di tengah gencarnya masuknya produk sejenis yang mereknya lebih dulu terkenal. Lewat binaan BSI, ia optimis Ivone Care dapat mewujudkan itu.

"Semoga hubungan kami dengan BSI selama ini terus berjalan, terutama pelibatan kami UMKM ke pameran-pameran," kata Musrida.

Regional CEO BSI Region Aceh, Wisnu Sunandar saat dihubungi, Jumat (4/11/2022) menyatakan, pihaknya berkomitmen dalam membantu UMKM di daerah ini agar naik kelas. Salah satu bentuk dukungan adalah melalui penyaluran pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR).

Wisnu mencatat, per September 2022, BSI Aceh telah menyalurkan pembiayaan KUR sebanyak Rp2,1 triliun untuk pelaku UMKM di daerah itu. Menurutnya, ini adalah salah satu bukti nyata sokongan BSI untuk usaha ekonomi produktif di Tanah Rencong.

"Program penyaluran pembiayaan untuk UMKM sangat relevan, ini sesuai dengan misi BSI yaitu memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia," kata Wisnu.

Muhammad Fadhil

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads