Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Berkat Akselerasi Digital BSI
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Berkat Akselerasi Digital BSI

Minggu, 25 Des 2022 12:35 WIB
Muhammad Aking
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 menjadi titik balik bagi semua lini bisnis termasuk perbankan untuk berubah, beradaptasi dan berinovasi. Era pandemi bahkan membuka peluang pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital, di mana masyarakat banyak yang memilih bertransaksi secara cashless dan contactless.

Untuk menjawab perubahan perilaku masyarakat pasca masa pandemi, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang telah bertransformasi, menghadirkan mobile banking BSI menjadi sebuah super app yang menawarkan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.

Mobile Banking BSI terkoneksi dengan e-commerce dan fintech, serta mencakup aspek sosial dengan hadirnya fitur pembayaran zakat dan sedekah. BSI Mobile Banking menyediakan layanan Islami seperti arah kiblat, letak masjid terdekat, Al-quran juz Amma, QRIS hingga fitur E-mas memfasilitasi pembelian emas untuk nasabah secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mardiah Abukhaer, salah seorang nasabah BSI mengaku, layanan mobile banking BSI menjadi salah satu alasan baginya menjadi nasabah bank syariah terbesar di Indonesia itu. Layanan berbasis digital itu memudahkannya dalam aktivitas transaksi layanan keuangan, baik itu fitur layanan transfer uang, pembayaran maupun pembelian.

"Cek saldo tabungan hingga mutasi juga bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Selain itu, sebagai seorang muslim, fitur pembayaran infaq juga sangat membantu karena selalu mengingatkan untuk berbagi," kata perempuan yang bekerja di salah satu Rumah Sakit Bersalin di Makassar itu.

ADVERTISEMENT

Dengan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan keuangan, BSI kini telah mengakselerasi transaksi digital dengan mengusung sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual. BSI Mobile pun ke depan diharapkan menjadi channel literasi perbankan syariah yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dalam konferensi pers kinerja BSI triwulan III 2022, akhir Oktober lalu menjelaskan, transformasi digital serta efisiensi mampu mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan. Di mana DPK tercatat Rp245,18 triliun atau tumbuh 11,86% pada periode yang sama. Kemudian, pembiayaan tumbuh 22,35% menjadi Rp 199,82 triliun. Di sisi lain, NPF Nett juga sangat terjaga pada angka 0,59%.

Sementara upaya akselerasi digital yang selama ini dilakukan, kata Hery Gunardi, membuat pengguna BSI Mobile secara nasional melonjak hingga 4,44 juta, naik sebesar 43% secara yoy. Performa tersebut dipengaruhi perubahan perilaku masyarakat yang banyak beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.

Saat ini profil nasabah BSI sebanyak 97% telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Transaksi kumulatif BSI Mobile per September 2022 mencapai 187,20 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 173 miliar.

Tak hanya skala nasional, kinerja BSI Regional X Makassar yang meliputi Manado, Sulawesi dan Jayapura, sejauh ini juga terus tumbuh hingga 25%. Bahkan menurut Retail Financing Business Deputy BSI Region X Makassar, Taufan Anshari, hingga akhir tahun 2022, pertumbuhan nasabah BSI diproyeksikan mencapai 30%.

Melihat perubahan perilaku masyarakat yang mulai memilih bertransaksi secara digital, Taufan mengaku tengah mendorong pertumbuhan dari sisi layanan digitalisasi pada angka 40% hingga 50% di akhir tahun 2022. Ia pun melihat potensi pertumbuhan, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, masih sangat besar, mengingat penduduk di 'Tanah Angin Mammiri' ini yang mayoritas muslim.

Dengan positifnya kinerja tersebut, BSI berperan besar dalam mendongkrak kinerja industri keuangan syariah dalam mendukung perekonomian nasional, termasuk di Sulawesi Selatan. Terbukti, di tengah gejolak dan dampak pandemi, OJK Regional 6 Sulampua mencatat, aset perbankan syariah di Sulsel mengalami pertumbuhan tinggi yakni 15,35% yoy dengan nominal Rp 11,93 triliun.

"Pertumbuhan kredit syariah mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 20,89% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 6,18% yoy," urai Darwisman, Kepala OJK Regional 6 Sulampua.

Selain itu, DPK perbankan syariah juga mencatat pertumbuhan 7,98% yoy dengan nominal Rp7,99 triliun, lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 2,85% yoy dengan nominal Rp 107,64 triliun.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana, dalam laporan perekonomian Sulsel menjelaskan, selama pandemi, perbankan syariah cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perbankan konvensional dari sisi penyaluran pembiayaan.

"Kinerja pembiayaan perbankan syariah di Sulawesi Selatan pada triwulan II 2022 saja mencapai kinerja tertinggi, setidaknya dalam 7 tahun terakhir. Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah di Sulawesi Selatan tumbuh 19,43% (yoy) dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2016," ungkap Pak Cik, sapaan akrab Causa Iman Karana.

Di sisi lain, sambung Pak Cik, pesatnya layanan digital keuangan turut berpengaruh pada transaksi e-Commerce di Sulsel yang terus menunjukkan tren peningkatan, baik dari sisi nominal maupun volume transaksi pada triwulan II 2022.

Pada periode tersebut, nominal transaksi e-Commerce tumbuh sebesar 35,4% (yoy) atau mencapai Rp1,94 triliun. Sedangkan jumlah transaksi melalui e-Commerce juga meningkat sebesar 42,8% (yoy) atau mencapai 16,4 juta transaksi di sepanjang triwulan II 2022 .

"Sejalan dengan pertumbuhan transaksi e-Commerce Sulsel pada triwulan II 2022, transaksi dengan menggunakan uang elektronik juga menunjukkan peningkatan, baik secara volume maupun nominal transaksi.

Nominal transaksi uang elektronik pada triwulan II 2022 berhasil tumbuh sebesar 42,2% (yoy) atau mencapai Rp1,74 triliun. Dari sisi volume transaksi, terdapat 22,56 juta transaksi menggunakan uang elektronik, atau tumbuh 52,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.

Muhammad Aking

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads