Berbicara tentang perubahan adalah perubahan pada sesuatu atau situasi. Jika hal atau situasi yang berubah adalah budaya, maka budaya itu berubah.
Bahwa perubahan nada atau budaya pada hakikatnya merupakan transformasi mengikuti pemikiran zaman dan para penyalin. Padahal digital merupakan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat saat ini dan berdampak luas terhadap aktivitas seluruh organisasi milik perbankan syariah.
Jika melihat perkembangan digital yang memiliki dampak positif dan negatif, maka manajemen perbankan digital merupakan sarana penting untuk memelihara sistem yang memudahkan kerja perbankan untuk menjamin kualitas nasabah. Dapat dikatakan bahwa transformasi perbankan menjadi bank digital sudah pasti terjadi, mengingat pesatnya perkembangan transaksi digital dan langkah-langkah yang dilakukan OJK untuk memajukan perbankan.
Perbankan digital, dilihat dari dampaknya, dapat meningkatkan cakupan layanan perbankan yang ditujukan kepada masyarakat dan meningkatkan efisiensi perbankan sedemikian rupa, sehingga mendorong kegiatan ekonomi yang lebih besar. Namun, transisi ke perbankan digital juga harus mempertimbangkan beberapa masalah terkait akses internet yang adil di Indonesia, keamanan siber, dan ketenagakerjaan.
Manfaat Digitalisasi di Dunia Perbankan
Menurut Peraturan Badan Jasa Keuangan No. 12/POJK.03/2018, layanan Digibank adalah layanan bagi nasabah bank untuk memperoleh informasi, berkomunikasi, dan menyelesaikan transaksi perbankan melalui media elektronik, yang dikembangkan untuk mengoptimalkan nasabah nasabah. Menggunakan data untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, cepat, mudah dan sesuai kebutuhan (customer experience) dan pelanggan dapat melakukannya sepenuhnya secara mandiri, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.
Hal ini memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah bank untuk melakukan transaksi termasuk pendaftaran, pembukaan rekening, transaksi perbankan (tarik tunai, transfer dan pembayaran) dan penutupan rekening, termasuk memperoleh informasi dan transaksi lain di luar produk perbankan, termasuk nasihat keuangan (perbaikan layanan).
Layanan ini diciptakan sebagai respons bank umum terhadap perkembangan teknologi informasi dan era digital gaya hidup masyarakat. Di Indonesia, bank umum yang sebelumnya fokus pada layanan offline (di luar jaringan) mulai berinovasi untuk meningkatkan layanan mandiri dengan menggunakan media online.
Layanan ini berbeda dengan fitur mobile banking atau internet banking. Kedua fungsi ini hanya bisa disebut semi-digital banking karena cakupan layanannya masih terbatas. Misalnya, ketika menggunakan fitur mobile banking atau internet banking, kita masih harus mengunjungi kantor bank untuk memverifikasi dokumen atau mengotorisasi transaksi yang melebihi batas nominal transaksi yang ditetapkan oleh manajemen bank.
Pada saat yang sama, kami dapat menangani semua kebutuhan perbankan kami secara online melalui layanan perbankan digital. Tentunya sangat praktis dan fleksibel karena kita tidak perlu datang ke cabang bank dan menunggu antrean yang panjang.
Keunggulan layanan perbankan digital antara lain perbankan dapat dilakukan secara online, dapat digunakan kapan saja, di mana saja selama terhubung dengan jaringan, keamanan yang lebih baik dengan keamanan berlapis, kemudahan transaksi dan otorisasi transaksi, cepat dan nyaman karena tidak perlu. Antre di kantor dan tentunya lebih hemat biaya.
Selain itu, layanan perbankan digital memiliki beberapa kelemahan, antara lain layanan ini sangat bergantung pada Internet, meskipun didukung dengan keamanan berlapis, tetapi selalu ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba mencuri informasi pribadi dan bahkan meretas akun. Dan itu dapat menyebabkan pelanggan kehilangan kendali atas bisnis mereka. Melakukan transaksi keuangan berkat kemudahan yang ditawarkan oleh layanan perbankan digital.
Kekurangan Digital Banking
Selain banyak keunggulan yang ditawarkan, digital banking juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya koneksi internet. Selain itu, beberapa analis keuangan juga menilai risiko yang ditanggung nasabah jika terjadi likuidasi bank.
Nasabah tidak dapat melakukan transaksi perbankan sama sekali jika ada masalah dengan internet. Sistem keamanan perbankan digital memang aman, namun masih ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba meretas, misalnya mencuri informasi pribadi atau membobol akun. Berkat kemudahan yang ditawarkan oleh layanan perbankan digital, nasabah dapat melakukan transaksi yang tidak dapat diverifikasi (boros).
Layanan Perbankan Digital
1. Internet banking
Layanan perbankan digital pertama adalah internet banking, yang memungkinkan nasabah untuk melakukan operasi perbankan menggunakan komputer yang terhubung ke jaringan bank. Beberapa fungsi transaksi yang dapat dilakukan dengan bank online adalah:
• Pengiriman uang,
• Informasi saldo,
• Mutasi rekening,
• Informasi nilai tukar,
• Pembayaran tagihan (telepon, internet, listrik, kredit, kartu kredit).
2. Phone banking
Adalah layanan perbankan digital yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi perbankan dengan ponsel. Pelanggan dapat menghubungi call center dengan staf khusus yang siap melayani pelanggan dari jarak jauh. Transaksi berikut dapat dilakukan dengan bank telepon:
• Pengiriman uang,
• Informasi saldo,
• Mutasi rekening,
• Pembayaran (PLN, Kartu kredit, internet, asuransi, listrik, dll),
• Pembelian (ekstra saldo).
3. SMS banking
Berikutnya adalah SMS banking, layanan perbankan digital yang memungkinkan nasabah melakukan operasional perbankan melalui SMS (Short Message Service). Pelanggan dapat mengirim pesan ke nomor bank ini dalam format tertentu untuk menerima informasi yang diperlukan. Transaksi pembayaran berikut dapat dilakukan di bank SMS:
• Transfer uang,
• Informasi saldo,
• Perubahan rekening,
• Pembayaran (kartu kredit),
• Pembelian (tambahan saldo).
4. Mobile banking
Terakhir, ada mobile banking, layanan perbankan mirip dengan SMS perbankan, tapi lebih baik. Cara kerjanya adalah bank bekerja sama dengan operator seluler untuk memasang kartu SIM GSM nasabah dalam program khusus. Dengan program khusus ini, nasabah dapat dengan mudah mengelola aktivitas perbankannya. Berikut jenis transaksi yang dapat dilakukan di mobile bank:
• Transfer uang,
• Transfer rekening,
• Informasi saldo,
• Tukar informasi,
• Pembayaran (PLN, telepon, listrik, asuransi, kartu kredit, dll),
• Pembelian (saldo tambahan, saham).
Perbankan digital diharapkan dapat meningkatkan loyalitas nasabah dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Tiga negara pusat keuangan internasional telah menunjukkan dampak signifikan fintech terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, yaitu Singapura, Jepang, dan Inggris.
Ketiga negara ini menunjukkan bahwa lembaga perbankan dapat memperoleh manfaat yang besar dari hal ini, karena dapat menekan biaya operasional dan memperoleh dana murah dari nasabah, termasuk memperluas layanan dalam ruang dan waktu.
Gamal Marinyo, Jurnalis Nusantaratimur
(ads/ads)