Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar. Tak pelak jika hal ini menjadi salah satu modal utama dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Perbankan mulai bergerak dan membuat program berbasis syariah.
Momentum geliat perbankan syariah dimulai dengan beroperasinya Bank Muamalat pada 1 Mei 1992. Sejak itu berdiri beberapa bank syariah serta unit usaha syariah milik bank konvensional. Hingga saat ini tercatat ada 14 bank syariah dan 20 unit usaha syariah yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Namun, perkembangan perbankan syariah seperti berjalan lambat. Selama tiga dekade pangsa pasar bank syariah masih berada di kisaran enam persen (Insight, Buletin Ekonomi Syariah). Untuk mendorong bola yang sempat berputar pelan, mau tidak mau perbankan syariah harus berinovasi dan mengikuti tren digitalisasi perbankan untuk mendekatkan layanan syariah ke masyarakat. Tujuannya agar masyarakat mudah mengakses berbagai layanan perbankan syariah tanpa terkendala waktu dan tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang digitalisasi perbankan syariah memiliki warna tersendiri karena mengutamakan metode-metode berdasarkan prinsip Islam syariah dan menggunakan dasar hukum Islam sebagai acuan. Larangan yang dilakukan pada sistem keuangan syariah seperti riba, perjudian, monopoli, penipuan, dan gharar harus mendapat perhatian utama (DSN MUI, 2018).
Platform Digital
Saat ini, belum semua masyarakat terlibat dalam perkembangan digital perbankan, khususnya masyarakat di pedesaan. Namun tren digitalisasi perbankan semakin meningkat karena didorong oleh perubahan pola hidup yang semakin tergantung pada platform digital. Kehadiran industri e-commerce turut memegang andil besar dalam mendorong loncatan ke kebiasaan baru, yaitu dunia digital.
Laporan dari Badan Pusat Statistik (2021) mengungkapkan bahwa kunjungan masyarakat ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) semakin menurun. Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 55,66 per 100.000 orang dewasa menggunakan ATM untuk melakukan transaksi keuangan. Tiga tahun berikutnya jumlahnya menurun hingga tahun 2020 sebanyak 52,95.
Tren Digitalisasi Perbankan Mutlak Adanya
Menyadari perubahan yang terjadi di masyarakat dan semakin kuatnya tren digitalisasi perbankan, perbankan syariah, khususnya Bank Syariah Indonesia semakin gencar melakukan terobosan di bidang digitalisasi perbankan syariah.
Berpatokan pada rambu rambu-rambu yang berlaku serta dikombinasikan dengan perkembangan teknologi digital perbankan, Bank Syariah Indonesia membuat layanan perbankan berbasis teknologi digital berupa aplikasi BSI Mobile. Aplikasi ini menjawab kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti membuka rekening baru, melakukan transaksi perbankan, beribadah, dan berbagi. Semua dapat dilakukan dengan menggunakan HP.
Hasilnya memuaskan, keuntungannya tidak hanya berupa naiknya pendapatan bank berkat efisiensi biaya yang dikeluarkan, namun juga kepuasan nasabah karena bisa melakukan aktivitas perbankan dari mana saja dan kapan saja.
Pengalaman Menyenangkan dengan Bank Syariah Indonesia
Berkaitan dengan kemajuan dan terobosan yang terus dikembangkan oleh Bank Syariah Indonesia, saya teringat pada sebuah pesan. Isi pesan itu sederhana, memberitahukan bahwa proses pembuatan rekening di Bank Syariah Indonesia tengah berlangsung. Sebenarnya saya hampir lupa pernah mengisi formulir pembukaan rekening BSI. Waktu itu saya diminta membuat rekening BSI sebagai syarat dalam mengikuti proyek penulisan.
Sebenarnya ketika mengisi formulir, saya agak segan sebab proses pembuatan rekening secara daring tentu akan makan waktu. Akan jauh lebih cepat jika membuka rekening atau tabungan di kantor cabang. Cukup menemui customer service, isi formulir, menunggu proses pembuatan tabungan, memberikan setoran awal, dan rekening siap untuk digunakan.
Namun, apa yang saya khawatirkan seketika patah karena inovasi tanpa henti dari BSI membuat segalanya menjadi mudah. Untuk membuka rekening baru, calon nasabah tak perlu bersusah payah melangkah ke kantor cabang BSI, cukup mengunduhnya dari Play Store atau App Store. Pilihlah menu 'Buka Rekening', kemudian mengisi data-data yang diperlukan. Lakukan aktivasi melalui pesan yang dikirim melalui email atau nomor telepon. Segera aktivasi sehingga proses pembuatan rekening berjalan dengan baik.
Aplikasi BSI mobile memiliki sejumlah keunggulan seperti, memudahkan nasabah dalam mengatur keuangannya, kemudahan saat mencari lokasi masjid, waktu sholat, dan berbagi atau bersedekah.
![]() |
Bermitra untuk Menjangkau Nasabah
Tidak hanya itu, untuk mendorong peningkatan digital banking, Bank Syariah Indonesia membuat terobosan dengan menggandeng Grab. Kerjasama ini memungkinkan calon nasabah membuka rekening Bank Syariah Indonesia melalui aplikasi Grab.
Kemudahan layanan digital perbankan ini membuahkan hasil. Per September 2022, Bank Syariah Indonesia mencatat kenaikan jumlah pengguna aplikasi BSI mobile menjadi 4,44 juta user, naik sebesar 43% secara year on year (yoy) (www.banksci.co.id). Sementara itu transaksi kumulatif BSI mobile per September 2022 mencapai 187,20 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 173miiar.
Menurut Senior Vice President Corporate Secretary & Communication BSI, Gunawan Arief Hartoyo, Bank Syariah Indonesia tengah melakukan penguatan operasional melalui platform digital BSI melalui inovasi BSI Super App (Bisnis.com) yang akan mulai beroperasi pada awal tahun 2023.
Penutup
Inovasi dalam bidang perbankan tidak dapat dihindari. Digitalisasi perbankan menjadi jalan bagi perbankan syariah untuk meningkatkan nasabahnya, Bank Syariah Indonesia selaku perbankan syariah terbesar di Indonesia menyadari hal tersebut dan menjawab tantangan dengan membuat aplikasi BSI mobile. Layanan ini semakin mendekatkan layanan perbankan ke tangan nasabah. Di mana nasabah tidak perlu lagi bersusah payah mengunjungi ATM dan unit perbankan untuk melakukan transaksi perbankan.
Cukup menggerakkan jari tangan di layar HP, maka berbagai kegiatan perbankan seperti melakukan pembayaran, membayar zakat, atau hal lainnya dengan mudah. Kini, perbankan seakan dalam genggaman nasabah.
Utari Ninghadiyati
(prf/ega)