Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi BSI pada Ponpes

Kolom

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi BSI pada Ponpes

Muhammad Ulinnuha & Naili Saniyya - detikNews
Rabu, 21 Des 2022 17:59 WIB
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Bank Syariah Indonesia pada Pondok Pesantren

Perkembangan teknologi telah mengubah sendi-sendi kehidupan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi adalah perbankan.

Teknologi yang dimanfaatkan dalam perbankan biasanya berkaitan dengan informasi. Salah satu perbankan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pelayanannya adalah Bank Syariah Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut kemudian memunculkan sebuah pertanyaan, yaitu 'bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi pada sistem layanan Bank Syariah Indonesia?'

Pihak Bank Syariah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada para nasabah. Tujuan dari peningkatan kualitas layanan tidak hanya berorientasi kepada kepuasaan nasabah semata, tetapi bagaimana layanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

ADVERTISEMENT

Tidak peduli apakah mereka masyarakat metropolitan perkotaan atau masyarakat pinggiran di daerah pedesaan. Salah satu dari sekian banyak pengguna jasa layanan Bank Syariah Indonesia adalah lembaga pondok pesantren.

Saat ini, terdapat beberapa pondok pesantren yang mulai membuka diri untuk melakukan kerja sama dengan pihak Bank Syariah Indonesia. Lembaga pondok pesantren tersebut telah memanfaatkan beberapa layanan yang disediakan oleh pihak Bank Syariah Indonesia, seperti jasa peminjaman modal, e-banking, membuka tabungan, atau bahkan membayar tagihan bulanan.

Fenomena tersebut kemudian memunculkan pertanyaan baru, yaitu 'bagaimana pengaruh sistem layanan yang disediakan oleh Bank Syariah Indonesia terhadap pondok pesantren yang melakukan kerja sama dengan pihak perbankan?'

Perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan informasi memberikan banyak pengaruh pada sistem layanan yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia. Dikutip dari skripsi yang ditulis oleh F. Hidayat yang berjudul 'Pengaruh E-banking pada Bank Syari'ah', disebutkan ada beberapa alasan yang membuat Bank Syariah Indonesia memutuskan untuk memanfaatkan teknologi dalam memberikan pelayanan, antara lain:

  1. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perbankan syariah dapat memperluas jangkauan akses pasarnya.
  2. Meningkatkan mutu pelayanan jasa perbankan.
  3. E-banking dapat dijadikan sarana dalam berkompetisi di antara industri perbankan yang saat ini terasa semakin ketat.

Selain beberapa alasan di atas, perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan informasi pada gilirannya akan memberikan pengaruh yang sangat terasa pada industri perbankan.

Pengaruh-pengaruh tersebut dapat dilihat dari tujuan serta manfaat e-banking itu sendiri. Pengaruh-pengaruh positif yang dirasakan oleh industri perbankan, antara lain:

a. Business Expansion

Industri perbankan dapat memberikan layanan secara maksimal tanpa terkendala oleh batas ruang dan waktu.

b. Customer Loyalty

Perbankan dapat memberikan pelayanan maksimal terutama kepada nasabah yang sering melakukan mobilisasi. sehingga tetap merasa nyaman untuk melakukan aktivitas perbankan tanpa harus membuka account di bank yang berbeda tempat karena dia cukup menggunakan satu bank saja.

c. Revenue Improvement

Pihak perbankan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih ketika memberikan layanan perbankan melalui electronic banking. Selain itu, transaksi internet banking dapat meningkatkan penghasilan berbasis komisi atau biaya (fee based income) melalui nasabah yang melakukan transaksi.

d. Competitive Advantage

Perbankan yang memanfaatkan elektronik banking akan memiliki keuntungan lebih bila dibandingkan dengan perbankan yang tidak memanfaatkan elektronik banking.

e. New Business Model

Perbankan dapat menawarkan layanan yang dimilikinya melalui web yang tersedia.

Di sisi lain, penerapan teknologi informasi pada perbankan juga memberikan pengaruh negatif. Dikutip dari laman blog.ub.ac.id, ada beberapa dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi pada sektor perbankan, antara lain:

  1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet, maka transaksi barang yang dilarang akan semakin mudah.
  2. Kasus pembobolan rekening semakin marak terjadi yang pada gilirannya mengakibatkan kerugian finansial.
  3. Kasus penipuan melalui dunia online akan sering terjadi terutama pada perdagangan online

Salah satu bentuk layanan teknologi informasi yang disediakan oleh pihak Bank Syariah Indonesia adalah Edupay. Layanan edupay dikategorikan sebagai digital payment, yaitu sebuah teknologi untuk melakukan transaksi secara praktis dan aman (Dorothy Sagarayani, 2017).

Sementara itu, dilansir dari laman bankbjb.co.id disebutkan Edupay merupakan sebuah layanan yang disediakan oleh pihak perbankan yang berfungsi untuk memberikan jasa pembayaran pendidikan sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam masalah tersebut.

Di Yogyakarta, terdapat beberapa lembaga pondok pesantren yang telah menggunakan fitur Edupay. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Darul Qur'an wal Irsyad, Gunungkidul.

Lembaga tersebut telah bekerja sama dengan pihak Bank Syariah Indonesia dalam pengadaan fitur layanan Edupay. Tujuan dari kerjasama tersebut adalah untuk memudahkan wali santri dalam melakukan pembayaran tagihan bulanan. Selain itu, diharapkan wali santri memiliki sifat disiplin dalam melakukan pembayaran tagihan bulanan.

Bersumber dari Tugas Akhir yang dibuat oleh Umi Lailatul Adha, Linatun Mubarokah, dan Egi Agustin Magdalena yang berjudul 'Pengaruh Penggunaan Sistem Edupay Terhadap Kedisiplinan Wali Santri dalam Melakukan Pembayaran Tagihan Biaya Bulanan di MA Darul Qur'an', terdapat data yang menunjukan perbedaan kekurangan antara pembayaran secara manual dengan pembayaran melalui Edupay.

Berikut ini data rekap kekurangan pembayaran tahun ajaran 2019/2020 (pembayaran manual) dengan tahun ajaran 2020/2021 (sistem Edupay):

bsi write

Berdasarkan tabel tersebut, kita ketahui bahwa kekurangan pembayaran setelah menerapkan sistem edupay mengalami penurunan hampir 50% . Dari yang awalnya 707.314.00 berkurang menjadi 338.423.780.

Data tersebut membuktikan bahwa dengan menerapkan sistem edupay untuk melakukan pembayaran tagihan, kedisiplinan wali santri dapat ditingkatkan dalam melakukan pembayaran tagihan bulanan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh signifikan dalam penyediaan layanan di Bank Syariah Indonesia. Selain memberikan pengaruh yang positif, di sisi lain juga memberikan pengaruh negatif.

Pengaruh-pengaruh tersebut tidak hanya dirasakan oleh pihak Bank Syariah Indonesia selaku penyedia layanan, melainkan dirasakan pula oleh pihak nasabah sebagai pengguna jasa layanan pihak perbankan.

Nasabah di Bank Syariah Indonesia berasal dari berbagai kalangan, salah satunya pondok pesantren. Pondok pesantren yang menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia salah satunya adalah Darul Qur'an wal Irsyad.

Bank Syariah Indonesia melakukan kerjasama dengan pondok ini dalam pengadaan fitur edupay. Tujuan dari pengadaan fitur layanan tersebut adalah untuk memudahkan dan mendisiplinkan wali santri dalam pembayaran tagihan bulanan.

Muhammad Ulinnuha & Naili Saniyya

(ads/ads)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads