Bank Syariah Melek Digital

Kolom

Bank Syariah Melek Digital

Armensyah Lubis - detikNews
Rabu, 21 Des 2022 16:48 WIB
Transformasi Digital Bank Syariah Indonesia Mendukung Inklusi Keuangan
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Revolusi digital sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang begitu dahsyat secara drastis membawa perubahan yang begitu signifikan dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali pada industri keuangan. Dalam hal ini, European Banking Authority menyoroti dua hal penting terkait dengan trend perkembangan teknologi, yakni disrupsi digital dan transformasi digital. Disrupsi digital pada sektor industri keuangan melahirkan perusahaan-perusahaan yang memberikan layanan keuangan yang disebut dengan fintech (financial technology).

Keberadaan fintech ini tentu saja seperti pisau bermata dua. Di satu sisi membawa dampak yang positif bagi masyarakat, yaitu memiliki akses pada layanan jasa keuangan. Namun di sisi lain juga akan mendisrupsi industri keuangan khususnya perbankan apabila tidak direspon dengan sigap dan tepat.

Misalnya, dalam laporannya McKinsey menyebutkan bahwa industri fintech akan menggerus pendapatan bank tradisional sebesar 10% hingga 40% pada tahun 2025. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2017, fintech secara global menciptakan rekor dengan pertumbuhan yang signifikan, yakni mencapai USD 16,6 miliar dimana pada tahun sebelumnya hanya berjumlah USD 13,3 miliar. Berkat perkembangan teknologi, kehadiran fintech menjamur secara eksponensial dimana jumlah fintech di Indonesia sebanyak 325 perusahaan (fintech.id), sementara di tingkat di global hampir mencapai 30.000 perusahaan.

Perusahaan-perusahaan start-up ini tentunya mendapatkan keuntungan dikarenakan kemampuan inovasi yang mereka miliki dengan memanfaatkan teknologi seperti blockchain, artificial intelligence, dan big data dengan menawarkan layanan jasa keuangan kepada masyarakat seperti pembayaran digital, peer to peer lending, robo advisory dan financial planning.

ADVERTISEMENT

Karenanya, dunia perbankan baik konvensional terlebih-lebih industri keuangan dan perbankan syariah harus mengencangkan sabuk kehati-hatian dengan melek terhadap revolusi digital dengan melakukan adopsi trend digitalisasi dalam operasionalnya. Apabila fenomena fintech sebagai pemain baru dalam industri layanan jasa keuangan tidak disikapi dengan bijak oleh dunia perbankan, maka pertumbuhan perbankan, khususnya perbankan syariah akan jalan di tempat atau bahkan tertinggal jauh dengan pesaing lain baik perbankan konvensional maupun fintech.

Sebagai contoh ketika Paypal masuk pada industri keuangan dimana pada saat itu perbankan hanya menganggap perusahaan ini seperti semut kecil yang tidak membawa dampak yang begitu signifikan. Namun, di akhir tahun 2018 pendapatan Paypal mencapai USD 15,45 miliar dengan tingkat pertumbuhan sekitar 8% per tahun.

Kemudian pada tahun 2019, pendapatan perusahaan ini diperkirakan mencapai USD 18 miliar dengan tingkat pertumbuhan 18% per tahun. Begitu juga dengan Facebook yang memiliki pengguna lebih dari 250 juta pengguna di Eropa pada akhir tahun 2018 mendapatkan kewenangan dari Bank Sentral Irlandia untuk melakukan pembayaran di kawasan Eropa melalui platform Facebook Pay.

Lebih lanjut, di tingkat global 6 dari 10 orang secara aktif menggunakan layanan fintech dengan berbagai macam kemudahan yang ditawarkannya. Konsekuensinya adalah kehadiran perusahaan-perusahaan fintech ini akan mendisrupsi peranan bank sebagai financial intermediaries.

Berkaca pada contoh kasus di atas, maka industri perbankan terutama perbankan syariah harus berangkat dari zona nyaman dari physical menuju digital dan berbenah diri dengan melakukan digitalisasi. Apalagi, isu digitalisasi (IT) ini merupakan salah satu penghambat dalam pengembangan perbankan syariah Indonesia, yakni kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang belum memadai serta teknologi informasi (IT) yang belum dapat mendukung pengembangan produk dan layanan (Roadmap perbankan Syariah Indonesia 2015-2019).

Dengan demikian, transformasi digital di tubuh industri perbankan syariah adalah sebuah kemutlakan dan keniscayaan. Digitalisasi ini akan menjadi poin kunci bagi perbankan syariah dalam mempertahankan, meningkatkan performa produk dan layanan, dan bahkan menarik calon nasabah potensial terutama generasi millennial.

Per Juli tahun 2022, jumlah pengguna internet secara global ialah 5,03 miliar (63,1 % populasi dunia) sementara pengguna sosial media sebanyak 4,7 miliar atau setara dengan 59% penduduk dunia (statista.com). Adapun generasi millennial merupakan generasi yang paling banyak mengakses internet yaitu 93 persen.

Lebih lanjut, dalam penelitiannya The Cassandra Report menyebutkan bahwa generasi millennial menilai lembaga perbankan dari aspek teknologi yang dalam hal ini kemampuan sebuah bank dalam melayani nasabah lewat saluran dan platform digital dan mereka tidak ragu untuk beralih pada layanan jasa keuangan lain apabila mampu memberikan layanan yang lebih baik dan jauh lebih mudah.

Trend digitalisasi pada industri perbankan syariah mulai menggeliat dengan beragam inovasi layanan yang ditawarkan seperti Mobile Apps. Sejumlah lembaga perbankan telah membuktikan bahwa digitalisasi membawa arah baru dan mendatangkan aspek positif. Sebagai contoh salah satu bank terbesar di Turki meluncurkan aplikasi mobile banking, yakni Garanti App yang dianggap oleh banyak pengembang aplikasi sebagai salah satu aplikasi paling inovatif di bidang layanan keuangan.

Pengguna aplikasi ini meningkat begitu tajam setelah diluncurkan kepada masyarakat. Adapun fitur yang paling inovatif dari aplikasi ini ialah memungkinkan nasabah untuk mengatur keuangan bulanan dengan mengacu pada pengeluaran sebelumnya. Apabila pengeluaran nasabah lebih sedikit dari jumlah saldonya, maka Garanti avatar akan menyarankan nasabah yang bersangkutan untuk mentransfer kelebihan tersebut pada rekening tabungan. Sebaliknya, jika pengeluarannya lebih besar maka Garanti avatar akan memberikan notifikasi pada nasabah berupa penawaran untuk mendapatkan pinjaman dari bank.

Di Indonesia, momentum trend digital ini dimanfaatkan bank syariah terbesar di republik ini, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) berupa BSI Mobile sebagai upaya untuk memberikan manfaat bagi nasabah sebagai sahabat financial, sahabat sosial dan sahabat spiritual dengan berbagai fitur kemudahan, yaitu pembukaan rekening secara online, kemudahan transaksional melalui fitur transfer, belanja online, transaksi QRIS, top up pulsa, beli token listrik, top up e-wallet, pembayaran sekolah, dan pembiayaan, pembukaan Tabungan E-Mas dan juga Gadai Emas via Online.

Inovasi layanan digital ini menunjukkan pergerakan positif dengan user pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 Juta user naik sebesar 81% secara tahunan. Kenaikan ini tentunya tidak lepas dari perilaku masyarakat yang beralih ke dunia digital.

Dengan demikian, transformasi digital pada industri perbankan syariah memainkan peranan yang sangat vital dalam mempertahankan eksistensinya di tengah gelombang disrupsi baik dari sesama perbankan maupun non-perbankan. Karena pada hakikatnya, lembaga perbankan di era perkembangan teknologi ini tidak lagi mempertahankan cara-cara tradisional dan konvensional melainkan harus berpindah pada cara yang lebih revolusioner, yakni melalui beragam inovasi digital.

Seperti yang dikatakan oleh Breet King, seorang penulis berkebangsaan Australia dalam bukunya dengan judul Banking 3.0 bahwa Banking is no longer somewhere you go, it is something you do. Pernyataan ini selaras dengan apa yang pernah disampaikan oleh Bill Gates bahwa kita sangat membutuhkan perbankan tapi bukan bank. Artinya perbankan tidak lagi terfokus pada physical semata seperti kantor cabang melainkan bertransformasi menuju digital.

Armensyah Lubis

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads