Memiliki rumah atau hunian sendiri adalah impian setiap orang, apalagi bagi mereka yang sudah berumah tangga. Rasa ingin hidup mandiri dan bisa memberikan tempat yang nyaman untuk keluarga adalah impian seorang suami sebagai kepala keluarga.
Namun ada hal yang memilukan, saya membaca dari beberapa media online bahwa tak sedikit kaum milenial Indonesia yang belum mampu memiliki rumah sendiri. Kebanyakan alasannya, yaitu kesulitan dalam menyiapkan uang muka atau Down Payment (DP), biaya KPR bulanan yang terlampau tinggi, dan masih ada tanggungan lain.
Hal itu juga diperparah dengan laju inflasi yang tinggi, membuat semua harga barang menjadi naik secara signifikan. Seperti yang kita ketahui, harga properti di Indonesia semakin naik setiap tahunnya. Apalagi di tengah situasi perekonomian yang tak menentu seperti ini, pasti akan berimbas pada naiknya suku bunga KPR. Hal ini akan mengurangi buying power kaum milenial untuk membeli rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kita sebagai generasi milenial tidak perlu khawatir, karena BSI memiliki layanan KPR Syariah atas dasar akad murabahah (akad jual beli) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sehingga rincian biayanya jelas dan transparan. Sehingga tidak perlu khawatir jika terjadi inflasi karena KPR syariah tidak terpengaruh oleh inflasi, berbeda dengan KPR konvensional yang menerapkan sistem suku bunga fixed dan floating. Walaupun kita memilih fixed pun, di tahun tertentu akan menjadi floating suku bunganya.
Sedikit cerita pengalaman saya mengambil KPR syariah di BSI pada bulan Januari 2022. Sebagai pasangan muda yang baru menikah waktu itu, kami bertekad untuk memiliki rumah dulu dibanding membeli mobil. Alasannya simpel, karena harga properti tiap tahunnya naik sedangkan harga kendaraan tiap tahunnya turun.
Setelah berdiskusi dengan istri, akhirnya kami memantapkan diri untuk membeli rumah di daerah Bogor. Kebetulan pihak developer bekerja sama dengan BSI sebagai mitranya untuk membantu calon pembeli yang ingin membeli rumah secara KPR.
Alhamdulillah, dari proses screening sampai akad terbilang cukup lancar. Dengan dibantu dari pihak BSI dan developer, semua dokumen yang dibutuhkan bisa saya lengkapi dengan baik.
Awal Januari, saya mengajukan KPR dan di akhir bulan saya mendapat kabar bahwa pengajuan KPR saya diterima. Kemudian, saya melakukan akad KPR, bukan akad nikah ya hehe.
KPR Syariah BSI juga sudah meng-cover asuransi jiwa dan kebakaran. Jadi, baik nasabah dan rumah sudah terproteksi oleh asuransi. Selain itu, jika nasabah meninggal dunia, KPR akan dilunaskan oleh pihak BSI sehingga tidak akan dilimpahkan ke anggota keluarga dan orang yang ditinggalkan tidak perlu menanggung biaya KPR.
Bank BSI juga membuatkan dua rekening, yaitu Easy Mudharabah dan Easy Wadi'ah. Rekening Easy Mudharabah digunakan untuk transaksi perbankan dan cicilan KPR. Pihak BSI akan melakukan debit secara otomatis setiap tanggal 26. Sedangkan rekening Easy Wadi'ah sebagai simpanan darurat atau jaga-jaga, yang harus diisi deposit 1x KPR yang saldonya disembunyikan dan tidak bisa ditarik.
Dalam kerjasama dengan pihak developer, BSI juga sangat kooperatif. Pembayaran yang lancar serta prosedur pencairan yang tidak terlalu rumit membuat pembangunan rumah menjadi lebih lancar.
Jadi, kalau ditanya mengenai pengalaman saya menggunakan layanan syariah menggunakan BSI mobile, sejauh ini cukup puas karena selain aplikasinya yang user friendly. Kemudahan dalam bertransaksi serta keamanan data menjadi faktor utama dalam menggunakan aplikasi finansial. Semoga bank BSI selalu amanah ya.
Insyaallah, semoga di akhir tahun ini rumah sudah bisa ditempati karena sudah lama kami menanti. Semoga saya juga selalu diberi kelancaran rezeki supaya lancar membayar KPR di bank BSI. Aamiin.
Jadi buat teman-teman kaum milenial yang masih ragu atau belum berani mengambil KPR rumah, saya sangat merekomendasikan KPR syariah daripada KPR konvensional.
Ada beberapa tips dari saya, mengenai apa yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah secara KPR dari sisi finansial:
- Carilah spesifikasi rumah atau properti yang sesuai kemampuan finansial kamu. Karena akan berat di DP dan cicilan jika terlalu memaksakan.
- Carilah developer yang kredibel dan memberikan keringanan DP dan punya banyak opsi pembayaran termasuk KPR Syariah.
- Rajin-rajinlah mengunjungi property fair atau website properti. Di situ kamu bisa mendapatkan banyak informasi mengenai promo dan harga properti yang ditawarkan.
- Pastikan kamu lolos BI checking. Tidak memiliki banyak tagihan atau cicilan yang melebihi 50% pendapatan karena bisa mengurangi kredit skor kamu.
- Sebelum mengajukan KPR, hitung dulu apakah biaya cicilan KPR kurang dari 50% pendapatan atau lebih. Jika lebih dari 50% pendapatan, lebih baik cari properti yang lebih murah, atau sabar dulu sambil menabung. Bisa juga mencari side hustle untuk mendapatkan tambahan income.
Itulah pengalaman saya dalam menggunakan dan menikmati layanan syariah Bank Syariah Indonesia. Semoga tips di atas juga bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih.
Khoirul Amri, Karyawan Swasta