Sebuah pertanyaan yang sederhana, tetapi membutuhkan jawaban yang tidak mudah. Jika hanya menuruti keinginan seorang anak tentunya jawabannya akan sangat mudah. Tetapi kenyataannya, seorang anak tidak hidup seorang diri. Dia hidup dalam bayang-bayang orangtuanya. Dan orangtua juga punya keinginan tentang masa depan anaknya. Walaupun banyak juga oran tua yang membiarkan anaknya menentukan pilihannya sendiri. Tetapi tetap saja, orangtua akan melakukan pengawasan atau paling tidak mengamati dari jauh.
Melanjutkan Pendidikan
Bagi mereka yang memiliki kehidupan yang lebih baik, bisa memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi menentukan pilihan sekolah dan jurusan (program studi) juga menjadi permasalahan lagi. Semua itu tergantung kondisi keuangan keluarga dan kemampuan anak.
Seorang anak dengan kondisi keuangan keluarga yang sangat baik dan didukung kecerdasan yang baik tentu sangat mudah untuk menentukan pilihan kuliah. Bebas mau kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta. Bebas mau mengambil jurusan (program studi) apapun. Bebas mau di dalam kota atau di luar kota.
Tetapi bagi mereka yang memiliki kondisi keuangan yang pas-pasan dan kemampuan kecerdasan yang tidak mengecewakan, maka pilihlah kampus yang paling dekat dengan rumah. Tentunya dengan tidak melupakan jurusan (program studi) yang ingin ditempuh.
Dan ternyata, memilih kampus yang dekat dengan rumah merupakan hal yang sangat penting. Apalagi jika jarak kampus bisa ditempuh dengan jalan kaki. Selain untuk menghemat biaya dan waktu perjalanan, rumah bisa menjadi tempat base camp bagi teman-teman yang lain. Dan ada beberapa hal darurat yang akan bisa dirasakan nanti.
Menjadi Pengangguran
Sebenarnya, menjadi pengangguran setelah lulus sekolah merupakan pilihan yang terpaksa. Karena mereka tidak mempunyai pilihan lain yang lebih baik. Memang ada beberapa anak yang sengaja memilih menjadi pengangguran walau hanya sementara, misalnya hanya satu tahun. Itu pun biasanya mereka telah mempunyai rencana lain.
Menjadi pengangguran itu enak. Banyak waktu luang yang bisa digunakan. Bisa istirahat, tidur, makan, bermain, nongkrong atau apapun yang ingin dilakukan. Dan tidak ada batasan waktu. Pokoknya bebas. Tapi itu jika semua sumber daya keuangan tersedia. Jika tidak tentunya akan sangat menyedihkan. Duduk di depan rumah sambil melihat kosong ke arah depan.
Selain itu, dalam beberapa bulan setelah menjadi pengangguran, akan terdengar banyak omongan miring baik dari keluarga, saudara dan tetangga. Dan itu akan membuat hati semakin gelisah.
Melanjutkan Usaha Keluarga
Memang tidak semua anak memiliki keinginan melanjutkan usaha keluarga. Dan tidak setiap orangtua juga menginginkan anaknya meneruskan usaha keluarga. Apalagi jika jumlah anak dalam keluarga tersebut cukup banyak.
Namun pilihan melanjutkan usaha keluarga merupakan pilihan yang paling mudah. Semuanya telah tersedia. Tinggal bagaimana seorang anak mempertahankan yang sudah ada. Kalau perlu meningkatkan agar menjadi tumbuh dan berkembang.
Bekerja
Bekerja merupakan pilihan yang paling banyak dilakukan oleh mereka yang baru lulus sekolah (SMA/SMK). Beragam pilihan pekerjaan bisa dicari melalui dunia maya ataupun informasi dari tetangga maupun teman. Walaupun pada kenyataannya mencari pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan.
Demikian juga dengan tujuan bekerja. Ada yang bekerja untuk mencari uang. Ada yang bekerja untuk mencari pengalaman. Bahkan ada juga yang bekerja untuk mencari jodoh atau mencari kesibukan saja.
Bagi yang bekerja hanya untuk mencari uang, mereka bisa mencari pekerjaan di pabrik. Pabrik yang memiliki banyak jam lembur biasanya penghasilan karyawannya juga agak lumayan. Tetapi jika ingin penghasilan yang lebih besar, bekerjalah di daerah yang UMR-nya lebih tinggi.
Jika tujuan bekerja untuk mencari pengalaman, carilah pekerjaan yang bersifat lapangan. Dan salah satu pekerjaan yang mudah dicari adalah pekerjaan sebagai sales. Tetapi harap hati-hati kalau mencari pekerjaan sebagai sales. Perhatikan dengan teliti barang yang akan dijual dan bagaimana cara menjual barang tersebut.
Hampir semua barang yang dijual rata-rata memiliki sales. Mulai dari permen, makanan ringan, asuransi sampai mobil bahkan rumah mewah sekalipun memiliki tenaga pemasaran yang disebut sales. Dan untuk mereka yang baru lulus SMA, sebaiknya menjadi sales untuk toko-toko retail. Sales ini biasanya menawarkan barang dari distributor ke toko-toko retail yang berada di dalam kota.
Selain sales, ada juga yang namanya MD, merchandiser. Walaupun cara kerjanya berbeda dengan sales, tetapi tujuan akhirnya sama, menyalurkan produk dari distributor ke toko, biasanya toko retail modern.
Jika ingin bekerja yang tidak terkena terik matahari, bisa bekerja di toko retail yang banyak tersebar di dalam kota. Ada banyak pilihan mulai dari Indomaret, Alfamart, Yogya/Yomart, toko busana, toko alat tulis, toko bahan bangunan, toko elektronik, toko hape, dan lain-lain. Tinggal disesuaikan dengan bakat dan minat.
Tetapi jika tujuan bekerja hanya untuk mencari kesibukan atau bahkan untuk mencari jodoh, maka carilah pekerjaan yang paling menyenangkan. Carilah pekerjaan di mana banyak orang-orang baik berkumpul, misalnya di lembaga atau yayasan yang bersifat sosial di mana keuntungan bukanlah tujuannya.
Semoga beruntung dan mendapat kehidupan yang lebih baik.
(mmu/mmu)
Melanjutkan Pendidikan
Bagi mereka yang memiliki kehidupan yang lebih baik, bisa memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi menentukan pilihan sekolah dan jurusan (program studi) juga menjadi permasalahan lagi. Semua itu tergantung kondisi keuangan keluarga dan kemampuan anak.
Seorang anak dengan kondisi keuangan keluarga yang sangat baik dan didukung kecerdasan yang baik tentu sangat mudah untuk menentukan pilihan kuliah. Bebas mau kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta. Bebas mau mengambil jurusan (program studi) apapun. Bebas mau di dalam kota atau di luar kota.
Tetapi bagi mereka yang memiliki kondisi keuangan yang pas-pasan dan kemampuan kecerdasan yang tidak mengecewakan, maka pilihlah kampus yang paling dekat dengan rumah. Tentunya dengan tidak melupakan jurusan (program studi) yang ingin ditempuh.
Dan ternyata, memilih kampus yang dekat dengan rumah merupakan hal yang sangat penting. Apalagi jika jarak kampus bisa ditempuh dengan jalan kaki. Selain untuk menghemat biaya dan waktu perjalanan, rumah bisa menjadi tempat base camp bagi teman-teman yang lain. Dan ada beberapa hal darurat yang akan bisa dirasakan nanti.
Menjadi Pengangguran
Sebenarnya, menjadi pengangguran setelah lulus sekolah merupakan pilihan yang terpaksa. Karena mereka tidak mempunyai pilihan lain yang lebih baik. Memang ada beberapa anak yang sengaja memilih menjadi pengangguran walau hanya sementara, misalnya hanya satu tahun. Itu pun biasanya mereka telah mempunyai rencana lain.
Menjadi pengangguran itu enak. Banyak waktu luang yang bisa digunakan. Bisa istirahat, tidur, makan, bermain, nongkrong atau apapun yang ingin dilakukan. Dan tidak ada batasan waktu. Pokoknya bebas. Tapi itu jika semua sumber daya keuangan tersedia. Jika tidak tentunya akan sangat menyedihkan. Duduk di depan rumah sambil melihat kosong ke arah depan.
Selain itu, dalam beberapa bulan setelah menjadi pengangguran, akan terdengar banyak omongan miring baik dari keluarga, saudara dan tetangga. Dan itu akan membuat hati semakin gelisah.
Melanjutkan Usaha Keluarga
Memang tidak semua anak memiliki keinginan melanjutkan usaha keluarga. Dan tidak setiap orangtua juga menginginkan anaknya meneruskan usaha keluarga. Apalagi jika jumlah anak dalam keluarga tersebut cukup banyak.
Namun pilihan melanjutkan usaha keluarga merupakan pilihan yang paling mudah. Semuanya telah tersedia. Tinggal bagaimana seorang anak mempertahankan yang sudah ada. Kalau perlu meningkatkan agar menjadi tumbuh dan berkembang.
Bekerja
Bekerja merupakan pilihan yang paling banyak dilakukan oleh mereka yang baru lulus sekolah (SMA/SMK). Beragam pilihan pekerjaan bisa dicari melalui dunia maya ataupun informasi dari tetangga maupun teman. Walaupun pada kenyataannya mencari pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan.
Demikian juga dengan tujuan bekerja. Ada yang bekerja untuk mencari uang. Ada yang bekerja untuk mencari pengalaman. Bahkan ada juga yang bekerja untuk mencari jodoh atau mencari kesibukan saja.
Bagi yang bekerja hanya untuk mencari uang, mereka bisa mencari pekerjaan di pabrik. Pabrik yang memiliki banyak jam lembur biasanya penghasilan karyawannya juga agak lumayan. Tetapi jika ingin penghasilan yang lebih besar, bekerjalah di daerah yang UMR-nya lebih tinggi.
Jika tujuan bekerja untuk mencari pengalaman, carilah pekerjaan yang bersifat lapangan. Dan salah satu pekerjaan yang mudah dicari adalah pekerjaan sebagai sales. Tetapi harap hati-hati kalau mencari pekerjaan sebagai sales. Perhatikan dengan teliti barang yang akan dijual dan bagaimana cara menjual barang tersebut.
Hampir semua barang yang dijual rata-rata memiliki sales. Mulai dari permen, makanan ringan, asuransi sampai mobil bahkan rumah mewah sekalipun memiliki tenaga pemasaran yang disebut sales. Dan untuk mereka yang baru lulus SMA, sebaiknya menjadi sales untuk toko-toko retail. Sales ini biasanya menawarkan barang dari distributor ke toko-toko retail yang berada di dalam kota.
Selain sales, ada juga yang namanya MD, merchandiser. Walaupun cara kerjanya berbeda dengan sales, tetapi tujuan akhirnya sama, menyalurkan produk dari distributor ke toko, biasanya toko retail modern.
Jika ingin bekerja yang tidak terkena terik matahari, bisa bekerja di toko retail yang banyak tersebar di dalam kota. Ada banyak pilihan mulai dari Indomaret, Alfamart, Yogya/Yomart, toko busana, toko alat tulis, toko bahan bangunan, toko elektronik, toko hape, dan lain-lain. Tinggal disesuaikan dengan bakat dan minat.
Tetapi jika tujuan bekerja hanya untuk mencari kesibukan atau bahkan untuk mencari jodoh, maka carilah pekerjaan yang paling menyenangkan. Carilah pekerjaan di mana banyak orang-orang baik berkumpul, misalnya di lembaga atau yayasan yang bersifat sosial di mana keuntungan bukanlah tujuannya.
Semoga beruntung dan mendapat kehidupan yang lebih baik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini