Sampah dan limbah merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Masalah tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat, yaitu pada 2022 jumlahnya mencapai 273,87 juta orang. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan rumah tangga menyebabkan semakin beranekaragam pola dan jenis konsumsi masyarakat yang berdampak pada peningkatan jumlah, jenis, dan karakteristik sampah, serta timbulan sampah.
Di antara kota yang maju perkembangannya di dunia, beberapa negara sudah mengurangi dan memisahkan sampah dari keseharian masyarakatnya karena sampah merupakan masalah yang dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan. Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 dijelaskan bahwa selain ketiga masalah di atas, pengelolaan sampah yang tidak berwawasan lingkungan dan tidak sesuai dengan metode dan teknologi pengelolaan sampah juga menjadi salah satu penyebab yang memperparah masalah sampah di Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa timbulan sampah di Indonesia mencapai 17,7 juta ton per tahun. Komposisi sampah nasional didominasi oleh sampah sisa makanan 26,9%, sampah plastik 15,1%, kayu/ranting/daun 12,7%, sampah kertas 11,9%, dan sampah lainnya 8,3%. Sementara itu, sumber utama sampah nasional yaitu 40,6% berasal dari kegiatan rumah tangga.
Di antara kota yang maju perkembangannya di dunia, beberapa negara sudah mengurangi dan memisahkan sampah dari keseharian masyarakatnya karena sampah merupakan masalah yang dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan. Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 dijelaskan bahwa selain ketiga masalah di atas, pengelolaan sampah yang tidak berwawasan lingkungan dan tidak sesuai dengan metode dan teknologi pengelolaan sampah juga menjadi salah satu penyebab yang memperparah masalah sampah di Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa timbulan sampah di Indonesia mencapai 17,7 juta ton per tahun. Komposisi sampah nasional didominasi oleh sampah sisa makanan 26,9%, sampah plastik 15,1%, kayu/ranting/daun 12,7%, sampah kertas 11,9%, dan sampah lainnya 8,3%. Sementara itu, sumber utama sampah nasional yaitu 40,6% berasal dari kegiatan rumah tangga.
Dampak negatif yang ditimbulkan sampah kepada lingkungan yaitu sampah bisa menjadi sumber penyakit; sampah ini bisa menjadi tempat bersarangnya binatang maupun serangga yang dapat menularkan penyakit seperti lalat, kecoa, nyamuk, dan tikus. Selain itu, sampah juga dapat mengubah sifat tanah dan mempengaruhi tanaman.
Timbulan sampah plastik di perairan dapat menyebabkan tercemarnya ekosistem rantai makanan serta berdampak negatif secara ekonomi dan sosial terhadap kesejahteraan manusia, terutama pada keanekaragaman yang ada di wilayah perikanan, sumber daya laut dan sekitarnya, serta dapat merusak kawasan wisata. Plastik ini merupakan bahan organik yang mempunyai kemampuan untuk dibentuk ke berbagai bentuk apabila terpapar panas dan tekanan.
Plastik juga mudah terbakar, sehingga dapat mengakibatkan ancaman terjadinya kebakaran pun semakin meningkat. Mengingat seriusnya pencemaran sampah plastik akibat pengelolaan yang kurang baik, hal ini menuntut semua kalangan untuk turut ikut serta berperan aktif. Berbagai cara dapat dilakukan untuk membantu dalam mengurangi masalah pencemaran sampah yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan melakukan kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Reuse yaitu menggunakan kembali barang-barang yang terbuat dari plastik. Kemudian reduce yaitu mengurangi kegiatan pembelian atau penggunaan barang-barang yang terbuat dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai. Lalu recycle merupakan proses mengolah kembali barang-barang yang sudah dianggap tidak mempunyai nilai ekonomis lagi melalui proses fisik maupun kimiawi atau keduanya sehingga dihasilkan produk yang dapat dimanfaatkan atau diperjualbelikan kembali.
Selain cara di atas, juga terdapat cara lain dalam mengelola sampah plastik yaitu dengan membuat sampah plastik menjadi suatu karya seni yang bernilai jual. Salah satu contoh karya seni yang dapat dibuat dari sampah plastik yaitu keranjang atau dompet. Proses pembuatannya dimulai dengan mengumpulkan sampah kering, contohnya bungkus minuman atau makanan ringan seperti kopi, susu, dan mie instan, lalu siapkan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya, seperti gunting dan lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan pada Langkah-langkah dalam pembuatannya yaitu secara bertahap dan akan memakan waktu yang cukup lama jika masih pemula.
Langkah-langkah dalam proses pembuatan sampah plastik menjadi karya seni keranjang atau dompet yaitu
1. Membersihkan bungkus minuman ringan yang telah dikumpulkan dan dikeringkan. Lalu potong bungkus plastik tersebut menjadi dua bagian selebar 4 cm.
2. Potongan bungkus plastik selebar 4 cm tersebut dilipat ke dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. buat pita seperti ini
sebanyak yang dibutuhkan.
3. Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
4. Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertical seperti tanda plus (+) agar bisa dianyam ke arah atas. Apabila proses ini dilewatkan maka anyaman nantinya tidak akan berbentuk seperti keranjang atau dompet, melainkan hanya seperti tikar saja.
5. Setelah keranjang atau dompet selesai dibuat, bagian dalam dompet dapat ditambahkan kain perca yang sudah dijahit sebagai pelapis agar tidak bolong-bolong.
Dengan adanya informasi mengenai cara mendaur ulang sampah menjadi suatu barang yang berharga atau bernilai jual, maka dapat memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat serta dapat membantu mengurangi angka pencemaran sampah plastik sehingga terciptanya lingkungan dan ekosistem yang baik serta dapat menurunkan dampak negatif dari pencemaran sampah yang mendatangkan penyakit bagi masyarakat.
Pengetahuan masyarakat yang baik ditunjang dengan cara mengolah kembali sampah plastik yang baik pula dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi negara serta menjadikan negara terbebas dari pencemaran sampah plastik.
Simak juga 'Keren! Warga Rancaekek Sulap Popok Bekas Jadi Karya Cantik':
(mmu/mmu)