Jokowi, NU dan Pembangunan SDM
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Jokowi, NU dan Pembangunan SDM

Minggu, 12 Des 2021 10:14 WIB
Aminuddin Ma’ruf
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Aminuddin Ma’ruf
Aminuddin Ma'ruf (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta -

Muktamar NU ke-34 yang akan diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021 di Lampung kali ini sangat penting dan strategis karena dua hal. Pertama Muktamar NU adalah forum permusyawaratan tertinggi NU dan yang kedua karena memasuki abad ke-2 NU dengan tantangan dunia yang berubah secara fundamental.

Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dengan merujuk pada beberapa temuan seperti LSI yang menunjukkan bahwa warga muslim di Indonesia yang teridentifikasi sebagai NU sebesar 49,5 persen dan temuan Alvara Research Center dalam riset Potret Keberagamaan Muslim Indonesia menemukan sebesar 50,3 persen penduduk mengaku berafiliasi dengan NU, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian serius terhadap masa depan NU.

Sebagaimana diutarakan Presiden Joko Widodo pada Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama dalam pidatonya yang mengatakan "Di tengah perubahan dan tantangan zaman yang semakin kompleks, NU juga selalu berada di garda terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan negara. Kita semua melihat bukti Nahdlatul Ulama berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.......,"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dalam beberapa kesempatan saya berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo tentang NU, Presiden mengharapkan NU menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi umat dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Presiden sejak awal menempatkan pembangunan SDM sebagai fondasi utama pembangunan Indonesia Maju sebagaimana dijabarkan dalam visi-misi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tentang peningkatan kualitas manusia Indonesia yang menekankan pengembangan sistem pendidikan, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, menumbuhkan kewirausahaan, serta menguatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

ADVERTISEMENT

Visi-misi pemerintah tersebut menjadikan NU sangat strategis dalam mensukseskan agenda pembangunan SDM karena memiliki jamaah yang besar dan infrastruktur pendidikan yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. NU memiliki semuanya untuk menjadi pilar pembangunan SDM berkualitas sehingga dapat menopang kebangkitan Indonesia menjadi the emerging super power yang bermuara pada kemaslahatan umat.

Saya mengenal Presiden Jokowi sebagai sosok yang memiliki ketulusan hati (qolbun salim) untuk membangun hubungan emosional yang baik dengan NU. Sehingga di era ini, peran NU menjadi sangat strategis dan bernilai baik dari sisi peran sosial (Wazhifah Ijtima'iyah), dan juga peran kebangsaan (Wazhifah Wathaniyah).

Maka dalam Muktamar NU di Lampung yang akan datang, menurut hemat saya perlu adanya diskursus yang mengarusutamakan dua hal penting yaitu pembangunan ekonomi umat dan pengembangan sumber daya manusia.

Memulai langkah besar pembangunan SDM merupakan waktu yang tepat karena Indonesia tengah menghadapi the windows of opportunity dengan meningkatnya working age population melebihi angka dependency ratio. Artinya, Indonesia tengah menikmati bonus demografi.

Tentu, setiap peluang dan kesempatan kalau tidak dimanfaatkan akan menjadi bencana, begitu juga dengan bonus demografi. Apabila manusianya tidak memiliki kualitas pendidikan yang memadai, karakter kuat, dan keterampilan maka akan berbalik menjadi the windows of disaster dengan menjadi beban sosial dan ekonomi.

Pembangunan SDM dan Pesantren Merdeka

Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia adalah "li utammima makaarimal akhlaq", dalam rangka ikhtiar menyempurnakan akhlak. Artinya, pembangunan manusia akan dimulai dari pembangunan karakter (character building).

Kerja-kerja ini sejatinya sudah secara mengakar dilakukan oleh komunitas NU yang salah satu bentengnya adalah pesantren. Gagasan pesantren merdeka adalah sebuah ikhtiar untuk menjembatani pendidikan pesantren yang dinilai cenderung "tradisional" dengan keniscayaan dunia yang penuh dengan kebaruan.

Pesantren merdeka adalah upaya untuk menjadikan kaum santri sebagai manusia seutuhnya, dengan berbagai macam ruang yang tersedia di pondok pesantren, bukan hanya di mimbar-mimbar akademis. Untuk membangun pesantren merdeka, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, NU, pesantren itu sendiri, dan pelaku usaha.

Komitmen kuat negara untuk membangun pesantren merdeka ditunjukkan dengan disahkannya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Perpres 82 tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren mengenalkan skema baru yaitu Dana Abadi Pesantren. Kedua regulasi ini menjadi pijakan utama akselerasi pembangunan SDM melalui pesantren.

Tidak hanya pada regulasi, pemerintah juga menunjukkan komitmen dan keberpihakan pada pembangunan SDM melalui affirmative action salah satunya LPDP Santri. Selain itu, untuk memperkuat vokasi santri, pemerintah membuat Balai Latihan Kerja Komunitas di Pesantren. Keduanya, baik LPDP maupun BLK ditujukan untuk mengakselerasi pembangunan SDM Santri.

Pembangunan SDM juga harus ditopang oleh infrastruktur yang memadai, maka pemerintah membangun sarana dan prasarana pesantren seperti asrama santri dan pembangunan sanitasi pondok pesantren. Maka komunitas pesantren harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan negara sudah menunjukkan keberpihakannya sebagaimana kaidah "Tasharruful Imam 'Ala Raiyyah Manuthun Bil Maslahah", dasar dari kebijakan pemerintah adalah kemaslahatan.

Dukungan besar pemerintah kepada pembangunan SDM santri menunjukkan bahwa NU sangat strategis sebagai episentrum pembangunan SDM Indonesia yang berkualitas, maka perlu rumusan peta jalan pembangunan SDM NU. Memulainya, membutuhkan usaha sistematis yang komprehensif seperti investasi besar-besaran NU untuk perbaikan kualitas guru, infrastruktur yang memadai, perbaikan manejerial, dan perbaikan kurikulum yang adaptif.

Pesantren merdeka tetap berpegang teguh pada nilai, metodologi, dan kurikulum keagamaan yang menjadi keunggulan NU dan adaptif mengadopsi kurikulum modern berbasis perubahan mutakhir seperti Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) serta memberikan ruang kepada santri untuk berkreasi baik di dalam maupun di luar pesantren.

Fondasi pesantren merdeka terletak pada keseimbangan pendidikan keagamaan dan STEM dengan memadukan metode keterhubungan satu sama lain, kolaborasi, dan kreasi bersama (connectedness, collaboration, and co-creation). Dengan demikian, pesantren merdeka membutuhkan platform teknologi untuk menciptakan pendidikan bagi semua sehingga santri dapat memilih kebutuhan belajar sesuai minat, tujuannya mendorong terciptanya nilai dan kreasi baru.

Tentu grand design pesantren merdeka tidak akan berhasil apabila hanya menggunakan pendekatan top down dimana NU sebagai institusi mendesain pesantren merdeka sebagai sebuah platform modernisasi pendidikan pesantren, semuanya butuh partisipasi dan kolaborasi orang-orang terbaik NU untuk mulai ambil peran salah satunya adalah dengan mulai mengkonsolidasikan diaspora NU untuk membangun pesantren merdeka dengan transfer ilmu pengetahuan kepada santri NU.

Pesantren merdeka harus menjadi rumah besar bersama dengan mengedepankan kolaborasi. Langkah taktis untuk memulainya dapat melalui inisiasi konsorsium riset NU. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan inovasi dan paten santri tetapi bagian dari pilar utama pembangunan SDM masa depan.

Tentu yang terpenting dari semuanya adalah komitmen kuat bersama untuk mendorong peningkatan kualitas pesantren agar menjadi episentrum pembangunan SDM NU dan umumnya SDM Indonesia. Menutup tulisan ini, saya mengutip pidato Presiden yang mengatakan "Mari kita dukung terus NU agar bergerak dan terus berkontribusi untuk kehidupan bangsa dan memajukan peradaban dunia dengan islam nusantara yang rahmatan lil alamin".

Aminuddin Ma'ruf
Staf Khusus Presiden RI, Kader Nahdlatul Ulama

(knv/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads