Pengembangan Kawasan Green Energy Berbasis Technohome

Kolom

Pengembangan Kawasan Green Energy Berbasis Technohome

Samuel Liputra,S.Sn - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 19:23 WIB
Petugas mengecek deretan panel surya di Gedung Smesco, Jaksel, Kamis (16/9). Menurut data Kementerian ESDM, penggunaan PLTS atap atau solaruv melonjak tajam.
Foto: Pradita Utama-Permintaan Atap Panel Surya Terus Melonjak

IoT System

Dengan iot sistem, sebenarnya sangat membantu mengumpulkan informasi, melakukan perawatan, pemberitahuan jika ada kerusakkan, dan penghematan daya layaknya seperti asisten pribadi. Di mana IOT system dirancang untuk membantu segala aktivitas manusia agar lebih mudah dan dapat melakukan segala pekerjaan dari jarak yang cukup jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seharusnya dengan Techno Home dengan sedikit sistem mekanisme yang lebih kompleks sedikit akan menghasilkan kemurnian dari green energy yang sangat berkesinambungan dan sangat berpotensial dalam menciptakan unlimited energy. Di mana unlimited energy akan keluar dari perilaku manusia yang selalu bergerak yang ditangkap dan diubah menjadi energi khususnya energi Listrik.

Keuntungan

ADVERTISEMENT

Jika kita berbicara tentang keuntungan menggunakan Green energy, maka kita akan berbicara tentang energi yang tidak akan habis dan energi yang menjadi kekuatan utama dalam menjalankan aktifitas yang 80 % sudah menggunakan atau menggantungkan pada energi listrik. bahkan dengan Green energy dan techno home, akan membuat harga listrik semakin murah dan meminimalkan dampak polusi bagi sebuah lingkungan.

Hal ini bukan hanya berdampak pada satu sektor saja melainkan semua elemen kehidupan akan berubah. Bahkan, jika ditambah dengan program psikologi games dalam Iot akan membawa dampak dan ekosistem baru yang baik untuk lingkungan serta memungkinkan menjadi sebuah karya hidup baru yang lebih modern

Dengan Techno Home segala rutinitas manusia akan dibaca dan dibantu oleh teknologi untuk mencarikan gerakan statis yang akan memiliki dampak pengembangan sumber energi itu sendiri. Dan manusia akan membantu teknologi itu untuk mewujudkan alat yang dimaksud agar energi bisa didapatkan misalkan solar cell, wind charger, kinetic electric, dan semacamnya.

Kelemahan

Jika ada keuntungan, pasti juga ada kelemahan. di mana dari sektor Green energy dan Techno Home masih mengalami kendala dalam sisi pengadaan barang/ investasi. Dari hitungan pengadaan barang yang dilakukan secara mandiri didapatkan hasil bahwa satu rumah sederhana membutuhkan biaya yang hanya dapat dibeli oleh warga kelas atas. Hal ini dipicu dari harga panel solar yang mahal, harga perakitan kinetik yang cukup mahal dan masih banyak lagi

Dan jika dilihat harga yang telah dinyatakan, maka untuk green energy dan techno home sangat sulit terwujud. sehingga perlu peran dan dukungan semua pihak untuk pengembangan yang luar biasa dalam bidang material dan bidang penerapan sistem yang ada.

Solusi

Dari hal yang dipaparkan, kita dapat melihat potensi yang sangat luar biasa dari proyek ini dan memang halangan yang ada sampai saat ini adalah investasi biaya yang ada pada awal pembangunan dan instalasi awal.

Hal ini membuat proyek ini sering kali gagal dan tidak ada yang melirik solusi ini. Bahkan hanya sedikit orang yang memakai hal ini untuk keperluan yang sangat kecil. Bahkan ketika ada yang membuat taman surya ini pun tidak begitu dapat respon yang cukup baik

Maka dalam kesempatan ini kami ingin sekali membuat Green energy dan techno home berbasis cluster, di mana seluruh rumah 85 % menggunakan material green energy yang berbasis kinetik dan surya Cell. Hal ini memang perlu dukungan yang banyak dari beberapa perusahaan serta investor yang mampu dan mau mencoba hal yang mendasar ini.

Karena setelah dibuktikan secara teori dan hitungan memang pada awalnya untuk investasi sangat besar tetapi dengan kemampuan dan hal yang dapat dikerjakan oleh Techno Home, semuanya akan terbayar bahkan menjadi lebih menguntungkan. hal ini disebabkan karena listrik yang dipakai 65% berasal dari pekerjaan rutinitas manusia dan seluruh pendapatan listrik yang didapat akan mengurangi beban listrik yang dipakai.

Bahkan terpikir oleh kami akan membuat 2 space awal yaitu Techno Home berbasis cluster itu sendiri dan pembentukan lounge kebugaran yang terhubung dengan beberapa IoT yang berbasis ID bisa membantu penghuni untuk semangat menghasilkan green energy yang luar biasa bagi kawasan dan bagi dirinya sendiri.

Pembiayaan

Jika kita berpikir dari mana pembiayaan untuk proyek ini dan jika dijadikan cluster siapa yang akan beli cluster itu? Menurut kami untuk pembiayaan proyek ini akan bekerja sama dengan beberapa vendor dan pengembang besar yang peduli akan green energy untuk dunia yang lebih baik. Salah satu vendor yang diperlukan adalah developer, perusahaan jaringan, perusahaan perangkat teknologi, perusahaan kesehatan, dan masih banyak lagi.

Dan jika berdasarkan hitungan kami untuk melakukan pembuatan Green Energy dan Techno home membutuhkan alat yang tidak sedikit dan biaya investasi yang tidak sedikit pula diantaranya :

Panel Surya

Dengan luas tanah 1 Hektar sangat dimungkinkan membuat sebanyak 60- 65 rumah tipe 40 mΒ². Dengan kebutuhan 12 panel untuk dapatkan kapasitas 3 kWp. Luas tiap panel 1,7 meter persegi. Jadi Anda butuh atap 12x1,7 = 20,4 meter persegi yang tidak terhalang bayangan pohon atau bangunan sepanjang hari sejak matahari terbit sampai tenggelam. Sehingga membutuhkan 1 hektar tanah bisa menghasilkan kurang lebih 4000 watt perhari.

Biaya yang harus dikeluarkan adalah 780 Panel ( Estimasi rumah 65 dan satu rumah membutuhkan 12 panel) dan harga satu panel diperkirakan 9 juta - 13 Juta rupiah. Maka investasi awal rumah tersebut adalah sekitar Rp 11 miliar di luar rumah dan diluar biaya lainnya.

Dan jika dari PLN harga Rp 1.467 ( data kompas, 2018 ), maka nilai Rp 11 Miliar tersebut dapat BEP dengan sendirinya di kisaran 6 tahun dengan estimasi diluar pemakaian pakai listrik lainnya. Tetapi dengan umur solar cell yang diatas 10 tahun, maka secara tidak langsung investasi vendor akan untung.

Wind Catcher

Dengan adanya luas tanah dan bangunan di atas, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan penangkap angin yang berfungsi sebagai penggerak kinetik yang telah dimodifikasi dan akan menangkap pergerakan angin yang sangat kecil. Sehingga dapat bergerak untuk menangkap angin yang ada diluar rumah maupun yang akan masuk kedalam rumah. Dengan estimasi type yang diambil 100A x 24V = 2400W/jam

Biaya yang dikeluarkan untuk harga kisaran di Rp 5 Juta dengan estimasi satu rumah membutuhkan kapasitas 3 buah maka harga 1 rumah diperkirakan Rp 15 juta, sehingga investasi awal yang harus dikeluarkan kisaran Rp 1 miliar di luar biaya lainnya

Dan jika dari PLN harga Rp 1.467 ( data kompas, 2018 ), maka nilai Rp 1 Miliar tersebut dapat BEP dengan sendirinya di kisaran 1 tahun dengan estimasi diluar pemakaian pakai listrik lainnya. Tetapi dengan umur dari wind catcher yang diatas 5-6 tahun, maka secara tidak langsung investasi vendor akan untung.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads