Bagi kita semua, mencegah hilangnya income di kala pandemi sudah jadi fenomena umum. Contohnya bagi para pekerja dengan pemotongan gaji dan berbagai tunjangan. Lebih lagi bagi para pengusaha, penghematan dari ekses pengeluaran budget juga dilakukan seefektif mungkin. Para pengusaha usaha kecil dan menengah (UMKM) pun wajib memutar otak di tengah anjuran protokol kesehatan yang ketat.
Banyak pengusaha UMKM yang akhirnya kolaps. Kemenkop UKM memprediksi akan ada 50% lebih UMKM gulung tikar akibat pandemi. Sedang jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 60 juta unit usaha.
Demi menjawab tantangan ini, Pemprov Jawa Tengah pun membuat sebuah cara unik. Gubernur Ganjar Pranowo menginisiasi promosi lapak UMKM melalui akun sosial media miliknya. Melalui akun Instagram pribadinya, Ganjar Pranowo akan me-repost lapak dagangan pelaku UMKM di Jawa Tengah. Melalui tagar #LapakGanjar baik pelaku dan target konsumen UMKM bisa dicapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beralih ke lanskap ekonomi digital menjadi solusi tepat banyak pelaku UMKM di masa pandemi. Sampai saat ini, telah ada sekitar 8 juta unit usaha UMKM dalam ekonomi digital Indonesia. Kemenkop UKM berencana akan terus menambah jumlah pelapak digital menjadi 10 juta di akhir tahun 2020. Percepatan ini dilakukan mengingat daya survive UMKM harus tetap terjamin di kala pandemi. Sehingga, UMKM yang belum menyentuh lanskap ekonomi digital direkomendasikan untuk segera turut serta.
Inisiatif gerakan #LapakGanjar menjawab urgensi transisi lapak konvensional ke digital di atas. Selain sebagai media promosi produk dan jasa UMKM di Jawa Tengah. #LapakGanjar juga mendorong UMKM terbiasa dan lebih kreatif memasarkan produknya di ranah digital. Dengan 3 juta followers, membuat potensi eksposur produk dan jasa UMKM tentu akan sangat terbantu.
Kisah sukses #LapakGanjar sudah cukup banyak. Salah satu pengusaha batik dari Salatiga mengakui omset penjualannya meningkat 350% usai dipromosikan di #LapakGanjar. Pengusaha makanan teri bawang goreng asal Blora juga mengalami hal serupa. Usai mengikuti #LapakGanjar, produknya sampai dibeli oleh penyanyi solo senior, Ari Lasso. Pengusaha lain, dengan produk masker tenun juga mendapatkan efek penjualan berlipat usai dipromosikan via #LapakGanjar.
Kemudahan promosi via #LapakGanjar ini menjadi keuntungan. Karena hambatan umum para pelaku UMKM adalah gaptek dan kurang konsisten mempromosikan lapak digitalnya. Gaptek alias gagap teknologi terkait erat dengan penguasaan teknologi dan perangkatnya. Ditambah kurangnya konsistensi dalam mempromosikan lapak digital juga sering menjadi hambatan. Rasa malas jika pembeli jarang atau sedikit membuat lapak digital kurang diminati.
Namun #LapakGanjar mendobrak semua hambatan di kala pandemi. Pelaku UMKM cukup mem-branding produknya dengan bentuk visual baik. Lalu mereka harus follow akun Instagram beliau. Dan tunggu postingan syarat mengikuti #LapakGanjar dengan tema lapak yang berbeda. Bagi yang terpilih, Ganjar akan memberikan kolom story Instagram-nya untuk diisi produk UMKM.
Promosi dari #LapakGanjar juga bertujuan agar pelaku UMKM lebih semangat mempromosikan produk di lapak digital. Sehingga pelaku UMKM bisa mendapatkan promosi cepat, luas dan tepat via lapak digital. Mereka pun bisa menjaga konsistensi mem-posting dan memberikan informasi produknya via sosial media. Sehingga income UMKM di masa pandemi bisa terjaga, bahkan meningkat.
Sosial media seperti Instagram telah menjadi bagian tak terpisahkan manusia modern. Karena Ganjar melihat potensi sosial media sejak lama. Gubernur Jawa Tengah ini terkenal sebagai gubernur yang tidak cuek dan tanggap di sosial media. Sehingga promosi #LapakGanjar via sosial media milik Ganjar cukup bermanfaat. Apalagi untuk mendorong ketahanan ekonomi UMKM di tengah pandemi COVID-19.
Model promosi #LapakGanjar untuk UMKM patut diapresiasi dan dicontoh. Karena ranah UMKM kini juga menjadi pilihan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Ditambah kebutuhan pelaku UMKM untuk bertahan di kala pandemi. #LapakGanjar menjadi sebuah metode pendorong ekonomi kerakyatan yang out of the box.
Alih-alih memiliki akun sosial media pribadi hanya berbagi hal terkait pribadi. Ganjar Pranowo memilih untuk ikut terlibat menguatkan UMKM dengan caranya. Cukup sederhana jika kita melihatnya. Namun dampak yang ditimbulkan berupa repeat order dan jejaring penjualan tidak sederhana.
Usai pandemi, model promosi UMKM #LapakGanjar diharapkan tidak berhenti. Selain sebagai contoh pemimpin daerah lain. Model promosi ini menjadikan produk UMKM semakin dikenal warganya. Karena model promosi melalui pameran kadang tidak efektif. Selain mahal dan sering tidak konsisten. Berbeda dengan promosi melalui lapak digital.
Devie Rahmawati, Pengajar dan Peneliti Tetap Program Vokasi Humas UI sekaligus praktisi komunikasi
(akn/ega)