Manajemen Bencana pada Wabah Corona
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Manajemen Bencana pada Wabah Corona

Rabu, 11 Mar 2020 14:50 WIB
Aditya R
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Seorang Pria di Brisbane yang Baru Pulang dari China Diduga Terpapar Coronavirus
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Pada awal Maret 2020 Presiden Jokowi secara resmi menyampaikan kasus pertama virus corona di Indonesia. Dari penyampaian tersebut, perkembangan informasi mengenai virus corona di berbagai media mendapat tanggapan yang beragam dari publik. Tindakan yang diambil masyarakat pun juga demikian, ada yang tidak melakukan tindakan apapun dan ada beberapa masyarakat yang terlihat panik.

Bukti kepanikan di tengah masyarakat antara lain sulit ditemukannya masker dan hand sanitizer serta beberapa ramuan rempah yang semakin banyak dicari di berbagai kota. Penyebab kepanikan tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapat masyarakat. Informasi menjadi penting karena mampu memengaruhi keadaan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengambil keputusan, sehingga hal ini perlu dikelola dengan baik melalui manajemen bencana oleh pemerintah.

Perlu diingat bahwa bencana bukan hanya meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran lahan, gempa bumi, dan tsunami saja, tetapi wabah penyakit juga termasuk dalam kategori bencana. Oleh karena itu kejadian ini juga memerlukan mitigasi dan skenario penanganan yang matang terkait wabah penyakit yang mungkin saja bisa muncul di masa mendatang dan bisa ditangani dengan baik.

Sebelum masuk ke Indonesia, fenomena virus corona telah lama diketahui masyarakat. Jangka waktu tersebut seharusnya dapat diantisipasi oleh pemerintah agar siap sewaktu-waktu sampai ke Indonesia dengan melakukan mitigasi penyebarannya.

Mitigasi merupakan suatu kegiatan mengurangi risiko bencana agar tidak muncul kepanikan ataupun korban. Setiap upaya mitigasi memerlukan persepsi yang sama dari semua pihak, baik jajaran pemerintah maupun unsur masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pedoman dalam penyelenggaraan mitigasi bencana yang dapat dituangkan dalam bentuk standar pelaksanaan atau kebijakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelenggaraan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan beberapa langkah teknis yang perlu disampaikan ke masyarakat agar fenomena ini teratasi secara tepat dan tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Pertama, pemetaan wilayah. Melakukan pemetaan untuk daerah mana saja yang memungkinkan masuknya virus corona.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan akses masuk yang sangat terbuka lebar. Mulai dari udara, darat dan laut, sehingga melalui pintu masuk tersebut dilakukan mitigasi yang sesuai dengan keadaan disana. Lebih baik lagi jika ada pembatasan bagi orang yang datang dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

Kedua, pemantauan. Setelah mengetahui saluran masuknya virus ini, langkah selanjutnya adalah memantau perkembangan mobilisasi penduduk yang melakukan perjalanan keluar negeri. Indonesia sudah memiliki alat pendeteksi yang sudah terintegrasi dengan sistem, fasilitas, laboratorium yang memadai dan terstandar, hal ini juga sudah didukung oleh SDM yang dapat mengoperasikannya, sehingga dari sini tinggal kemauan pemerintah untuk melakukannya

Ketiga, penyebaran informasi. Hal ini menjadi perlindungan masyarakat dari risiko ancaman bahaya jika informasi tersebut akurat dari sumber terpercaya disampaikan secara cepat dan tepat pada masyarakat. Sumber yang terpercaya diperlukan untuk menghindari informasi yang menyesatkan. Sedangkan penyampaian secara cepat dan tepat sangat diperlukan agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk meningkatkan kewaspadaan.

Penyebaran informasi dapat dilakukan dalam bentuk penyebaran poster atau leaflet yang disebar melalui akun media sosial atau bekerja sama dengan media cetak dan online. Konten-konten dari informasi tersebut berupa latar belakang dan tindakan apa yang diperlukan saat sebelum atau saat virus tersebut menyerang kita.

Keempat, sosialisasi dan penyuluhan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dapat meneliti dan menganalisis gejala dari wabah ini dan hasilnya bisa diinformasikan kepada lembaga-lembaga kesehatan dan juga bisa dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemudian informasi yang diterima dapat disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat, bisa melalui pendidikan dan kegiatan-kegiatan sosialisasi dari dinas-dinas terkait.

Meskipun mitigasi bencana sudah dilakukan dengan baik, tetap tidak dapat menghilangkan setiap ancaman bencana tersebut. Oleh karena itu masyarakat tetap diharapkan selalu siap siaga dan selalu menjaga kesehatan dengan secara aktif mencari informasi mengenai standar-standar yang sudah banyak disampaikan oleh media online atau media cetak.

Aditya R mahasiswa Magister Manajemen Bencana Universitas Airlangga

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads