Semangat Muda dalam Kabinet Indonesia Maju
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Semangat Muda dalam Kabinet Indonesia Maju

Kamis, 24 Okt 2019 15:02 WIB
supadilah
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju (Foto: Wahyu Putro/Antara)
Jakarta -

Beberapa nama menjadi kejutan dalam susunan menteri Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (23/10). Nama yang paling menjadi sorotan adalah Nadiem Makarim yang dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Muhadjir Effendy yang kali ini dipercaya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Penunjukan ini cukup mengejutkan. Pasalnya, selama ini Nadiem akrab dengan aktivitas ekonomi digital. Nadiem adalah CEO Gojek yang menjadi salah satu usaha rintisan sukses di Indonesia. Jokowi sendiri memberi pesan khusus ke Nadiem sebagai Mendikbud. Presiden berharap ada link and match antara dunia pendidikan dan industri. Nadiem diharapkan bisa memimpin lembaganya untuk menyiapkan SDM yang siap kerja.

Karakter Pemuda

Undang-undang No. 40 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1) tentang Kepemudaan menyebutkan batas usia pemuda adalah umur 16-30 tahun. Jika menilik undang-undang tersebut, tidak ada menteri usia muda di kabinet Jokowi. Tidak ada menteri di bawah usia 30 tahun. Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di usia 35 tahun. Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dianggap sebagai representasi dari generasi muda saat ini diisi oleh sosok berumur 57 tahun, Zainudin Amali.

Bandingkan dengan negara jiran Malaysia yang menunjuk Syed Saddiq sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menteri Belia dan Sukan) yang saat itu usianya 25 tahun. Setidaknya, penunjukan anak muda diharapkan mampu menjadi penyambung kehendak generasi muda yang jumlahnya cukup signifikan.

Di atas Nadiem ada Wishnutama yang ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama di usia 43 tahun. Lalu disusul oleh Erick Thohir yang ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di usia 49 tahun. Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi menteri tertua dengan usia 72 tahun.

Meskipun usia muda belum menjamin kesuksesan dalam memimpin organisasi, tetapi karakter pemuda yang identik dengan pembaruan, kreatif, out of the box, energik, berani, dan bersemangat menjadi harapan agar bangsa ini maju lebih cepat. Indonesia butuh tangan-tangan berani yang mampu membawa bangsa ini bersegera bangkit dan mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang. Seperti kita ketahui, bangsa kita memang memiliki berbagai masalah yang butuh segera diatasi.

Di bidang pendidikan misalnya, Programme for International Student Assessment (PISA) menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-62 dari 72 negara yang disurvei. Di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada 2018 hanya naik sedikit menjadi 5,7 persen dari 5,2 persen pada 2017. Di bidang hukum, kasus pemberantasan korupsi seakan tidak ada habis-habisnya.

Keraguan Jokowi?

Jokowi pernah mengatakan hendak memberikan porsi kepemimpinan kepada anak muda. Iktikad Jokowi yang hendak mengangkat menteri di bawah usia 30 tahun tidak terbukti. Apa yang membuat Jokowi batal mempercayakan posisi pembantunya kepada anak muda?

Apakah belum ada anak muda yang mampu meyakinkan Jokowi bahwa mereka dapat seirama dengan presiden? Banyak anak muda Indonesia yang berprestasi. Namun sepertinya pesona mereka belum cukup meyakinkan Jokowi untuk meminangnya sebagai pembantu presiden. Bisa jadi, Jokowi mengkhawatirkan kemampuan anak muda jika harus membawahi banyak orang tua dalam sebuah lembaga kementerian.

Selain itu, Jokowi juga mempertimbangkan track record atau rekam jejak sosok anak muda yang diharapkan mampu melaksanakan tugas manajerial. Inilah yang mungkin masih meragukan Jokowi.

Sementara itu, di ranah legislatif kaum muda telah mendapatkan tempat. Ada Hillary Brigitta di usianya 23 tahun yang tercatat sebagai anggota DPR termuda. Mencalonkan diri dari daerah pemilihan Sulawesi Utara, Hillary berhasil mengantor di Senayan dengan meraih suara 70.345 suara.

Usia muda juga bukan jaminan seseorang dapat memimpin dengan baik. Menteri Pemuda dan Olahraga periode sebelumnya, Imam Nachrawi ditangkap KPK, menjadi tersangka atas dugaan kasus suap. Maka yang terpenting adalah integritas. Muda atau tua yang utama adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan bahwa dia bisa menjaga amanah.

Semoga para menteri yang terpilih mampu memiliki karakter generasi muda. Fisik boleh tua, tapi semangat harus tetap muda. Semoga mereka sukses dengan amanahnya, mampu menyelesaikan tugas hingga akhir jabatannya.

Memanfaatkan Peran

Dalam beberapa bidang, slogan "Yang Muda Yang Berkarya" atau "Yang Muda Yang Dipercaya" memang sudah terbukti. Namun dalam kasus penunjukan menteri sebagai pembantu presiden ini, kaum muda belum mendapatkan kepercayaan. Generasi muda belum mendapatkan tempat.

Maka, ini menjadi semacam penyadaran agar generasi muda terus berkarya dan membuktikan bahwa dirinya layak untuk dipercaya memimpin negeri ini. Agar anak muda tidak melulu menjadi objek, tapi bisa menjadi subjek kepemimpinan.

Namun yang lebih penting adalah kemauan generasi muda untuk berkontribusi di mana pun dan pada jabatan apapun. Perlu disadari bahwa jabatan hanyalah sarana untuk berkontribusi. Tidak harus jadi menteri untuk berkontribusi. Tidak harus menduduki jabatan tertentu untuk berkontribusi. Kita pasti bisa berkontribusi dengan posisi kita.

Masing-masing harus memanfaatkan perannya untuk kemajuan bangsa. Salah satu langkah untuk memajukan negara kita adalah dengan merajut persatuan dan kesatuan.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang sebentar lagi kita peringati semoga menjadi spirit untuk persatuan generasi muda. Sudah 91 tahun semangat Sumpah Pemuda menginspirasi kita. Tanggalkan perbedaan organisasi, kesampingkan ego, dan lupakan kepentingan pribadi agar kita bisa bergandengan tangan demi negara untuk dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik sebagaimana yang menjadi cita-cita kemerdekaan kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supadilah guru di SMA Terpadu Al-Qudwah, Banten

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads