Ferry datang dengan statusnya sebagai Penasihat Dewan Pengurus Perkumpulan Usaha Memajukan Anak Bangsa. Pertemuan berlangsung di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017) siang.
"Kita tetap jalan sehat, mengundang Pak JK sesekali bergabung, nanti kita sesuaikanlah jadwalnya," kata Ferry usai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tagline kita kan 'merawat Indonesia dengan cinta', jadi kita bilang kita harus keluar dari tema-tema yang sangat kaku tidak menyentuh, toleransi, pemahaman kemajukan, itu kan intinya rasa cinta," ujar Ferry.
"Kita orang yang bergerak awalnya dari olahraga bersama. Setiap Selasa Kamis kita di Ragunan. Lama-lama kita ngobrol, namanya aktivis ngobrol banyak hal. Ya udah kita strukturkan lah, akhirnya jadi perkumpulan ini," jelasnya.
Menurut Ferry, JK juga suka akan hal-hal detail. Misalnya saja terkait pergantian bahan bakar dari minyak tanah ke gas.
"Sama kayak Pak JK suka mengerjakan hal-hal detail. Itu menjadi remover untuk perubahan besar. Dia bilang tadi subsidi terbesar BBM untuk minyak tanah. Bagaimana kita mengganti minyak tanah menjadi gas. Kalau menyetop subsidi minyak tanah, orang pada marah. Tapi dia mengganti menjadi gas, itu kan detail," tutur Ferry.
Ferry menambahkan, kegiatan DP-PUMAB telah sampai ke Malaysia. "Kita diundang bahkan ke Bernama. Diskusi bagaimana meningkatkan semangat keserumpunan Indonesia-Malaysia," imbuhnya.
Selain Ferry, dari DP-PUMAB juga hadir antara lain Sofhian Mile, Afni Achmad, Syamsuddin, Ade Adam Noch, Tigor Sihite, Ambia Boestam, Mohamad Bahri, Jumrana Salikki, Abdullah Hafida, Lilik Muflihun, dan Syahrir Lantoni. (rna/idh)











































