Bupati Dedi: Hoax Itu Orang Tak Paham dan Berguru pada Ketidaktahuan
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Surat Terbuka Hantam Hoax

Bupati Dedi: Hoax Itu Orang Tak Paham dan Berguru pada Ketidaktahuan

Rabu, 08 Feb 2017 15:11 WIB
Dedi Mulyadi
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Purwakarta - Penggunaan media sosial melahirkan spirit baru. Ada banyak postingan dan cuitan tiap detik. Posting yang tidak memiliki nalar akademis dan pijakan kebeningan hati melahirkan cerita dan emosi yang berdimensi kebohongan.

Sajian tak bernalar dan tak bernurani adalah kehampaan ruang. Melahirkan racun dan membuat para penghuni sesak nafas atau terhalusinasi dengan emosi. Implikasinya konflik sosial akan berkembang, saling curiga berdasarkan fakta ceunah (katanya). Kekacauan sosial akan terjadi, bahkan akan tumbuh konflik individu atau kelompok.

Dalam cerita pewayangan, Arjuna, kesatria tampan dari Pandawa, tega membunuh Semar Pawong setianya karena berita hoax yang disebarkan oleh Resi Dorna yang berada di pihak Kurawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita bohong sering disebar oleh orang atau kelompok yang berhalusinasi karena latar penderitaan atau obsesi kejayaan. Obsesi tanpa nalar hanya akan mewujudkan mimpi tak bertepi. Kata orang sunda, lamun melak sugan, tangkalna jigana, daunna meureun, buahna duka teuing. Artinya kalau menanam lamunan, hanya berbatang, berdaun, berbunga dan berbuah mungkin, hasilnya tidak tahu.

Hoax itu orang tidak paham dan berguru pada ketidaktahuan. Bingung di jalan lalu bertanya pemberi alamat palsu, hanya enak kalau dinyanyikan Ayu Ting Ting.

Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta

Hantam Hoax merupakan program detikcom dalam memperingati Hari Pers Nasional yang didukung sejumlah tokoh dalam bentuk surat terbuka. Selengkapnya klik di sini: detik.com/hantamhoax (err/try)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads