Memahami Konflik Suriah, Tragedi Kemanusiaan Terbesar Abad 21

Kolom

Memahami Konflik Suriah, Tragedi Kemanusiaan Terbesar Abad 21

M Najih Arromadloni - detikNews
Rabu, 18 Jan 2017 12:40 WIB
M Najih Arromadloni saat berada di Aleppo 16 April 2016 lalu (Foto: dokumentasi pribadi)

Polemik Bantuan Kemanusiaan

Informasi tentang adanya penyimpangan bantuan kemanusiaan ke Suriah yang jatuh ke tangan kelompok teroris, sempat membuat masyarakat Indonesia resah, ini terjadi setelah Euro News memberikan laporannya dari Aleppo pasca ditinggal pemberontak (14/12/16). Tapi bagi WNI yang tinggal di Suriah, kasus ini bukan merupakan fenomena yang baru.

Berdasarkan informasi dari KBRI Damaskus, sejak permulaan konflik pemerintah Suriah memang amat ketat dan protektif dalam hal memberikan izin masuk bantuan kemanusiaan. Hal ini wajar karena berbagai lembaga bantuan kemanusiaan atau NGO sering kali dijadikan kedok dan memiliki rekam jejak dengan agenda terselubung. Info dari KBRI Damaskus pula, bahwa lembaga kemanusiaan Indonesia yang sejak awal berkoordinasi dengan KBRI adalah afiliasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan MER-C.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sini bisa disimpulkan bahwa mayoritas bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang masuk ke Suriah adalah ilegal. Menyalurkan bantuan kemanusiaan di medan perang memang tidak mudah. Lembaga bantuan kemanusiaan seperti IHR dan ACT misalnya, tidak menyalurkan sendiri donasi yang mereka dapat, melainkan melalui link IHH (Insani Yardim Vakfi). Sedangkan IHH adalah sebuah LSM Turki yang memiliki ikatan kuat dengan grup teroris Free Syrian Army, begitu pula dengan al-Qaeda.

Harian Turki, Hurriyet, melaporkan hasil investigasi (3/1/2014) yang menemukan amunisi dan senjata dalam jumlah besar dari truk IHH yang menuju Suriah, dengan kawalan personel intelijen Turki. Terkait IHH, Dubes Rusia untuk PBB pernah berkirim surat ke DK PBB (18/3/2016), bahwa IHH bersama-sama dengan Besar Foundation dan The Iyilikder Foundation mensuplai persenjataan dan logistik kepada ISIS atau Islamic State (IS).

Penutup

Krisis Suriah yang begitu memilukan seharusnya mengetuk hati kita untuk lebih peduli dan melihatnya melalui perspektif kemanusiaan. Turut mendorong dihentikannya perang, bukan malah ikut menyulutnya, atau bahkan mengimpornya ke sini. Untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah.

Konflik Suriah memberikan sebuah pelajaran yang amat berharga bagi kita tentang nikmat kebhinekaan dan kewajiban mutlak bersatu padunya antar entitas generasi bangsa, untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur...

*) M Najih Arromadloni adalah alumni Universitas Kuftaro Damaskus dan Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami).

(nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads