Angka empat menunjukkan tentang perjanjian kelahiran sebagai makhluk bumi yang mendiami sebuah wilayah domisili, bersifat geografis yang meliputi empat jenis material; tanah, air, udara, dan api (matahari). Keempat material tersebut merupakan bahan dasar terbentuknya wujud material manusia sehingga persenyawaannya melahirkan watak yang bersifat hidup.
Kehidupan adalah persenyawaan. Persenyawaan adalah spirit kasih sayang. Dalam prinsip kasih sayang selalu ada yang didahulukan, selalu muncul sifat mengalah, bahkan berkorban untuk kepentingan perjalanan kehidupan itu sendiri. Sifat mengalah dan berkorban atas nama cinta tak akan melahirkan rasa sakit hati karena dikalahkan dan dikorbankan. Senyawa material tersebut melahirkan identitas yang membentuk karakter pada setiap wilayah kemudian melahirkan keragaman kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuburan tanah melahirkan keanekaragaman produk pertanian, kehutanan dan perkebunan; hamparan rumput yang hijau adalah surga dunia peternakan di negeri khatulistiwa. Aliran sungai, danau, payau dan laut, melahirkan keanekaragaman produk perikanan dan kelautan serta produk energi listrik yang mampu dibangun di sudut-sudut kampung dan desa; sinar matahari dalam kelembutan dan keganasannya adalah energi terbesar yang mampu membuat terang seluruh ruang tatkala seluruh jendela terbuka tanpa harus menghabiskan energi di dalam ruang ketika siang hari yang menguras seluruh isi kantong keluarga, industri dan negara. Ketika senja seluruh mata memandang mengantar kepergiannya menutup perjalanan hari dengan sejuta romantisme keindahan. Β
Udara yang berhembus dengan ketajaman dan kelembutannya akan melahirkan energi gerak yang menggerakkan baling-baling dan kincir-kincir, menyempurnakan seluruh energi air dan matahari yang kita miliki. Sebuah ironi di negeri yang sempurna, kita mengalami kekurangan pangan dan energi.
Kalima tunggal melambangkan kesempurnaan antara ruh dan jasad material dalam perjalanan menuju ke alam asal. Papat kalima tunggal merupakan prinsip nasionalisme kebangsaan; tak ada kedaulatan tanpa kita memahami asal. Jangan-jangan berbagai problematika bangsa yang kita alami hari ini adalah karena kita terlalu sibuk dengan prinsip dan rumusan hidup orang lain yang membuat kita lupa dari mana sebenarnya kita berasal.
*) Dedi Mulyadi adalah Bupati Purwakarta
(dra/dra)