Sikap parlemen Belanda mengenai rencana penjualan tank Leopard kepada Indonesia menjadi catatan tersendiri. Parpol-parpol penentang secara tidak fair menggunakan alasan karena Indonesia adalah negara Islam, disamakan dengan Mesir, isu HAM di Papua dan hak-hak minoritas. Padahal Indonesia bukan negara Islam, meskipun mayoritas rakyat Indonesia pemeluk agama Islam. Mereka tahu itu, tetapi memang terkesan sengaja mengada-ada. Bukankah belum lama Indonesia telah membeli 4 kapal militer canggih tipe korvet produksi baru Belanda dan lancar-lancar saja, tak ada persoalan?
Sikap parlemen Belanda itu dapat mengundang tanda tanya dan membangunkan kembali memori lama di benak bangsa Indonesia: dari Cornelis de Houtman yang mengelabui pedagang Banten dengan valuta tidak sah demi mendapatkan rempah-rempah, pelayaran Hongi, sampai penangkapan Diponegoro: bisakah Belanda dipercaya? Tentang hak-hak minoritas, Belanda justru dapat dikatakan sudah cukup tertinggal dari Indonesia dan seyogyanya malu hati untuk menggurui dalam bidang ini. Konstitusi dan kebijakan negara Indonesia tegas menjamin keyakinan dan pandangan hidup warganya yang beragam, bahkan Hari Raya keyakinan minoritas dijunjung tinggi sebagai hari libur nasional, sementara Belanda belum mampu mendekati kebijakan seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana hubungan RI-Belanda pada tahun ini, 2013? Terpulang kembali kepada Belanda maunya apa? Saya melihat, Indonesia sudah memberikan sinyal halus ala ketimuran: karena diskusi yang tak jelas juntrungannya seputar Leopard, Indonesia tegas meninggalkan Belanda dan beralih ke Jerman. Karena sikapnya sendiri, Belanda bisa kehilangan posisi spesialnya dan terpinggirkan. Ke depan, prospek ekonomi Indonesia semakin cerah. Ada gula, ada semut, ada rijsttafel, pesta. Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Norwegia, Swedia, Cina, sekadar menyebut beberapa, antre untuk meningkatkan persahabatan dan memetik manfaat bersama. Kalau Belanda tidak bisa mengapresiasi perkembangan Indonesia baru, jangan harap akan bisa mendapatkan biefstuk, mungkin cuma sambal dan kroepoek saja.
Beestenmarkt, 04 Januari 2013
Keterangan penulis:
Penulis adalah koresponden detikcom di Belanda. Tulisan ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan redaksi.
(es/es)