Cari Apa di KNPI?

Kolom

Cari Apa di KNPI?

- detikNews
Rabu, 26 Okt 2011 13:45 WIB
Jakarta - Di tengah peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar Kongres XIII. Agenda yang paling menarik dari acara ini bagi anggota KNPI adalah bukan menyusun bagaimana perjuangan pemuda Indonesia dalam membangun bangsa namun pemilihan Ketua KNPI Periode 2011-2014.

Semarak kongres KNPI yang muncul, yang kita lihat di jalan-jalan, adalah poster-poster dan spanduk calon-calon ketua, bukan spanduk dan poster tekad pemuda dalam membangun bangsa. Bagi sebagaian kalangan pemuda, yang berada di luar KNPI, pasti akan mencibir kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan KNPI.

Cibiran ini bisa terjadi karena masa lalu KNPI yang dijadikan penguasa Orde Baru untuk meredam kekritisan para pemuda. Cibiran bertambah sinis ketika KNPI menjadi bagian dari sebuah partai politik, meski anggapan ini pasti ditolak mentah-mentah oleh pengurus KNPI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menjaga independensi organisasi-organisasinya, banyak organisasi mahasiswa jaga jarak dengan KNPI, sehingga ketika Ketua Umum PBHMI Taufiq Hidayat, saat itu, mencalonkan diri dalam Kongres KNPI, pencalonannya itu diprotes oleh banyak cabang-cabang HMI ketika Kongres HMI di Jogjakarta. Bahkan Taufiq Hidayat hampir dipecat dalam kongres itu.

Dalam era reformasi, kiprah KNPI pun juga berubah. Menyesuaikan jaman agar tidak dicap sebagai masa lalu sejarah yang kelam. Perubahan ini dilakukan agar KNPI juga lepas dari tuntutan pembubaran. Syukur KNPI masih bertahan, dan perubahan pun ada dari organisasi ini.

Bila pada masa lalu unsur pengurus KNPI sebagaian besar didominasi organisasi pemuda yang dekat dengan penguasa Orde Baru dan onderbouw Golkar serta tentara, seperti AMPI, FKPPI, Pemuda Pancasila, dan lain sebagainya, sekarang semua unsur partai politik dan unsur lainnya ada sehingga calon yang muncul dalam Kongres XIII ini tidak hanya dari kader satu partai, namun beberapa kader partai politik juga mencalonkan diri.

Ketika diwawancarai media, beberapa pengamat politik mengharap agar KNPI tidak dipimpin oleh kader partai politik. Tujuannya, agar kekritisan KNPI tetap dijaga. Harapan itu benar, bila KNPI dipimpin oleh kader partai politik tertentu, KNPI akan ewuh pakewuh ketika harus mengkritisi partainya yang tidak prorakyat. Sedang sebagai organisasi pemuda, jiwanya yang masih idealisme, tentu KNPI diharapkan mampu sebagai kekuatan yang mampu memberikan perubahan.

Menjadi pertanyaan apa menariknya KNPI sehingga 14 kandidat dari berbagai unsur mencalonkan diri dalam Kongres XII KNPI? Mungkin segelintir orang masih melihat jabatan Ketua KNPI mampu dianggap sebagai kendaraan politik untuk menghantarkan dirinya minimal jadi anggota DPR, syukur-syukur bisa menjadi Menpora. Hal inilah yang mendorong segelintir pemuda itu berebut jabatan Ketua KNPI.

Pandangan ini berakibat pada apa yang dikhawatirkan oleh pengamat tadi yakni KNPI menjadi bagian dari partai politik. Bagi Ketua KNPI menjadi anggota DPR apalagi Menpora tidak cukup bila hanya di KNPI, ia harus membangun jaringan dengan partai politik. Bagi partai politik sendiri, sangat senang ketika KNPI melabuh. Dari sinilah maka terjadi transaksi (black mutualisme) antara KNPI dengan partai politik. Akibatnya idealisme KNPI digadaikan kepada partai politik itu.

Akibat dari transaksi yang demikian maka KNPI terbelenggu dengan partai politik itu, imbasnya KNPI tidak kritis terhadap permasalahan yang ada. Akibat yang demikian menambah tidak adanya prestasi yang diukir dari KNPI sejak organisasi ini berdiri. Selama ini apa yang sudah diberikan KNPI kepada bangsa? Pertanyaan ini pasti akan dijawab secara panjang lebar oleh pengurus KNPI dan dikatakan banyak, namun bagi masyarakat di luar KNPI pasti jawabannaya tidak ada.

Para pemuda berkumpul, biasanya akan muncul sebuah gagasan yang cemerlang dan maju ke depan. Ini seperti terjadi terjadi dalam Kongres Pemuda II tahun 1928, di mana berbagai wakil organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamietne Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, Pemuda Kaum Betawi, yang menyatakan tekad untuk bersatu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.

Namun KNPI yang sudah puluhan tahun tempat berkumpulnya organisasi-organisasi kepemudaan, sampai saat ini belum menghasilkan gagasan yang monumental. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya kepentingan yang ada dari pengurus. Kepentingan itu bukan kepentingan idealisme, seperti para pemuda tahun 1928, namun lebih pada kepentingan pragmatisme. Hal ini yang demikian sebenarnya disadari oleh pengurus KNPI, namun mereka pasti akan mengatakan, zaman sudah berubah.

*) Ardi Winangun, Ketua HMI Cabang Denpasar 1998, pernah tercatat sebagai pengurus DPD KNPI Bali. Nomor kontak: 08159052503. Email: ardi_winangun@yahoo.com. Penulis tinggal di Matraman, Jakarta Timur.

(vit/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads